TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Hanya Anal, 5 Hal Ini Membuat Seks Vaginal Juga Dapat Berisiko

Jangan sepelekan risiko yang mungkin terjadi

Ilustrasi seks vaginal (Unsplash/Sharon McCutcheon)

Seks memiliki stigma yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang menganggap seks sebagai kebutuhan dan menjadikannya sakral, namun ada pula yang menganggapnya sebagai hal biasa.

Dengan beragam stigma yang ada, seks cenderung dianggap beragam pola dan konsepnya. Secara umum seks yang dianggap wajar adalah melalui jalan vaginal, namun banyak orang yang dengan penasaran mencoba jalan anal untuk memperoleh pengalaman berbeda. Risiko dari seks anal inilah yang membuat banyak orang enggan melakukannya. Meskipun demikian, ternyata seks vaginal juga memiliki risiko yang sama bila tidak memperhatikan beberapa hal berikut ini.

1. Seks dengan berganti pasangan

Ilustrasi perselingkuhan orang ketiga (Pexels/Gustavo Fring)

Kata siapa hanya seks anal saja yang memiliki risiko tinggi? Faktanya seks vaginal juga memiliki risiko yang sama, apalagi jika bergonta-ganti pasangan.

Contoh semacam ini bahkan menimbulkan stigma pergaulan bebas hingga seks bebas. Tentu saja cara ini menunjukkan risiko besar seseorang untuk terkena penyakit menular seksual.

Baca Juga: 5 Cara Komitmen Gak Lakukan Seks Pra Nikah sama Pasangan

2. Menolak penggunaan kondom

Ilustrasi penggunaan kondom (Pexels/Pixabay)

Stigma penggunaan kondom biasanya diidentikkan untuk mencegah kehamilan. Padahal, penggunaan kondom juga bisa dimaksudkan untuk mencegah penularan penyakit.

Untuk pasangan yang belum menikah, penggunaan kondom dinilai sebagai sesuatu yang sangat penting. Jangan sampai menyepelekan hal yang demikian sebab memiliki risiko tinggi.

3. Melakukan seks saat menstruasi

Ilustrasi periode menstruasi (Pexels/Cliff Booth)

Para perempuan biasanya memiliki periode merahnya tersendiri setiap bulan yang dikenal dengan menstruasi. Pada periode ini, biasanya pasangan akan menghindari aktivitas seksual.

Memaksakan diri untuk melakukan seks saat menstruasi melalui vaginal akan berisiko. Kuman dan bakteri yang terdapat pada darah menstruasi akan berisiko menularkan penyakit pada pasangan.

4. Seks oral dengan penderita PMS

Ilustrasi oral seks (Pexels/Dainis Graveris)

Seks pada vaginal tidak hanya melalui penetrasi semata. Ada pula yang melakukan seks secara oral pada daerah vagina.

Hal ini mungkin terdengar intim, namun sangat berisiko. Kamu harus memastikan pasangan tidak memiliki kondisi PMS apa pun yang membuat seks oral pada vagina menjadi serius.

Baca Juga: 5 Kesalahan Umum Pasangan saat Menggunakan Sex Toy, Apa Saja?

Verified Writer

Abdi K Tresna

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya