Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Mendengar kata ejakulasi, subjek yang langsung terlintas di benak pastilah kaum adam. Istilah ini, entah mengapa, memang sudah semelekat itu dengan laki-laki.
Namun, tahukah kamu bahwa ternyata tidak hanya laki-laki yang mengalami ejakulasi? Beberapa studi menunjukkan bahwa rupanya perempuan juga mengalami ejakulasi dan dikenal dengan frasa female ejaculation. Dan jangan salah, ejakulasi perempuan tidak selalu berkaitan dengan orgasme, lho!
1. Oke, apa yang dimaksud dengan ejakulasi perempuan?
Ejakulasi pada perempuan terjadi ketika uretra mengeluarkan cairan saat terangsang secara seksual. Sesuai alur uretra, cairan tersebut berasal dari kantung kemih menuju bagian luar tubuh. Namun, perlu diperhatikan bahwa ada dua jenis cairan yang keluar, yakni:
-
- squirting fluid : biasanya tidak memiliki warna, tidak berbau, dan keluar dalam jumlah yang cukup banyak;
- ejaculate fluid : biasanya menyerupai air mani pada laki-laki, kental, dan berwarna keputihan seperti susu.
2. Mengandung enzim dan fruktosa seperti pada air mani laki-laki
Analisis menunjukkan bahwa cairan ejakulasi perempuan mengandung enzim yang sama seperti pada air mani laki-laki. PSA (Prostatic Acid Phosphatase) memberikan pengaruh yang sangat besar dalam proteksi dan pergerakan sperma. Selain itu, cairan ejakulasi perempuan juga mempunyai kandungan fruktosa yang terdapat pula dalam air mani.
3. Dihasilkan oleh kelenjar Skene
Para ahli meyakini bahwa kandungan enzim PSA dan fruktosa tersebut dihasilkan oleh kelenjar Skene atau sering disebut dengan kelenjar Periuteral atau kelenjar prostat wanita. Lokasi kelenjar ini ada di dekat G-spot, di kedua sisi lubang uretra.
Baca Juga: Suka Seks Kasar, 7 Hal Ini Bisa Jadi Tanda Bahwa Kamu Seorang Masokis!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Sering terjadi, tetapi jarang dibahas
Ejakulasi perempuan bukanlah hal yang jarang terjadi. Meski begitu, masih sedikit hal ini dibahas, terutama oleh orang awam. Para ilmuwan pun awalnya sempat mengira bahwa perempuan yang mengalami ejakulasi saat berhubungan seksual mengalami masalah dalam menahan gelora tersebut. Namun, studi yang terus dilakukan kemudian membantah hal tersebut dan mengonfirmasi bahwa ejakulasi perempuan memang sesungguhnya benar terjadi.
5. Proses terisi dan kosongnya kantung kemih dengan cairan ejakulasi
Studi di tahun 2014 menemukan bahwa saat terangsang, cairan terakumulasi pada kantung kemih untuk kemudian disalurkan melalui uretra selagi proses ejakulasi. Melalui riset pada tujuh orang wanita dengan menggunakan ultrasound, para peneliti mendapati bahwa:
- Dimulai dari kondisi normal, katung kemih wanita kosong.
- Saat diberi stimulasi seksual dan terangsang, kantung kemih mulai terisi.
- Begitu mengalami ejakulasi, kantung kemih mulai kembali kosong.
6. Namun, cairan ejakulasi tidak harus sampai 'keluar'
Menurut International Society for Sexual Medicine, sekitar 10 sampai 50 persen perempuan mengalami ejakulasi saat berhubungan seks. Di sisi lain, beberapa ahli menyebut bahwa semua wanita mengalami ejakulasi, tetapi tidak menyadarinya.
Hal ini kemungkinan karena cairan tersebut bisa mengalir kembali naik dan masuk ke dalam kantung kemih, bukan justru keluar meninggalkan tubuh. Dalam kondisi seperti ini, cairan ejakulasi nantinya keluar bersama dengan air seni saat buang air kecil.
7. Korelasi dengan kehamilan
Sebagian ilmuwan meyakini bahwa ejakulasi perempuan berperan cukup penting dalam kesuksesan kehamilan mengingat adanya kandungan PSA dan fruktosa yang membantu pergerakan dan ketahanan sperma. Sebagian lainnya menolak anggapan ini lantaran ejakulasi biasanya mengandung urin yang justru akan membunuh sperma. Di samping itu, tidak mudah pula bagi cairan ejakulasi untuk 'mengalir' dari uretra ke vagina.
Baca Juga: Ladies, 7 Hal Ini Ternyata Gak Menjadi Fokus Pria Saat Behubungan Seks