3 Aktor Lawan Main Prilly Latuconsina di Film Sinemaku Pictures

Prilly Latuconsina masih menjadi salah satu aktris yang langganan menjadi pemeran utama untuk film rumah produksi miliknya bersama Umay Shahab, yaitu Sinemaku Pictures. Terbaru, ia kembali didapuk menjadi pemeran utama untuk film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis.
Dalam film garapan sutradara Reka Wijaya tersebut, aktris berdarah Ambon dan Sunda ini akan beradu akting dengan Pradikta Wicaksono. Sebelumnya, beberapa aktor lainnya juga sudah pernah beradu akting dengan Prilly Latuconsina di film produksi Sinemaku Pictures. Siapa saja mereka?
1. Jourdy Pranata—Kukira Kau Rumah (2022)

Disutradarai oleh Umay Shahab, Kukira Kau Rumah mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Niskala Widiatmika (Prilly Latuconsina). Sejak usia remaja, Niskala mengalami gangguan bipolar. Hal itu pula yang membuat keluarga Niskala, termasuk ayahnya, Dedi (Kiki Narendra), menjadi sangat protektif terhadap dirinya.
Ia hanya dibolehkan berteman dengan teman-teman yang dipercayai oleh ayahnya. Namun, suatu hari Niskala diajak temannya ke kampus. Di sana, Niskala bertemu dengan seorang mahasiswa bernama Pram (Jourdy Pranata). Setelah berkenalan, Pram menaruh hati pada Niskala usai melihat sosoknya yang cantik dan baik hati.
Kehidupan Niskala berubah drastis setelah kenal Pram. Ia jadi lebih berani dalam melakukan banyak hal. Kehadiran Niskala pun juga membuat Pram menjadi lebih bersemangat. Niskala mampu mengisi hari-hari Pram yang sepi. Seiring berjalanya waktu, akhirnya Pram mengetahui jika Niskala mengidap bipolar.
Ia juga mengetahui permasalahan Niskala dengan ayahnya yang selalu protektif dan melarangnya untuk bersosialisasi. Pram dan Niskala menyadari bahwa keduanya bisa saling melengkapi satu sama lain. Keduanya juga memiliki sebuah keinginan besar terhadap keluarganya, yaitu ingin didengarkan.
2. Bryan Domani—Ketika Berhenti di Sini (2023)

Masih mengusung genre drama, Ketika Berhenti di Sini mengisahkan hidup Anindita Semesta (Prilly Latuconsina), seorang desainer grafis. Suatu hari, ia tak sengaja bertemu dengan seorang arsitek bernama Edison Kartasasmita (Bryan Domani). Meski dimulai dengan banyak kesalahpahaman, pertemuan Dita dan Ed justru kemudian berlangsung hangat. Mereka pun memulai kisah cinta bersama.
Hubungan romantis mereka berlangsung selama bertahun-tahun. Keduanya menyadari bahwa mereka berdua satu frekuensi dan saling mengisi. Memasuki tahun keempat, baik Dita maupun Ed tengah berjuang untuk menggapai mimpi-mimpi mereka. Dita masih berada di tengah kesibukan sebagai seorang desainer, sementara Ed justru mapan dan berhasil membangun perusahaan arsitek miliknya pribadi.
Tanpa disadari, sikap minder dan cemas melanda Dita karena posisi Ed yang tampak lebih mapan. Di satu sisi, Ed tetap sabar dengan sikap Dita yang terus menuntut. Saat berkendara, mendadak Ed menerima telepon dari Dita dan berujung kepada pertengkaran. Nasib pun berkata lain, Ed mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di tengah pertengkaran tersebut.
Selama bertahun-tahun, Dita terus dibayangi rasa bersalah dan kesedihan mendalam akibat kepergian Ed. Belum bisa menerima kenyataan, sebuah kejutan justru datang dari masa lalu Ed. Dita menemukan sebuah kacamata bernama LOOK dengan teknologi Augmented Reality (AR), sehingga memungkinkannya untuk "bertemu" kembali dengan sosok Ed. Namun, perlahan perbedaan antara realitas dan ilusi pun semakin kabur bagi Dita. Saat itulah, Dita harus menentukan ke mana ia akan berjalan.
3. Pradikta Wicaksono—Bolehkah Sekali Saja Kumenangis (2024)

Terbaru, Prilly akan beradu akting dengan Pradikta Wicaksono dalam film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Film ini berkisah tentang perjalanan hidup seorang gadis remaja bernama Tari (Prilly Latuconsina). Setelah kakaknya pergi meninggalkan rumah, Tari berjuang sendiri untuk menyelamatkan ibunya dari ayahnya yang kasar.
Tari sudah lama menyimpan banyak trauma, ia selalu menangis dalam kesunyian tanpa bisa bersuara. Kini, ia tidak lagi mampu menahan semua bebannya. Pada suatu hari, ia menemukan kelompok bernama Support Group, sebuah komunitas yang menjadi wadah untuk saling berbagi kisah.
Ia pun memutuskan untuk bergabung di komunitas tersebut dan menumpahkan segala beban hidupnya pada kawan-kawannya di sana. Salah satu teman yang ia temui adalah Baskara (Pradikta Wicaksono). Namun, Baskara ternyata sosok lelaki yang temperamental dan tidak bisa mengontrol emosinya sendiri.
Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis siap meramaikan bioskop Indonesia pada 17 Oktober 2024. Siapa yang sudah tidak sabar melihat chemistry Prilly dan Dikta, nih?