Tak Hanya Anal, 5 Hal Ini Membuat Seks Vaginal Juga Dapat Berisiko
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seks memiliki stigma yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang menganggap seks sebagai kebutuhan dan menjadikannya sakral, namun ada pula yang menganggapnya sebagai hal biasa.
Dengan beragam stigma yang ada, seks cenderung dianggap beragam pola dan konsepnya. Secara umum seks yang dianggap wajar adalah melalui jalan vaginal, namun banyak orang yang dengan penasaran mencoba jalan anal untuk memperoleh pengalaman berbeda. Risiko dari seks anal inilah yang membuat banyak orang enggan melakukannya. Meskipun demikian, ternyata seks vaginal juga memiliki risiko yang sama bila tidak memperhatikan beberapa hal berikut ini.
1. Seks dengan berganti pasangan
Kata siapa hanya seks anal saja yang memiliki risiko tinggi? Faktanya seks vaginal juga memiliki risiko yang sama, apalagi jika bergonta-ganti pasangan.
Contoh semacam ini bahkan menimbulkan stigma pergaulan bebas hingga seks bebas. Tentu saja cara ini menunjukkan risiko besar seseorang untuk terkena penyakit menular seksual.
2. Menolak penggunaan kondom
Stigma penggunaan kondom biasanya diidentikkan untuk mencegah kehamilan. Padahal, penggunaan kondom juga bisa dimaksudkan untuk mencegah penularan penyakit.
Untuk pasangan yang belum menikah, penggunaan kondom dinilai sebagai sesuatu yang sangat penting. Jangan sampai menyepelekan hal yang demikian sebab memiliki risiko tinggi.
Baca Juga: 5 Cara Komitmen Gak Lakukan Seks Pra Nikah sama Pasangan
3. Melakukan seks saat menstruasi
Editor’s picks
Para perempuan biasanya memiliki periode merahnya tersendiri setiap bulan yang dikenal dengan menstruasi. Pada periode ini, biasanya pasangan akan menghindari aktivitas seksual.
Memaksakan diri untuk melakukan seks saat menstruasi melalui vaginal akan berisiko. Kuman dan bakteri yang terdapat pada darah menstruasi akan berisiko menularkan penyakit pada pasangan.
4. Seks oral dengan penderita PMS
Seks pada vaginal tidak hanya melalui penetrasi semata. Ada pula yang melakukan seks secara oral pada daerah vagina.
Hal ini mungkin terdengar intim, namun sangat berisiko. Kamu harus memastikan pasangan tidak memiliki kondisi PMS apa pun yang membuat seks oral pada vagina menjadi serius.
5. Alat bantu seks yang tidak steril
Melakukan seks melalui vagina juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu seks. Alat bantu tersebut dapat sangat beragam dari mulai bentuk dan ukurannya.
Meskipun mungkin hanya merupakan alat bantu seks, cukup berisiko bila tidak memperhatikan kebersihannya. Oleh sebab itu, higenitas dalam menggunakan sex toy haruslah terjamin dengan baik.
Kamu tentu jadi memahami bahwa tidak hanya seks anal saja yang berisiko, namun seks vaginal juga sama berisikonya bila tidak memperhatikan hal-hal penting tersebut. Hindari seks bebas, ya!
Baca Juga: 5 Kesalahan Umum Pasangan saat Menggunakan Sex Toy, Apa Saja?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.