Apakah Kehidupan Seks setelah Kanker Prostat Akan Berbeda?

Akan ada hambatan namun ada solusinya, kok!

Kanker prostat disebabkan oleh pertumbuhan sel secara abnormal di jaringan prostat yang kemudian membentuk tumor. Ketika tumor tumbuh cukup besar, itu dapat menyumbat uretra yang merupakan tabung pembawa urine dari kandung kemih. 

Laki-laki yang pernah menjalani pengobatan kanker prostat terkadang memiliki masalah dengan seks. Permasalahan yang berkaitan dengan seks setelah kanker prostat seperti kehilangan minat pada seks, ketidakmampuan untuk ereksi, dan gangguan kesuburan. 

Kanker prostat sendiri adalah kanker non-kulit paling umum pada laki-laki. Secara global, lebih dari 1,4 juta kasus kanker prostat baru didiagnosis pada tahun 2020. Tingkat insiden kasar adalah 36,0 per 100.000 pria, menurut laporan dalam Frontiers in Public Health tahun 2022.

Dalam artikel ini, kita akan mengetahui bagaimana kanker prostat memengaruhi seks dan mengulas beberapa tips tentang menjaga kehidupan seks setelah kanker prostat secara sehat.

1. Dampak psikologis

Apakah Kehidupan Seks setelah Kanker Prostat Akan Berbeda?ilustrasi pria merasa sedih (verywellhealth.com)

Bukan hal yang aneh untuk merasa cemas dan depresi setelah didiagnosis maupun selama perawatan kanker. Kecemasan itu dapat menyebabkan tekanan dalam sebuah hubungan.

Kanker prostat menyebabkan perubahan fisik yang dapat memengaruhi kepercayaan diri laki-laki dalam hal seksualitas. Perubahan itu seperti:

  • Masalah usus dan kebocoran urine. 
  • Kesulitan mendapatkan ereksi. 
  • Produksi sperma berkurang. 
  • Berkurangnya kesuburan. 

Masalah tersebut dapat berdampak pada hasrat dan kinerja seksual secara umum. Selain itu, beberapa orang yang berada dalam tahap awal kanker biasanya diminta dokter memantau penyakitnya daripada mendapat pengobatan.

Pemantauan itu tidak memiliki efek samping yang menyebabkan masalah seks secara langsung, tetapi kecemasan dapat berlanjut dan membuat seseorang kurang tertarik terhadap seks. 

2. Efek operasi

Operasi terkadang diperlukan untuk mengangkat jaringan kanker atau seluruh kelenjar prostat. Prosedur medis ini sendiri membawa risiko disfungsi ereksi. Ini karena saraf yang membantu mengontrol ereksi berdekatan dengan kelenjar prostat. Selama pembedahan, dokter akan mencoba melindungi saraf dari kerusakan saat menangani kelenjar prostat.

Prostatektomi dan biopsi adalah dua pilihan yang dapat membantu mengurangi risiko disfungsi ereksi. Prostatektomi bertujuan untuk mempertahankan saraf yang mengontrol ereksi, tetapi prosedur ini berisiko tidak bisa menghilangkan kanker dan tumor seluruhnya.

Sementara itu, biopsi dapat membantu dokter menentukan apakah kanker hanya ada di satu sisi prostat, sehingga operasi dapat menyelamatkan saraf di sisi lain jika hanya terjadi di satu sisi. Melakukan biopsi untuk penanganan kanker prostat dinilai tidak meningkatkan risiko disfungsi ereksi, menurut penelitian dalam The Journal of Urology tahun 2012. 

3. Terapi radiasi

Apakah Kehidupan Seks setelah Kanker Prostat Akan Berbeda?ilustrasi terapi radiasi (news.cancerresearchuk.org)

Di satu sisi, terapi radiasi dapat membantu membunuh sel kanker, tetapi di sisi lain itu dapat memengaruhi jaringan dan bagian tubuh lainnya. Terapi radiasi untuk kanker prostat sendiri menyebabkan hilangnya beberapa fungsi prostat

Risiko tersebut dapat berkurang dengan penggunaan jenis terapi yang disebut brachytherapy. Perawatan terapi itu melakukan penanaman benih radioaktif ke dalam prostat dan dinilai memiliki kemungkinan lebih kecil untuk membawa komplikasi.

Jadi, jika menginginkan opsi yang lebih aman untuk mencegah masalah seks setelah kanker prostat, seseorang bisa mempertimbangkan brachytherapy

4. Terapi hormon

Meski hormon androgen diperlukan untuk menjalankan fungsi reproduksi laki-laki, tetapi itu berpotensi mendorong pertumbuhan sel kanker pada orang yang telah memiliki kanker prostat. Jadi, salah satu cara mengobati kanker prostat adalah dengan memblokir atau mengurangi produksi serta penggunaan hormon androgen. Terapi hormonal dilakukan dengan penggunaan berbagai jenis obat atau dengan operasi pengangkatan testis

Namun, sayangnya terapi hormonal memiliki efek samping seperti masalah ereksi, kehilangan gairah seksual, dan penurunan tingkat kesuburan. Perawatan untuk kanker prostat disebut dengan terapi deprivasi androgen yang membawa risiko tinggi komplikasi disfungsi seksual. 

Hal itu disebabkan adanya kerusakan permanen yang terjadi pada jaringan ereksi penis setelah 3-4 bulan terapi hormonal. Salah satu cara menyiasatinya adalah dengan menggunakan perawatan secara intermiten; sebagian pria tetap aktif secara seksual setelah menjalani terapi dan menunggu hingga satu tahun untuk testosteron kembali ke tingkat normal. 

5. Masalah kesuburan

Apakah Kehidupan Seks setelah Kanker Prostat Akan Berbeda?ilustrasi sperma dan sel telur (americanpregnancy.org)

Berbagai jenis perawatan untuk kanker prostat, mulai dari obat-obatan, kemoterapi, terapi radiasi, hingga terapi hormon, dapat memengaruhi kesuburan pria.

Misalnya, untuk pengobatan radiasi dapat berpengaruh terhadap penurunan atau penghentian produksi sperma. Setelah terapi selesai biasanya produksi sperma akan kembali, meski mungkin dalam jumlah yang lebih sedikit.

Akan tetapi, bahkan jika kuantitas sperma lebih sedikit, masih dimungkinkan orang tersebut tetap subur. Pasangan yang ingin memiliki anak bisa mempertimbangkan opsi untuk menyimpan sperma di bank sperma sebelum memulai perawatan kanker prostat. Jadi, bila pengobatan mengakibatkan infertilitas, dokter bisa menggunakan sperma yang disimpan untuk inseminasi buatan atau pun program bayi tabung.

Baca Juga: Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Tips menjaga kehidupan seks setelah kanker prostat

6. Menciptakan keintiman baru

Bereksperimen dengan melakukan kegiatan intim nonseksual adalah salah satu cara untuk mengurangi kecemasan atas performa seksual selama pengobatan kanker prostat.

Pilihan yang harus diambil adalah menentukan apakah akan mengejar kehidupan seks yang aktif, atau pasangan akan membentuk keintiman baru. Aktivitas yang bisa dicoba adalah dengan saling memijat, mempelajari cara baru misalnya dengan menggunakan sex toy, hingga mencoba hobi baru dengan pasangan.

Bila pasangan merasa kesulitan untuk menemukan alternatif kegiatan intim, seorang konselor atau terapis dapat membantu.

7. Meluangkan waktu

Apakah Kehidupan Seks setelah Kanker Prostat Akan Berbeda?ilustrasi masturbasi (unsplash.com/dainis graveris)

Hilangnya minat pada seks dapat terjadi karena tubuh yang lelah, atau masalah lain yang berkaitan dengan pengobatan kanker prostat. Ketidaktertarikan terhadap aktivitas intim bisa meningkat ataupun menghilang seiring waktu. 

Saran untuk memulihkan gairah seksual adalah dengan menyisihkan waktu untuk melakukan stimulasi fisik, misalnya lewat masturbasi. Selain itu, bisa juga untuk melatih kesadaran mental yang bisa membantu mendapatkan serta mempertahankan ereksi.

8. Rehabilitasi penis

Jika merasa perlu mendapatkan perawatan untuk membantu mencapai ereksi, hal yang bisa dicoba antara lain:

  • Obat-obatan oral seperti avanavil (Spedra), sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), dan vardenafil (Levitra). 
  • Krim oles untuk penis seperti alprostadil (Vitaris). 
  • Obat injeksi seperti pompa vakum yang dapat menarik darah ke penis sebelum berhubungan seks. 
  • Implan penis bisa menjadi pilihan pengobatan jika perawatan lain tidak efektif.

9. Orgasme kering

Apakah Kehidupan Seks setelah Kanker Prostat Akan Berbeda?ilustrasi mengalami orgasme kering (unsplash.com/Scott Sanker)

Pria yang menjalani pengobatan untuk kanker prostat mungkin mengalami ereksi, tetapi tidak bisa mengeluarkan cairan ejakulasi. Hal itu sering disebut orgasme kering

Pada umumnya, konselor seks menganggap bahwa itu tidak perlu penting karena sebagian orang bisa belajar untuk menikmati orgasme kering, termasuk dengan pasangannya. 

10. Menjalin komunikasi terbuka

Komunikasi dengan pasangan memudahkan untuk menyepakati ekspektasi seksual dan berbagai kekhawatiran bersama. Dalam beberapa hubungan, gairah seks yang lebih rendah tidak dianggap mengganggu oleh pasangan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan terkait apa yang terjadi dan mendiskusikan cara baru untuk meningkatkan keintiman.

Komunikasi yang baik dapat menumbuhkan rasa saling percaya dan pengertian, yang mana hal itu dapat membantu mengatasi ketakutan serta kekhawatiran yang dirasakan pasangan. 

Kehidupan seks setelah kanker prostat dimungkinkan menjadi titik balik baru untuk pasangan dalam merawat hubungan. Penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, hingga masalah kesuburan bukan masalah kecil yang bisa diabaikan.

Dalam hal ini, pasangan harus saling mendukung untuk pemulihan fisik maupun mental demi menjaga kelanggengan hubungan. Selain itu, banyak opsi perawatan yang tersedia, jadi pasangan masih sangat bisa kembali ke masa "kejayaan".

Baca Juga: Ring Penis: Bikin Ereksi Tahan Lama Hingga Atasi Impotensi

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya