Piledriver: Posisi Bercinta Paling Menantang untuk Pasangan

Dilansir WebMD, piledriver adalah posisi seks tingkat lanjut yang membutuhkan fleksibilitas dan daya tahan dari pasangan yang melakukannya. Posisi ini bisa untuk siapa pun serta dapat digunakan untuk seks vaginal maupun anal. 

Memiliki nama lain jackhammer, piledriver tidak melibatkan tatap muka yang dekat dan lebih melibatkan kekuatan inti atau kekuatan kaki untuk menopang tubuh. Karena itu, posisi seks ini dinilai akan menjadi tantangan dan cukup berisiko bagi yang mencobanya. 

Ada baiknya kamu dan pasangan melakukan latihan pembukaan pinggul sebelum mencoba posisi seks piledriver. 

Untuk mempraktikkan gaya bercinta ini, dibutuhkan dua orang yang akan berada di posisi "menerima" dan "memberi". Penerima akan berbaring telentang dan perlahan mengangkat kaki lurus ke atas. Pemberi dapat membantu mengangkat pantat pasangan sampai hampir di atas tangan penerima.

Kemudian, pemberi akan mengangkangi di atas penerima dan harus mencondongkan tubuh ke depan untuk menyesuaikan sudut penetrasi. Jika sudut penetrasi masih kurang tepat, pemberi harus lebih condong ke depan dan menekuk lutut untuk menjaga keseimbangan. 

Posisi seks piledriver bisa sangat menantang sehingga kamu dan pasangan harus berhati-hati. Pastikan telah berdiskusi dengan pasangan mengenai bagaimana penetrasi akan dilakukan. Setelah memiliki percakapan terbuka, pindah posisi secara perlahan sehingga tidak terjadi ketegangan atau risiko patah tulang. 

Piledriver membutuhkan kerja sama yang baik, yang mana kamu dan pasangan perlu menjaga keseimbangan selama melakukan posisi seks ini. Jika tertarik mencoba posisi seks yang intens ini, bicarakan dengan pasangan bagaimana itu ingin diwujudkan.

Diskusikan rencana mengenai potensi ketidaknyamanan saat mencoba posisi seks tersebut. Jadi, ketika ada pihak yang merasa tidak nyaman, pasangan bisa memutuskan untuk mengubah posisi tanpa menyebabkan ketegangan saat berhubungan seks.

Bahkan, bila salah satu orang jatuh dari posisinya, maka secara langsung akan mengandalkan orang lainnya untuk mempertahankan piledriver. Untuk mendapatkan kekuatan fisik, kelenturan, dan daya tahan yang baik pasangan dianjurkan untuk melatih kebugaran tubuh melalui jenis olahraga seperti yoga atau latihan Kegel. 

Piledriver yang membutuhkan penyesuaian sudut tertentu ketika dilakukan, menawarkan sensasi dari penetrasi yang dalam. Bagi yang menyukai ide ini mungkin memperoleh kepuasan seksual dari kedalaman penetrasi tersebut.

Jangan lupakan juga adrenalin yang terpacu ketika mencoba posisi seks yang menantang. Berbagi pengalaman baru dengan pasangan juga secara langsung bermanfaat untuk menambah kedekatan dan jadi kesempatan yang baik untuk mengetahui preferensi seskualitasnya.

Namun, perihal keintiman, ini sedikit dipertanyakan dalam piledriver, mengingat tidak ada kontak mata selama aktivitas seksual berlangsung. Akan tetapi, itu mungkin bukan masalah bagi sebagian orang karena keintiman tetap bisa diperoleh dari hubungan seksual apa pun pada umumnya. 

Penerima yang harus membalik posisi kepala di bawah dan kaki di udara akan menyebabkan peningkatan aliran darah ke kepala. Jika terlalu banyak darah mengalir ke kepala, itu bisa menyebabkan pingsan. Segera beri tahu pasangan dan ubah posisi saat merasakan gejala seperti pusing atau kebingungan. 

Sementara itu, bagi laki-laki yang melakukan penetrasi dari atas harus berhati-hati saat mendorong masuk. Berdasarkan sudutnya, tulang penis akan lebih rentan patah karena dipaksa menukik ke arah bawah. Dalam hal ini pemberi mungkin perlu mencondongkan tubuh ke depan untuk memasukkan sudut yang tepat.

Posisi piledriver  tidak direkomendasikan bagi yang memiliki kondisi punggung yang lemah karena akan rentan memperparah gejala yang sebelumnya sudah ada.

Sebagai salah satu posisi seks yang sangat menantang, piledriver membutuhkan treatment khusus agar praktiknya sukses. Diskusi secara terbuka dengan pasangan dan rutin olahraga akan sangat berperan untuk kamu dan pasangan yang ingin mencobanya. Namun, hati-hati agar tidak sampai mencederai diri dan pasangan, ya!

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina