Mengenal Disfungsi Seksual Perempuan Lengkap dengan Pengobatannya

Sayangnya, belum banyak perempuan yang menyadari hal ini

Tahukah kamu, 41 persen perempuan berusia produktif reproduksi di dunia mengalami disfungsi seksual? Data tersebut diambil dari jurnal BMC Womens Health yang dipublikasikan pada 2018. Disfungsi seksual ini dapat membuat perempuan tidak menikmati aktivitas seksual. 

Lantas, apa sebenarnya disfungsi seksual perempuan dan penyebabnya? Yuk, simak uraiannya di sini.

Apa itu disfungsi seksual perempuan?

Mengenal Disfungsi Seksual Perempuan Lengkap dengan Pengobatannyailustrasi disfungsi seksual perempuan (pexels.com/cottonbro)

Disfungsi seksual perempuan merupakan kondisi yang membuat seseorang tidak tertarik untuk melakukan aktivitas seksual. Dilansir Medical News Today, masalah ini berkaitan dengan fase atau siklus respon seksual, yakni:

  • Gangguan hasrat seksual hipoaktif. Libido rendah termasuk kategori disfungsi seksual jika menyebabkan tekanan. Berbeda dengan aseksual dan demiseksual yang merupakan orientasi, rendahnya libido lebih berkaitan dengan kondisi medis
  • Gangguan gairah. Setelah mendapat rangsangan, seorang perempuan menginginkan aktivitas seksual. Namun, tubuh tidak merespons dengan baik. Akibatnya, tidak ada cairan pelumas atau malah tidak terjadi pembengkakan yang merupakan respons normal pada vagina
  • Dispareunia atau nyeri. Timbulnya rasa tidak nyaman selama aktivitas seksual atau waktu lain dapat menyebabkan pikiran tertekan dan tidak menikmati hubungan intim
  • Anorgasmia. Saat perempuan kesulitan mengalami orgasme, bahkan ketika ia sangat menikmati aktivitas seksualnya.

Kurangnya keinginan untuk berhubungan badan merupakan salah satu disfungsi seksual yang paling sering terjadi. Sayangnya, belum banyak perempuan yang menyadari bahwa kondisi tersebut merupakan salah satu disfungsi seksual. Akibatnya, belum banyak pula perempuan yang melakukan konsultasi ke profesional. 

Penyebab disfungsi seksual pada perempuan

Mengenal Disfungsi Seksual Perempuan Lengkap dengan Pengobatannyailustrasi perubahan hormon perempuan (pexels.com/polina zimmerman)

Seks merupakan aktivitas yang tidak hanya melibatkan tubuh, tetapi juga pikiran, perasaan, kepercayaan, serta kesehatan. Ketika salah satunya tidak terpenuhi, hal ini bisa jadi pemicu disfungsi seksual. 

Dilansir Cleveland Clinic, penyebab disfungsi seksual perempuan dapat dikelompokkan dalam gejala fisik dan psikologis. Berikut di antaranya:

  • Gangguan aliran darah. Saat mengalami rangsang, tubuh akan mengalirkan darah hingga ke vagina, labia, dan klitoris untuk memicu gairah. Namun, terdapat kondisi gangguan vaskuler atau aliran yang mencegah darah sampai ke area genital 
  • Obat dan perawatan tertentu. Beberapa pengobatan dapat memengaruhi kemampuan seksual seseorang. Antidepresan, misalnya, dapat mengurangi dorongan seks dan menurunkan kemampuan orgasme. Selain itu, obat Selective Serotonin Uptake Inhibitor (SSRI), kemoterapi, dan perawatan lainnya dapat memengaruhi hormon yang memicu disfungsi seksual
  • Kesehatan ginekologi. Kesehatan bagian reproduksi juga bisa menjadi penyebab disfungsi seksual. Di antaranya ada endometriosis, kista ovarium, fibroid rahim, dan vaginitis. Vaginismus, misalnya, kondisi kejang pada otot vagina ini dapat  menyebabkan rasa tidak nyaman saat penetrasi
  • Perubahan hormonal. Menopause dan kondisi kesehatan lain dapat menyebabkan kadar estrogen rendah. Padahal, estrogen memengaruhi kesehatan reproduksi tubuh. Salah satu akibatnya, yakni terjadi atrofi vagina atau vagina kering
  • Kondisi kesehatan tertentu. Riwayat diabetes, arthritis, multiple sclerosis, penyakit jantung, dan kecanduan obat-obatan dapat menyebabkan disfungsi seksual perempuan
  • Depresi. Gangguan kesehatan mental dapat menurunkan keinginan melakukan hal-hal yang disukai sebelumnya, termasuk seks
  • Stres. Tekanan pikiran di kantor maupun di rumah dapat meningkatkan hormon kortisol dan menurunkan gairah seksual. Hal ini dapat membuatmu tidak fokus saat melakukan hubungan intim
  • Trauma masa lampau. Riwayat pelecehan dan kekerasan seksual dapat memicu rasa takut dan kecemasan saat berhubungan intim. Trauma yang tidak diobati bisa membatasi seseorang, bahkan pada sentuhan sekalipun
  • Masalah dengan pasangan. Bosan, ketegangan, dan tidak adanya perasaan juga dapat memicu disfungsi seksual perempuan.

