Frekuensi Berhubungan Seks yang Ideal, Berapa Kali Seminggu?

Apakah setiap hari?

Setiap pasangan memiliki waktu intimnya masing-masing. Oleh sebab itu, tentu bukan hal yang baik membandingkan kehidupan seksmu dengan pasangan lain. Meski demikian, terdapat penelitian yang menunjukkan frekuensi berhubungan seks yang ideal

Uniknya, data yang ada menunjukkan bahwa frekuensi seks pasangan kini jauh lebih sedikit daripada satu dekade lalu. Bagaimana detailnya?

Jumlah rata-rata pasangan berhubungan seks per minggu

Sebagian besar penelitian di Amerika menunjukkan, rata-rata individu dewasa berhubungan intim. Tepatnya, 50-70 kali setahun atau sekitar 1-2 kali seminggu, melansir For Hims. Namun, data tersebut bisa saja berbeda di tiap negara. 

Uniknya, sebuah penelitian dalam Journal of Sexual Behaviour menemukan bahwa frekuensi seks tersebut berkurang dibanding pasangan pada 20-30 tahun lalu. Alasannya bisa dari berbagai faktor. Termasuk usia, kondisi kesehatan, hingga status perkawinan. 

Berdasar data dari jurnal Archive of Sexual Behaviour mencatat, individu lajang lebih sering melakukan seks dibanding orang berpasangan. Data tersebut berdasarkan dari subjek penelitian yang ada di Amerika. Hasilnya, bisa jadi sama atau berbeda pada individu di negara lain.

Frekuensi berhubungan seks yang ideal

Frekuensi Berhubungan Seks yang Ideal, Berapa Kali Seminggu?ilustrasi posisi seks (pexels.com/cottonbro)

Dilansir KBBI, kata ‘ideal’ berarti kondisi sangat sesuai dengan yang diharapkan. Frekuensi berhubungan seks yang ideal bisa saja berbeda pada setiap individu. Hal ini selaras dengan keterangan dari International Society for Sexual Medicine.

Seberapa sering seseorang atau pasangan melakukan seks tergantung pada ekspektasi masing-masing. Kamu bebas menentukan mana yang sesuai dengan kebutuhanmu sendiri.

Salah satu yang berkaitan erat dengan frekuensi seks adalah usia. Data General Social Survey menunjukkan bahwa orang berusia 18-39 tahun cenderung melakukan seks lebih banyak. Secara spesifik, rata-rata mereka melakukan hubungan intim hingga 78 kali per tahun. 

Jika dibandingkan kelompok usia yang lebih tua, angka tersebut jauh lebih banyak. Sebab, rata-rata individu berusia 50-59 tahun hanya berhubungan seks 38 kali per tahun. Begitu usia bertambah, frekuensi seks makin menurun, bahkan hanya 25 kali per tahun.

Baca Juga: 6 Tips Aman Berhubungan Intim di Dalam Air agar Tetap Nyaman

Seks dan pasangan

Frekuensi Berhubungan Seks yang Ideal, Berapa Kali Seminggu?ilustrasi posisi seks spooning (gqindia.com)

Aktivitas ranjang alias seks bisa jadi bagian penting dalam sebuah hubungan, terlebih pernikahan. Meski demikian, bukan berarti hubungan dianggap kurang komplet jika tidak melibatkan seks. 

Penelitian yang diterbitkan Universitas Harvard melaporkan bahwa 90 persen laki-laki dan perempuan menganggap hubungan yang baik penting untuk kualitas hidup. Dari seluruh individu yang menjawab demikian, setengahnya sepakat bahwa seks memberi mereka kesenangan, tetapi bukan bagian penting dari hubungan yang baik. 

Frekuensi berhubungan seks yang ideal kembali pada bagaimana ekspektasi masing-masing individu. Selain itu, penting untuk selalu mengomunikasikan keinginan dan kebutuhan gairah dengan pasangan.

Namun, ada kalanya individu merasa frekuensi seks perlu ditingkatkan. Jika memang perlu, cara-cara berikut bisa diusahakan untuk kembali memercikkan gelora seks antara kamu dan pasangan.

1. Identifikasi masalah hubungan

Bukan hal aneh jika pasangan mengalami pasang surut, termasuk dari segi gairah di ranjang. Namun, jika kondisi berlarut, tidak ada salahnya mulai mengidentifikasi apa yang perlu diperbaiki. 

Bangun chit-chat ringan dengan doi. Bersikap terbuka, jujur, dan tidak meledak-ledak akan membantu meningkatkan kualitas hubunganmu dengan pasangan.

2. Luangkan waktu untuk seks

Frekuensi Berhubungan Seks yang Ideal, Berapa Kali Seminggu?ilustrasi seks (pexels.com/cottonbro)

Selain usia, faktor lain yang menyebabkan frekuensi seks berkurang adalah kesibukan masing-masing. Ketika seluruh tenaga tersita untuk urusan lain, maka seks bukan lagi prioritas. Kondisi tersebut juga dapat meningkatkan stres yang berkorelasi negatif dengan hubungan seks, melansir Journal of the Division of Family Psychology of the American Psychological Association.

Maka dari itu, sempatkan waktu atau menjadwalkan seks bersama pasangan. Mungkin bisa mengawalinya dengan quickie. Setelah lebih nyaman, lakukan slow sex untuk membangun suasana lebih intim.

3. Dapatkan pengobatan

Gangguan kesehatan fisik maupun psikis dapat menjadi alasan menurunnya gairah dan libido. Akibatnya, frekuensi seks pun ikut menurun drastis. 

Berbagai gangguan potensial termasuk disfungsi ereksi, disfungsi seksual pada perempuan, stres, diabetes, hingga gangguan sistem reproduksi. Untuk mengetahui secara detail, jadwalkan konsultasi dengan dokter ahli di bidangnya, ya.

4. Kurangi menonton porno

Frekuensi Berhubungan Seks yang Ideal, Berapa Kali Seminggu?ilustrasi masturbasi (unsplash.com/dainis graveris)

Video porno jelas bukan bahan seks edukasi yang baik. Sebuah publikasi ilmiah dalam jurnal Behavioral Sciences bahkan menyebutkan bahwa 'film biru' berkaitan erat dengan penurunan minat seks di kehidupan nyata pada laki-laki.

Menonton film porno sah-sah saja, selama tidak mengganggu kehidupan nyata. Jadi, jangan biarkan film syur justru menyebabkan tidak tertarik seks dengan pasangan.

Tidak ada salahnya jika frekuensi berhubungan seks yang ideal versi ilmiah kurang sesuai dengan versimu. Selama tidak memicu gangguan aktivitas harian serta tetap baik bagi kesehatan fisik dan mental buatmu maupun pasangan, kamu tak perlu khawatir, kok.

Baca Juga: Apakah Masturbasi Mengurangi Jumlah Sperma? Ini Jawabannya

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya