Baca Ini Dulu sebelum Pakai Putih Telur untuk Pelumas Seks

Gagasan yang berkembang dari uji coba penelitian?

Bicara soal seks, kadang pasangan butuh bantuan dalam beraktivitas seks atau ingin menambah kesenangan. Salah satu benda yang kerap dipakai adalah pelumas seks atau lubricant. Pelumas seks mudah dijumpai di pasaran.

Akan tetapi, jika khawatir dengan potensi bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh, kehabisan stok pelumas seks di rumah, atau lebih suka yang alami, ada pula pilihan alternatifnya. Misalnya air liur hingga putih telur. Ya, beberapa orang menggunakan putih telur sebagai pelumas seks!

Apakah penggunaan putih telur untuk pelumas seks diperbolehkan, atau amankan digunakan? Di bawah ini kamu akan mengetahui tentang penggunaan dan keamanannya. Jadi, terus baca sampai selesai, ya!

1. Alasan orang menggunakan pelumas seks

Baca Ini Dulu sebelum Pakai Putih Telur untuk Pelumas Seksilustrasi hubungan intim (unsplash.com/oceanswide)

Pelumas seks bisa membuat hubungan seksual lebih nyaman dan menyenangkan bagi perempuan yang mungkin sesekali mengalami kekeringan vagina. Walaupun keluhan tersebut sering dialami perempuan yang sudah menopause, tetapi perempuan usia berapa pun bisa mengalaminya, sehingga pelumas seks dibutuhkan.

Sebuah studi dalam Journal of Sexual Medicine tahun 2014 melaporkan bahwa sebanyak  65 persen perempuan di seluruh kelompok umur telah menggunakan pelumas seks. Alasan utamanya adalah untuk membuat seks lebih nyaman, menyenangkan, serta mengurangi ketidaknyaman dan rasa sakit ketika berhubungan seksual.

2. Seberapa aman pelumas seks yang dijual di pasaran?

Baca Ini Dulu sebelum Pakai Putih Telur untuk Pelumas Seksilustrasi pelumas seks (unsplash.com/Malvestida Magazine)

Penelitian berjudul "Characterization of Commercially Available Vaginal Lubricants" yang dimuat dalam jurnal Pharmaceutics tahun 2014 menguji komposisi dari 12 pelumas seks berbentuk gel komersial. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa beberapa produk mengubah keseimbangan pH vagina dan bahkan meningkatkan risiko infeksi vagina.

Studi lainnya dalam jurnal Obstetrics & Gynecology tahun 2013 menemukan bahwa perempuan yang menggunakan petroleum jelly atau baby oil sebagai pelumas seks lebih mungkin mendapatkan vaginosis bakterialis atau infeksi jamur di vagina.

Selain menyebabkan infeksi, pelumas seks yang dijual bebas juga bisa mengandung bahan yang dapat mengiritasi atau menyebabkan alergi. Beberapa pelumas seks mengandung benzokain yang merupakan anestasi topikal. Sebagian yang lain dapat mengandung mentol atau kapsaisin yang bisa mengiritasi jika digunakan secara internal.

Tak lupa, pelumas seks yang wangi atau beraroma tertentu juga bisa memperburuk kulit sensitif. Dari berbagai kekuranga dan risiko dari pelumas seks komersial, apakah alternatif pelumas alami seperti putih telur bisa menggantikan fungsi pelumas seks? 

3. Putih telur sebagai pelumas seks?

Baca Ini Dulu sebelum Pakai Putih Telur untuk Pelumas Seksilustrasi memisahkan putih telur (pexels.com/Klaus Nielsen)

Gagasan untuk menggunakan putih telur sebagai pelumas seks kemungkinan besar terkait dengan kesuburan. Pada tahun 1990, penelitian yang dilakukan oleh Divisi Endokrinologi Ginekologi di rumah sakit perempuan Heidelberg bereksperimen dengan putih telur sebagai pengganti lendir serviks perempuan. 

