Benarkah Kurang Tidur Memengaruhi Kualitas Sperma Laki-Laki?

Kaum Adam wajib tahu, nih!

Waktu tidur yang cukup jadi satu kunci sederhana untuk menjaga kesehatan. Termasuk pula kesehatan reproduksi.

Beredar anggapan bahwa kurang tidur memengaruhi kualitas sperma. Ini tentu menjadi concern penting jika kamu ingin atau sedang mengusahakan momongan. Namun, benarkah anggapan tersebut? Baca terus untuk mengetahui kaitan kuantitas tidur dengan kesuburan laki-laki. 

Durasi tidur ideal orang dewasa

Kuantitas waktu tidur memang bisa berbeda tiap individu. Meski demikian, tetap ada durasi ideal yang sebaiknya dipenuhi. Bagi orang dewasa, National Sleep Foundation menyarankan agar istirahat setidaknya 7-8 jam. 

Tidur yang cukup membantu mendukung fungsi otak, kesehatan fisik, hingga keseimbangan emosional. Sebaliknya, kurang tidur dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan kronis alias jangka panjang, memengaruhi metabolisme tubuh, hingga mengurangi kemampuan diri beraktivitas sehari-hari. 

Secara tidak langsung, gangguan fisik akibat kurang tidur juga memengaruhi kemampuan reproduksi. Pada perempuan, tidur kurang dari 7 jam dapat mengurangi kemungkinan untuk hamil hingga 15 persen. Sementara itu, pada laki-laki, kurang tidur dapat memengaruhi kualitas spema. 

Baca Juga: Sperma di Pagi Hari, Benarkah yang Paling Berkualitas?

Benarkah kurang tidur memengaruhi kualitas sperma?

Benarkah Kurang Tidur Memengaruhi Kualitas Sperma Laki-Laki?ilustrasi sperma (freepik.com/freepik)

Sebuah studi dalam jurnal Fertility & Sterility mencoba menganalisis gaya hidup dari hampir 700 pasangan. Pengamatan tersebut dilakukan selama 1 tahun guna mengetahui bagaimana dampak tidur terhadap kualitas sperma

Hasilnya, laki-laki yang tidur kurang dari 6 jam, berpotensi menurunkan kemungkinan pembuahan hingga 31 persen. Angka tersebut jelas berbeda dibandingkan dengan laki-laki yang mendapatkan tidur cukup, sekitar 7-8 jam semalam. 

Sementara itu, mereka yang tidur lebih dari 9 jam semalam memiliki kemungkinan 49 persen lebih kecil untuk membuahi pasangan. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidur cukuplah yang bagus untuk menjaga kualitas sperma. 

Dalam penelitian tersebut, kesuburan laki-laki diukur bukan berdasar dari jumlah sperma maupun kemampuannya dalam berenang. Namun, menyandarkan pada kemampuan sperma untuk membuahi sel telur yang dapat mengakibatkan kehamilan. 

Lauren Wise, Sc.D., profesor epidemiologi di Universitas Boston dalam Men's Health menjelaskan bagaimana tidur bisa memengaruhi sperma. Menurutnya, durasi tidur yang pendek dapat mengurangi pelepasan testosteron yang mana hormon ini berperan penting dalam produksi sperma.

Faktanya, laki-laki dalam penelitian yang mengalami masalah dengan tidurnya, berpotensi menurunkan kehamilan hingga 28 persen. Meski begitu, bisa jadi responden tersebut dalam kondisi atau punya kebiasaan yang dapat menurunkan kualitas sperma, seperti merokok atau minum alkohol. 

Oleh karena kurang tidur memengaruhi kualitas sperma, usahakan memperbaiki jam tidur setidaknya 3 bulan sebelum menjalani program hamil. Alasannya, sperma membutuhkan 72 hari untuk matang alias sehat kembali. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan kualitas sperma yang baik saat waktunya tiba.  

Baca Juga: Apakah Masturbasi Mengurangi Jumlah Sperma? Ini Jawabannya

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya