ilustrasi pasangan (pexels.com/Mizuno K)
Dalam jurnal Sexual Medicine Review disebutkan bahwa laki-laki bisa mengalami multiple orgasm. Meski begitu hanya 10 persen dari individu berusia 20-an dan 7 persen laki-laki berusia 30-an yang mengalaminya.
Artinya, multiple orgasm pada laki-laki bukanlah hal yang jamak dijumpai. Bagi yang mengalaminya, orgasme mungkin berulang secara sporadis dan kental, dua hingga empat ledakan dalam kurun waktu hitungan detik sampai 2 menit.
Orgasme dapat terjadi lebih lama pada perempuan. Saat terjadi klimaks, otot rahim akan berdenyut berirama dengan jarak 0,8 detik. Setidaknya berlangsung selama 20-35 detik. Setelahnya, perempuan bisa kembali orgasme tanpa harus melewati fase jeda seperti pada penis.
Sebuah penelitian dalam jurnal Socioaffective Neuroscience & Psychology menyebutkan, 14 persen perempuan berusia kurang dari 35 tahun belum pernah mengalami orgasme dari hubungan seksual. Hanya 38 persen dari responden yang mengalami orgasme dari hubungan seksual .
Dari data tersebut disimpulkan bahwa orgasme tidak hanya dipicu oleh seks penetrasi. Selain itu, orgasme tidak secara luas dianggap sebagai aspek penting pengalaman seksual, melansir Medical News Today.
Setelah mengenal apa itu orgasme, perlu diketahui bahwa kondisi tersebut tidak selalu jadi hal wajib yang mesti didapat dalam hubungan seksual. Selain itu, orgasme juga bisa didapatkan melalui bentuk seks selain penetrasi.