Hasil penelitian yang dimuat International Journal of Andrology itu menemukan bahwa saat lendir serviks tidak tersedia, putih telur ayam dapat digunakan sebagai pengganti atau media untuk menguji sperma in vitro. Penemuan ini memberikan informasi tentang motilitas sperma dan bagaimana fungsinya kepada peneliti. 

Dilansir Medical News Today, beberapa orang memisahkan putih telur dari kuning telur dan menggunakan bagian putihnya sebagai pelumas alami. Meskipun putih telur mungkin menyerupai cairan vagina selama masa ovulasi, dokter tidak menyarankan penggunaannya di dalam vagina karena keamanannya tidak diketahui.

Baca Juga: Pakai Minyak Kelapa untuk Pelumas Seks, Apakah Aman?

4. Pertimbangan jika ingin mencoba putih telur sebagai pelumas seks

Baca Ini Dulu sebelum Pakai Putih Telur untuk Pelumas Seksilustrasi penggunaan pelumas seks (unsplash.com/Malvestida Magazine)

Menggunakan putih telur sebagai pelumas seks terdengar seperti kisah lama, terutama karena asumsi protein dalam putih telur yang dianggap mirip dengan pelumas vagina. Ketiadaan validitas teori itu hanya bisa dipertimbangkan dengan fakta-fakta yang telah diketahui tentang telur. 

Pertama, telur mentah bisa membawa salmonela. Orang yang terinfeksi bakteri ini dapat mengalami diare, demam, dan kram perut yang berlangsung selama 12-72 jam setelah infeksi. Meski penyakit ini bisa bertahan hingga tujuh hari, kebanyakan orang sembuh tanpa pengobatan, menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC).Dalam kasus tertentu, diare bisa memerlukan perawatan inap jika sangat parah. 

Dengan risiko tersebut, apakah seseorang harus memasukkan putih telur ke dalam vagina sebagai pelumas seks? Pada akhirnya pilihan ada di tangan masing-masing.

Mungkin telur yang dipasteurisasi dapat mengurangi kemungkinan terkena salmonela. Namun, apa pun yang berpotensi menyebabkan infeksi memiliki konsekuensi untuk mengonsumsi antibiotik. Jadi, dilansir The Alternative Daily, putih telur sebagai pelumas seks jelas bukan opsi terbaik. 

5. Risiko menggunakan pelumas seks yang tidak tepat

Baca Ini Dulu sebelum Pakai Putih Telur untuk Pelumas Seksilustrasi perempuan mengalami vaginosis bakterialis (freepik.com/wayhomestudio)

Risiko signifikan yang bisa dihadapi orang ketika menggunakan pelumas seks berbahan dasar alami yang tidak tepat saat berhubungan intim, adalah mengubah pH vagina. Sebagai informasi, pH normal vagina adalah 3,8-4,5.

Menggunakan pelumas dengan pH yang berbeda dari vagina dapat menyebabkan perubahan yang dapat memicu infeksi bakteri. Keputihan yang berbau busuk dapat mengindikasikan terjadinya vaginosis bakterialis.

Sementara itu, menggunakan pelumas alami yang mengandung gula atau turunannya seperti gliserin dapat meningkatkan risiko terjadi infeksi jamur. Gejala infeksi jamur dan vaginosis bakterialis memiliki kesamaan, antara lain:

  • Sensasi terbakar pada alat kelamin. 
  • Buang air kecil yang menyakitkan.
  • Gatal pada vagina.
  • Seks yang menyakitkan.

Siapa pun yang mengalami reaksi alergi atau reaksi abnormal lainnya setelah penggunaan pelumas seks alami harus mencari bantuan medis untuk penanganan darurat.

Beberapa orang mungkin memutuskan untuk menggunakan pelumas seks alami agar terhindar dari bahan kimia yang terkandung dalam produk komersial. Namun, pemakaian putih telur untuk pelumas seks secara umum tidak disarankan karena bisa mengubah pH vagina. Sebaiknya pertimbangkan opsi lain yang tidak mengiritasi vagina dan keamanannya telah terbukti.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 7 Bahan Produk Pelumas Seks yang Bahayakan Vagina

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya