TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tanda Keputihan Tidak Normal, Perlu Waspada! 

Bisa menjadi gejala kanker serviks dan infeksi pada Miss V

ilustrasi keputihan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Keputihan umumnya bersifat normal dan dapat terjadi pada setiap perempuan. Beberapa penyebab keputihan normal antara lain kehamilan, keletihan, masa sebelum menstruasi, terangsang secara seksual, ketika mendapatkan haid pertama, serta saat masa ovulasi. Namun, keputihan tidak normal juga dapat terjadi tanpa disadari.

Keputihan abnormal bisa menjadi gejala penyakit tertentu, yang tentunya ini tidak boleh disepelekan. Jika keputihan abnormal tidak ditangani, maka bisa berdampak buruk pada sistem reproduksi.

Apa saja tanda-tanda keputihan tidak normal? Yuk, mulai kenali dan cek tubuhmu. Apabila masih bingung perbedaan tanda keputihan normal dan abnormal, mari simak ulasan berikut ini!

1. Berwarna tidak normal 

ilustrasi keputihan (pexels.com/Cliff Booth)

Cairan pada vagina menciptakan lingkungan pH yang seimbang untuk pencegahan infeksi. Keputihan normal berwarna putih, bening, transparan seperti putih telur mentah.

Apabila terjadi keputihan yang berwarna tidak biasa atau tidak normal, kamu perlu waspada. Ratna Dewi Pudiastuti dalam bukunya menyebutkan warna keputihan abnormal antara lain:

  • Warna putih susu, kental, menggumpal seperti keju: Menandakan adanya infeksi jamur.
  • Warna putih kekuningan dan keruh seperti nanah: Menandakan adanya infeksi gonore atau kencing nanah.
  • Warna abu-abu: Disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Warna kecokelatan dan tercampur darah: Bisa terjadi pada perempuan dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Jika disertai nyeri panggul, ini bisa menjadi pertanda kanker serviks atau kanker endometrium.
  • Warna kehijauan: Adanya infeksi trikomoniasis.

Baca Juga: 14 Penyebab Keputihan Berbau Tak Sedap, Ada yang Butuh Pengobatan

2. Timbul bau tidak sedap 

ilustrasi mencium bau tidak sedap (pexels.com/Ivan Samkov)

Secara alami, keputihan terjadi karena adanya proses ovulasi yang melibatkan hormon estrogen dan progesteron. Cairan keputihan normal jernih dan tidak memiliki bau. Apabila kamu menemukan keputihan tidak normal seperti berbau tidak sedap, apek, dan amis, ini tidak boleh disepelekan.

Dilansir Healthline, infeksi vaginosis bakterialis dapat menimbulkan keputihan berbau kuat, busuk, dan amis.

3. Jumlahnya banyak 

ilustrasi keputihan tidak normal (unsplash.com/Deon Black)

Banyaknya cairan keputihan pada setiap perempuan bisa berbeda-beda. Buku berjudul Cegah dan Deteksi Kanker Serviks menjabarkan beberapa faktor yang berpengaruh pada jumlah keputihan secara normal, antara lain siklus menstruasi, stres, makanan, penggunaan obat dan KB, serta kehamilan.

Kebersihan pada area intim sama pentingnya dengan merawat bagian tubuh lainnya. Jika kita lalai menjaga vagina, infeksi bakteri bisa mampir dan menyebabkan keputihan tidak normal. Salah satu tandanya dapat dilihat dari jumlah keputihan yang banyak dan berlangsung terus-menerus.

4. Gatal dan terdapat sensasi panas

ilustrasi keputihan tidak normal (unsplash.com/Deon Black)

Kulit gatal membuat tidak nyaman dan ingin menggaruk, apalagi bila sampai terjadi di area genital! Ini bisa bikin yang merasakannya sengsara. Berbeda dengan keputihan normal, rasa gatal menjalar ketika keputihan abnormal berlangsung.

Aktivitas bakteri, jamur, parasit yang berkembang biak memicu rasa gatal, panas, timbul ruam, dan menginfeksi area vagina. Dilansir buku Praktik Klinis Ginekologi, disebutkan kalau keputihan diikuti rasa gatal yang berlebihan, ini bisa menjadi tanda infeksi kandidiasis

Baca Juga: Keputihan Berwarna Hijau, Apa Penyebab dan Cara Mencegahnya?

Verified Writer

Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya