12 Artis Dunia yang Tewas karena Dibunuh secara Mengenaskan

Salah satu daya tarik berakting adalah adanya kesempatan mensimulasikan sensasi dan bahaya tanpa mempertaruhkan nyawa. Namun, di lokasi syuting juga tidak terlepas dari bahaya, seperti kematian Brandon Lee di lokasi syuting The Crow atau korban kecelakaan helikopter film The Twilight Zone. Akibat insiden tersebut, keamanan di lokasi syuting menjadi perhatian serius di tahun-tahun berikutnya.
Namun, akting dalam film dan televisi tidak sama seperti kehidupan pribadi para aktris dan aktornya. Di kehidupan nyata, para aktris dan aktor tidak diikuti kamera, kru, dan peralatan keselamatan, sehingga mereka bisa saja menghadapi situasi yang tidak beruntung, memiliki hubungan tidak sehat, bahkan pertemuan mematikan dengan orang tak dikenal.
Sepanjang sejarah perfilman, ada beberapa artis yang menemui ajal mereka dengan cara tragis di tangan para pembunuh. Siapa saja mereka?
1. Sharon Tate

Salah satu pembunuhan paling terkenal dalam sejarah Hollywood adalah pembunuhan Sharon Tate dan teman-temannya pada 1969. Sharon Tate baru berusia 26 tahun pada saat ia dibunuh. Dia juga merupakan bintang Hollywood yang sedang naik daun.
Lahir pada 1943, Tate adalah gadis pemalu yang perlahan-lahan memberanikan diri masuk ke dunia akting melalui modeling. Kariernya melesat pada 1967, ketika ia tampil dalam empat film sekaligus. Salah satu film yang dibintanginya adalah The Fearless Vampire Killers. Disinilah Tate bertemu dengan suaminya, sutradara Roman Polanski.
Tate dan Polanski menyewa rumah milik produser rekaman bernama Terry Melcher di Benedict Canyon pada Juli 1969. Saat itu, Polanski tidak di rumah karena ada syuting film. Tate yang sedang hamil 8 bulan bersama tiga orang temannya, dan seorang sopir, dibunuh secara brutal pada dini hari, tepatnya 9 Agustus.
Di TKP, ditemukan bahwa para korban diikat dengan tali. Di pintu rumah, tertera kata "PIG" yang ditulis dengan darah Tate. Pembunuhan ini dilakukan oleh Tex Watson, Susan Atkins, dan Patricia Krenwinkel atas arahan Charles Manson. Pembunuhan ini pun menginspirasi sebuah karya kontroversial, Once Upon a Time... in Hollywood, karya Quentin Tarantino.
2. Phil Hartman

Berbagai acara TV mengapresiasi Phil Hartman sebagai selebritas terhebat pada 1980-an sampai 1990-an. Dikutip Turner Classic Movies, setelah berhenti dari desain grafis, Hartman terjun ke dunia komedi sebagai anggota pelawak The Groundlings dan berkolaborasi dengan Paul Reubens dalam pembuatan Pee-wee Herman. Dia menjadi pembawa acara di acara Saturday Night Live selama 8 tahun. Selain itu, Hartman juga menyuarakan beberapa karakter di The Simpsons.
Di balik layar, Hartman terkenal di kalangan teman-temannya karena sikapnya yang kebapakan. Dia juga menjadi teladan karena kariernya dalam dunia Hollywood. Namun, dia sering bertengkar dengan Brynn Omdahl, istri ketiganya.
Meskipun mereka sudah menikah lebih dari 10 tahun, hubungan mereka rusak karena masalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan kecanduan alkohol yang dialami Brynn Omdahl. Selain itu, Brynn suka meneror salah satu mantan istri Hartman. Masalah ini membuat Hartman absen dari pekerjaannya dan menarik diri dari lingkungan pertemanannya.
Sayangnya, pada 28 Mei 1998, Hartman dibunuh saat sedang tidur oleh Brynn. Diketahui bahwa Brynn sempat mengonsumsi alkohol dan kokain sebelum membunuh suaminya. Setelah menceritakan kepada temannya apa yang telah dia lakukan kepada suaminya, Brynn Omdahl pun bunuh diri di kamar mandi rumahnya.
3. Bob Crane

Bob Crane memulai kariernya sebagai drummer, tetapi profesi itu tidak cukup untuk menghidupi keluarganya. Akhirnya, dia merambah dunia akting melalui siaran radio. Kariernya melonjak saat Crane membintangi sitkom televisi berjudul Hogan's Heroes. Meskipun mendapat sorotan kritis, film ini sukses besar di kalangan penonton, dan Crane dua kali dinominasikan sebagai pemeran utama komedi pria terbaik di Emmy Awards.
Kesuksesan Hogan's Heroes membuat Crane terpedaya dengan keglamoran Hollywood. Crane suka main perempuan, dia bahkan meninggalkan istrinya selama 20 tahun demi selingkuhannya, aktris Sigrid Valdis. Namun, CBS mengakhiri acara televisi Hogan's Heroes karena semakin tingginya kritikan dari banyak pihak. Crane pun beralih sebagai aktor panggung keliling.
Crane memanfaatkan status selebritasnya untuk melakukan hubungan seksual terlarang. Dia bahkan memfilmkan adegan ranjangnya bersama banyak perempuan. Dia juga dibantu oleh penjual video asusila bernama John Henry Carpenter. Di samping itu, mereka juga terkadang melakukan threesome.
Carpenter menjadi tersangka utama ketika Crane ditemukan tewas dengan cara dipukul dan dicekik pada 29 Juni 1978, di usia ke-49 tahun. Namun, meski ada bukti tidak langsung yang mengarah kepadanya, tidak ada surat perintah yang dikeluarkan untuk menangkapnya. Carpenter baru diadili pada 1994, dan bukti-buktinya masih belum cukup untuk membawanya ke pengadilan. Carpenter meninggal 4 tahun kemudian, sedangkan pembunuhan Crane masih belum terpecahkan.
4. Jefferson Machado

Pada 27 Januari 2023, Jefferson Machado dilaporkan hilang dari rumahnya di Brasil. Lahir di Santa Catarina, Machado pernah menjadi jurnalis yang memberitakan gosip selebritas di berbagai majalah. Dia beralih ke acara TV, musik video, dan acara langsung. Sepanjang kariernya, Machado disibukkan dengan tugas produksi. Hingga pada 2022, dia menjadi aktor dan berperan dalam sinetron Reis.
Keluarga Machado curiga bahwa Machado hilang saat mereka melihat keadaan delapan anjingnya, dua di antaranya tewas, satu hilang, dan sisanya tidak terurus. Meski dilaporkan hilang pada Januari 2023, Machado secara resmi dinyatakan hilang pada 9 Februari 2023.
Hampir 4 bulan kemudian, pengacara keluarga Machado, Jairo Magalhaes Pereira, mengeluarkan pernyataan bahwa jenazah aktor itu ditemukan terkubur di dalam bagasi mobilnya. Ada indikasi bahwa Machado tewas dicekik. Akan tetapi, belum ada tersangka yang disebutkan dalam pembunuhan tersebut.
5. Ramon Novarro

Ramón Novarro adalah aktor yang berperan dalam film bisu berjudul Ben-Hur: A Tale of Christ. Berasal dari Meksiko, Novarro adalah seorang homoseksual. Dia bahkan tidak mau melakukan pernikahan palsu yang disarankan agensinya agar kariernya di dunia film lebih cemerlang. Masalah orientasi seksualnya ini membuatnya depresi hingga kecanduan alkohol.
Di tahun-tahun terakhirnya, Novarro hanya menerima peran kecil di televisi. Dia juga berhubungan seks dengan laki-laki yang lebih muda darinya. Pada 30 Oktober 1968, Novarro mengundang dua laki-laki ke rumahnya. Mereka adalah kakak beradik bernama Tom dan Paul Ferguson.
Keluarga Ferguson memiliki niat jahat untuk merampok Novarro. Di rumahnya, Novarro dipukul sebanyak 22 kali dengan tongkat. Tom dan Paul Ferguson meninggalkan Novarro di tempat tidurnya dengan keadaan sekarat karena cedera kepala yang dialaminya. Kakak beradik ini kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun, keduanya dibebaskan dan dipenjarakan kembali karena kejahatan yang berbeda.
6. Rebecca Schaeffer

Rebecca Schaeffer adalah bintang Hollywood yang sedang naik daun pada 1980-an. Sitkomnya, My Sister Sam, hanya berlangsung dua musim di CBS, tapi dia tenar lewat sitkom tersebut. Dia pun mengikuti audisi dan terpilih untuk membintangi The Godfather Part III. Namun, Schaeffer tidak pernah memerankan film itu karena kejadian nahas.
Pada 18 Juli 1989, Schaeffer dibunuh oleh seorang penguntit. Robert John Bardo, penggemar setia My Sister Sam, sangat terobsesi pada Schaeffer. Bardo menyewa seorang detektif untuk melacak alamat rumahnya melalui DMV. Schaeffer pun ditembak di usianya yang baru memasuki 21 tahun.
Kematiannya terjadi setelah pembunuhan John Lennon dan percobaan pembunuhan Presiden Ronald Reagan. Usianya yang masih sangat muda, dan ditembak di depan pintu rumahnya sendiri, membuat kejadian ini sangat mengguncang Hollywood. Bardo dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 1991. Hukuman masih dijalaninya hingga Juni 2023.
7. Adrienne Shelly

Adrienne Shelly ditemukan tewas di usia 40 tahun di kantornya di Manhattan, New York, pada 1 November 2006. Dia tergantung di batang pancuran kamar mandinya. Awalnya, kematiannya dianggap sebagai bunuh diri.
Dilansir The Guardian, polisi menyatakan bahwa kematian Shelly sebagai pembunuhan ketika ditemukannya jejak kaki orang lain di tempat kejadian. Andy Ostroy, suami Shelly, menerima putusan tersebut. Diketahui bahwa karier Shelly sebagai aktris dan sutradara sedang di puncak. Dia bahkan memiliki seorang putri yang baru berusia 3 tahun saat itu.
Pada 8 November, kebenaran terungkap. Shelly dibunuh oleh Diego Pillco, seorang pekerja konstruksi yang bekerja di apartemennya. Pillco dan Shelly bertengkar karena ada kebisingan yang dibuat Pillco. Saat Shelly ingin menelepon polisi, Pillco mencoba menahannya dan terjadilah pembunuhan.
Pillco sendiri mengaku bahwa dia membunuh Shelly dengan memukul kepalanya. Tubuhnya digantung supaya pembunuhan itu tidak terdeteksi oleh polisi. Namun, jaksa menyatakan bahwa autopsi Shelly tidak menunjukkan tanda-tanda adanya cedera kepala. Beberapa dekade kemudian, Andy Ostroy menyutradarai film dokumenter tentang mendiang istrinya yang berjudul Adrienne. Dia bahkan mewawancarai Pillco langsung.
8. Sal Mineo

Sal Mineo berperan dalam The King and I di atas panggung Broadway. Dia juga ikut membintangi Rebel Without a Cause dengan James Dean pada 1955. Film ini disukai banyak orang dan Mineo memiliki penggemar tersendiri.
Mineo memperoleh penghargaan Oscar lewat kolaborasinya dengan Paul Newman. Namun, memasuki 1960-an, Mineo kesulitan menemukan peran yang bagus dan cocok untuk dirinya.
Meskipun tidak puas dengan produksi film dan televisi yang dibintanginya, Mineo menemukan tantangan baru di atas panggung pada 1976. Saat pulang dari latihan acara komedi pada 12 Februari 1976, Mineo diserang di luar apartemennya di Hollywood Barat. Saksi mata melaporkan bahwa ada laki-laki kulit putih dengan rambut cokelat melarikan diri dari tempat kejadian. Ia meninggalkan Mineo dengan luka tusukan yang dalam hingga menyebabkannya meninggal dunia.
Tidak ada penangkapan yang dilakukan selama 2 tahun. Pada saat itu, kurir barang bernama Lionel Ray Williams ditangkap di Michigan karena jejak kriminalnya. Istri Williams mengatakan kepada polisi bahwa Williams berlumuran darah pada malam di bulan Februari 1976. Namun, Williams adalah seorang laki-laki kulit hitam, sangat berbeda dengan laporan saksi mata. Beberapa pengamat, seperti keluarga Mineo sendiri, ragu kalau Williams adalah pembunuhnya, bahkan setelah dia dihukum.
9. William Desmond Taylor

Lahir di Irlandia, William Desmond Taylor atau terlahir dengan nama William Deane-Tanner, memulai kariernya sebagai aktor. Dia tenar semenjak menyutradarai sinema bisu. Pada 1922, dia menjadi presiden Asosiasi Sutradara Film.
Taylor dianggap oleh para petinggi studio sebagai pendukung industri film di saat banyak kelompok yang menyerukan sensor, karena banyak orang yang menganggap bahwa Hollywood membawa contoh yang buruk bagi generasi Amerika. Namun, kehidupan pribadi Taylor berantakan. Dia berselingkuh serta meninggalkan istri dan anak perempuannya. Rupanya, dia berhasil menyembunyikan masalah ini dengan sangat baik.
Akan tetapi, masalah itu naik ke permukaan ketika Taylor ditemukan tewas pada 2 Februari 1922. Menurut buku Tinseltown: Murder, Morphine, and Madness at the Dawn of Hollywood karya William J Mann, awalnya polisi menganggap bahwa kematiannya wajar. Namun, polisi sebenarnya menemukan tubuh Taylor yang berusia 49 tahun itu tewas dengan luka tembakan di punggung. Terlihat pula sekelompok tokoh Hollywood yang memasuki rumahnya.
Ada spekulasi yang menyatakan bahwa pembunuhannya adalah pengalihan isu. Ini karena kasusnya diapit di antara persidangan skandal Roscoe "Fatty" Arbuckle dan kematian aktor Wallace Reid terkait narkoba. Secara resmi, pembunuhan Taylor masih belum terpecahkan. Namun, kecurigaan tertuju pada Charlotte Shelby, ibu dari kekasih Taylor, Mary Minter, yang diduga mengakui bahwa ibunya membunuh Taylor.
10. Susan Cabot

The Los Angeles Times menjelaskan bahwa Susan Cabot adalah aktris film 1950-an yang cukup tenar pada masanya. Namun, karier Cabot memudar dengan cepat. Meskipun ia memiliki usaha real estat dan mobil, tetapi kehidupan pribadinya kacau balau.
Cabot menghabiskan tahun-tahun terakhirnya dengan mengasingkan diri. Dia mengalami gangguan mental, dan hal ini pun berdampak pada kehidupan putranya, Timothy Scott Roman. Roman dibesarkan dalam lingkungan rumah yang tak bersahabat. Dia diberi beberapa obat untuk mengobati dwarfismenya (kondisi di mana tubuh menjadi kerdil dan tidak bisa tinggi karena pengaruh genetik atau medis).
Pada 10 Desember 1986, Cabot dipukuli sampai tewas dengan tongkat besi di rumahnya oleh anaknya sendiri. Roman pun didakwa melakukan kejahatan tersebut. Roman awalnya mengaku tidak bersalah. Sia mengatakan bahwa ada pencuri yang memasuki rumahnya dan membunuh ibunya.
Namun, bukti polisi menunjukkan sebaliknya. Polisi curiga dengan perilaku dan kesehatan mental Roman. Roman kemudian mengakui bahwa tidak ada pencuri, tapi menegaskan bahwa dia tidak ingat telah membunuh ibunya. Keputusan baru dikeluarkan pada 1989. Roman dinyatakan bersalah atas pembunuhan tidak disengaja.
11. Peter Arne

Ada sedikit skandal dalam kehidupan Peter Arne bahkan sebelum dia ditemukan tewas pada 1 Agustus 1983. Dikutip The New York Times, Arne lahir di Malaysia dari orangtua Amerika dan Swiss-Prancis. Arne tinggal di Inggris saat dewasa. Dia juga merupakan aktor yang sering berperan sebagai penjahat di film dan TV.
Dia pernah menggelapkan ribuan dolar dari novelis Mary Renault lewat usaha pembangunan perumahan imigran di Afrika Selatan pada 1940-an. Pelarian Arne ke negara asalnya untuk menghindari tuduhan dilakukan, antara lain, dengan mencuri mobil Renault.
Pada 1980-an, Giuseppe Perusi adalah seorang guru sekolah yang tinggal di taman dekat rumah Arne di Knightsbridge. Pada saat kematiannya, Arne sedang menyediakan makanan untuk Perusi. Lalu, jenazah Arne ditemukan di Sungai Thames kurang dari seminggu kemudian. Pada pemeriksaan bulan Oktober ditentukan bahwa Perusi meninggal karena bunuh diri setelah membunuh Arne.
12. Dominique Dunne

Dominique Dunne dilahirkan dalam keluarga berdarah seni. Neneknya adalah novelis terkenal, sedangkan sang ayah, Dominick, adalah produser dan jurnalis. Ada pula saudara laki-lakinya, Griffin, yang seorang aktor. Dominique mengikuti jejaknya setelah lulus SMA, dimulai dari dunia TV.
Dominique kemudian terjun ke dunia film dengan peran utama dalam film Poltergeist. Sesaat sebelum mengambil bagian dalam film tersebut, Dominique menjalin hubungan dengan John Thomas Sweeney. Namun, dia terjebak dalam toxic relationship. Pacarnya itu cemburuan dan kasar secara fisik. Leher Dominique bahkan terlihat memar dalam acara TV terakhirnya.
Dominique putus dengan Sweeney setelah kejadian itu. Akan tetapi, saat latihan akting di rumahnya pada 30 Oktober 1982, dia dikunjungi oleh mantan pacarnya itu. Mantannya itu menyeretnya keluar dan mencekiknya karena Dominique tidak mau diajak balikan.
Rekan sesama aktor, David Packer, yang sedang berlatih akting dengan Dominique, berada di dalam rumah saat peristiwa itu terjadi sebelum akhirnya menelepon polisi. Saat dia keluar, dia melihat Sweeney sedang mencekik Dominique. Sayangnya, Dominique mengalami koma dan meninggal lima hari kemudian.
Di persidangan, Sweeney dihukum karena pembunuhan dengan hukuman maksimal 6 tahun penjara. Namun, ia dibebaskan dalam waktu kurang dari 3 tahun. Keluarga Dominique yang marah mengadakan demo agar dia dipecat sebagai koki, dan akhirnya, ia keluar dari Hollywood.
Harta, status sosial, ketenaran, ataupun profesi tak memengaruhi seberapa tragisnya cara seseorang akan menemui ajalnya. Seorang selebritas pun hanyalah manusia biasa yang menghadapi banyak masalah tak terduga dalam hidupnya. Oleh sebab itu, kehidupan selebritas tak menjamin akan menjadi kehidupan yang aman dan nyaman.