5 Fakta Kontrasepsi Darurat, Bagaimana Cara Kerjanya?
Biasa digunakan ketika lupa pakai kontrasepsi lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kontrasepsi darurat adalah metode pencegahan kehamilan yang dipakai sesaat setelah berhubungan seksual. Berbeda dengan alat kontrasepsi lain yang penggunaannya telah direncanakan sebelumnya, kontrasepsi darurat hanya dipakai pada keadaan genting dan mendesak. Misalnya, saat terjadi kesalahan pemakaian kondom sehingga air mani bisa masuk ke dalam vagina atau lupa mengonsumsi pil KB.
Istilah kontrasepsi darurat sering disebut juga sebagai kontrasepsi sekunder, kontrasepsi pasca-senggama, morning after pill, atau morning after treatment. Ia hanya bersifat cadangan, sehingga tidak bisa dipakai sebagai pengganti kontrasepsi reguler (pil KB, IUD, suntik).
Jenis kontrasepsi ini memang jarang diketahui oleh banyak orang, tapi sebenarnya sangat penting karena sewaktu-waktu kamu mungkin membutuhkannya. Lalu bagaimana cara kerja kontrasepsi darurat? Simak penjelasannya berikut ini!
1. Apa saja jenis kontrasepsi darurat?
Kontrasepsi darurat dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang berupa pil dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Pil kontrasepsi darurat efektif apabila diminum langsung setelah berhubungan seksual atau dalam jangka waktu kurang dari 24 jam. Kandungan pil kontrasepsi darurat berupa levonorgestrel (LNG) atau ulipristal acetate (UPA).
Sementara itu, AKDR atau IUD darurat memiliki bentuk seperti huruf T. Jenis kontrasepsi darurat ini mengandung ion logam tembaga. Pemasangan 5—7 hari setelah berhubungan seksual dinilai efektif untuk memaksimalkan fungsinya.
Baca Juga: 5 Fakta Kontrasepsi Vasektomi, Bisa Turunkan Kenikmatan Bercinta?
Baca Juga: 5 Mitos Kontrasepsi yang Banyak Dipercaya tapi Ternyata Salah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.