Meski mengalami satu atau lebih dari penyebab di atas, bukan berarti seseorang bisa mengklaim bahwa ia mengalami disfungsi seksual. Untuk memastikan diagonisnya, kamu tetap perlu konsultasi ke medis terlebih dahulu. Dokter akan menerapkan serangkaian observasi dan tes, seperti pap smear dan sinar X, untuk menemukan penyebab tepat disfungsi seksual. Pengecekan tersebut juga dapat menentukan pengobatan serta perawatan yang sesuai.

Baca Juga: Benarkah Meniup Vagina Berbahaya? Ini Penjelasannya

Perawatan dan pengobatan disfungsi seksual perempuan

Mengenal Disfungsi Seksual Perempuan Lengkap dengan Pengobatannyailustrasi meditasi (pexels.com/anna tarazevich)

Penanganan yang cepat dan tepat dapat meningkatkan kesembuhan disfungsi seksual perempuan. Dilansir Mayoclinic, terdapat dua langkah mengobati disfungsi seksual perempuan, yakni dengan perawatan medis dan nonmedis. Perawatan nonmedis ini juga dilakukan sebagai tindak pencegahan. 

Perawatan nonmedis

Sebelum mendapatkan atau sembari menjalankan perawatan dokter, tidak ada salahnya mencoba terapi nonmedis secara mandiri. Perawatan ini melibatkan pasangan maupun diri sendiri. Berikut uraiannya:

  • Coba variasi teknik gairah. Komunikasikan pada pasangan terkait apa yang kamu rasakan dan diinginkan saat berhubungan seks. Ajak pasangan melakukan hal-hal yang mungkin belum pernah kamu dan doi coba 
  • Gunakan pelumas dan sex toys. Ada kalanya bantuan diperlukan untuk mendapatkan gairah seks maksimal. Coba libatkan pelumas dan mainan seks yang kamu sukai untuk mengurangi gejala disfungsi seksual
  • Gaya hidup sehat. Batasi atau hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang tidak wajib dikonsumsi. Lakukan aktivitas fisik yang dapat memompa tubuh menjadi lebih bersemangat dan memperbaiki suasana hati
  • Dapatkan konseling. Jadwalkan konsultasi ke konselor atau terapis khusus seks. Biasanya, kamu akan diberikan tips dan trik khusus terkait kondisi yang dialami.

Pengobatan medis

Guna mendapatkan bantuan medis, tentu kamu harus mengunjungi profesional. Konsultasikan kondisi yang sedang dialami, termasuk gejala dan pengobatan yang sedang kamu dapatkan. Setelah itu, akan dilakukan beberapa perawatan guna mengatasi disfungsi seksual, di antaranya:

  • Terapi estrogen dalam bentuk cincin vagina, krim, atau tablet guna meningkatkan tonus dan elastisitas vagina
  • Ospemifene yakni konsumsi obat modulator reseptor estrogen selektif yang membantu mengurangi rasa sakit saat penetrasi 
  • Flibanserin merupakan antidepresan yang disetujui FDA untuk mengobati hasrat seksual rendah pada perempuan premenopause
  • Bremelanotide adalah injeksi yang disetujui FDA untuk diberikan pada perempuan premenopause yang memiliki kondisi hasrat seksual rendah.

Menerapkan gaya hidup sehat, menjaga komunikasi dengan pasangan, serta mengenali kebutuhan seksual diri sendiri bisa menjadi cara terbaik untuk mencegah disfungsi seksual perempuan. Jangan ragu untuk segera mengunjungi profesional begitu merasakan gangguan pada alat reproduksi. 

Baca Juga: 5 Ciri Grayseksual, Individu dengan Ketertarikan Seks Rendah

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya