5 Kondisi Medis yang Berkontribusi pada Kram Menstruasi, Hati-hati!

Bikin kram menstruasi terasa kian menyakitkan

Menstruasi terjadi saat lapisan rahim mengalami peluruhan sebulan sekali. Periode ini kerap disertai dengan beberapa ketidaknyamanan, salah satunya kram perut.

Meskipun ini adalah hal yang normal, kram parah yang menyebabkan kamu tidak dapat beraktivitas tidak boleh dianggap remeh. Pasalnya, terkadang kram menstruasi juga disebabkan karena adanya masalah kesehatan, utamanya yang berkaitan dengan organ reproduksi.

Di sini, kita akan mempelajari lebih dalam apa saja kondisi medis yang menyebabkan kram menstruasi. 

1. Endometriosis 

5 Kondisi Medis yang Berkontribusi pada Kram Menstruasi, Hati-hati!ilustrasi endometriosis (pexels.com/Polina Zimmerman)

Endometriosis adalah kondisi medis di mana sel-sel yang seharusnya melapisi rahim justru tumbuh di luar rahim, menurut penjelasan laman Mayo Clinic. Endometriosis paling sering melibatkan saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi panggul.

Endometriosis dapat menyebabkan berbagai macam gejala, dan yang paling mencolok adalah kram menstruasi yang parah. Jika tidak diobati, endometriosis dapat menyebabkan infertilitas. Endometriosis juga bisa meningkatkan risiko kanker tertentu.

2. Fibroid di rahim

5 Kondisi Medis yang Berkontribusi pada Kram Menstruasi, Hati-hati!ilustrasi fibroid (pexels.com/Polina Zimmerman)

Diterangkan dalam Healthline, fibroid ialah tumor non-kanker yang tumbuh di dinding atau lapisan rahim. Kebanyakan perempuan dengan fibroid di rahim tidak sadar bahwa mereka memilikinya karena kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala.

Meskipun terkadang fibroid pada rahim tidak menimbulkan gejala, tetapi bagi sebagian perempuan, kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat parah. Beberapa gejala yang ditimbulkan, meliputi:

  • Pendarahan menstruasi yang berat dan lama
  • Nyeri panggul kronis
  • Sakit di punggung bawah
  • Perut bengkak dan kembung
  • Rasa sakit saat berhubungan seks.

Baca Juga: 4 Cara Menunda Menstruasi yang Aman, Benarkah Manjur?

3. Penyakit radang panggul

5 Kondisi Medis yang Berkontribusi pada Kram Menstruasi, Hati-hati!ilustrasi penyakit radang panggul (pexels.com/Polina Zimmerman)

Dijelaskan dalam laman National Health Service, penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) ialah infeksi yang terjadi pada sistem reproduksi perempuan, yang meliputi rahim, saluran tuba, dan ovarium. Bakteri penyebab PID bisa berbeda-beda, beberapa di antaranya juga dapat menyebabkan gonore dan klamidia. 

Umumnya, bakteri pertama kali masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi. Perlahan-lahan, infeksi menyebar ke organ panggul. PID dapat menjadi sangat berbahaya, bahkan mengancam jiwa jika infeksi menyebar ke darah. Karenanya, perempuan yang curiga bahwa dirinya terkena PID harus segera menemui dokter.

4. Adenomiosis

5 Kondisi Medis yang Berkontribusi pada Kram Menstruasi, Hati-hati!ilustrasi adenomiosis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Adenomiosis adalah kondisi langka ketika lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Diterangkan laman Healthline, kondisi ini menyebabkan dinding rahim menjadi lebih tebal dan mendistorsi pembuluh darah, yang dapat menyebabkan aliran menstruasi yang berat, berkepanjangan, dan menyakitkan.

Adenomiosis diyakini bergantung pada estrogen atau sensitivitas terhadap hormon. Umumnya, masalah ini menghilang setelah menopause, ketika kadar estrogen menurun.

Adenomiosis bisa menyebabkan berbagai macam gejala, dari ringan hingga berat. Beberapa perempuan mungkin tidak mengalaminya sama sekali. Gejala yang paling umum meliputi:

  • Pendarahan menstruasi yang berat atau berkepanjangan
  • Kram menstruasi yang parah
  • Penggumpalan darah menstruasi
  • Rasa sakit saat berhubungan intim
  • Infertilitas.

5. Stenosis serviks 

5 Kondisi Medis yang Berkontribusi pada Kram Menstruasi, Hati-hati!ilustrasi stenosis serviks (pexels.com/Sora Shimazaki)

Serviks adalah bukaan yang berada di antara vagina dan rahim. Ini adalah bagian bawah rahim yang terletak di bagian paling atas vagina dan terlihat seperti donat. Pada hari-hari sebelum menstruasi, serviks mungkin mengeras, berubah posisi, dan menutup jika terjadi kehamilan. Jika tidak ada kehamilan, serviks akan rileks dan terbuka, yang memungkinkan lapisan rahim keluar dari tubuh melalui vagina.

Leher rahim yang tertutup terkadang dapat terjadi sementara waktu sebagai bagian dari siklus menstruasi yang normal. Di lain waktu, serviks mungkin selalu tampak tertutup, yang dikenal sebagai stenosis serviks, menurut laman WebMD. Beberapa perempuan dilahirkan dengan stenosis serviks, tetapi yang lain mengembangkannya di kemudian hari.

Dengan demikian, jika nyeri haid terasa sangat parah hingga mengganggu kemampuanmu untuk beraktivitas, ada baiknya untuk menemui dokter kandungan. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi medis di balik ketidaknyamanan yang kamu alami dan memberikan rencana perawatan sesuai dengan kondisimu.

Baca Juga: 5 Penyebab Menstruasi Dua Kali Sebulan, Apakah Berbahaya?

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya