4 Kesalahan Paling Umum pada Anime dengan Bad Ending

Selain prolog, epilog atau ending juga memiliki peran penting dalam setiap cerita, termasuk anime. Ending berperan penting dalam memberikan kesan terakhir kepada para penonton. Jika suatu anime gagal mengeksekusi ending mereka dengan baik, hal tersebut bisa merusak keseluruhan cerita.
Nah, sadar atau tidak sadar, ada empat kesalahan yang biasanya dilakukan oleh anime dengan ending yang buruk. Apa saja kesalahannya? Simak ulasan berikut!
1. Terlalu terburu-buru mengakhiri cerita

Alasan kenapa ending itu sangat penting karena ending merupakan kesimpulan dari keseluruhan cerita. Tentunya, kesimpulan tersebut tidak bisa disajikan dengan terlalu terburu-buru. Jika suatu anime terburu-buru dalam mengakhiri cerita, kesimpulan cerita tidak akan tersampaikan kepada para penonton.
Anime yang terlalu terburu-buru mengakhiri cerita biasanya akan meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Tak hanya itu, hal ini juga bisa membuat anime menjadi terasa aneh karena temponya yang tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat. Tentu saja, anime yang terlalu terburu-buru mengakhiri cerita jauh dari kesan yang baik.
Tidak sedikit anime yang dirusak karena studio terburu-buru untuk mengakhiri cerita, contohnya Neon Genesis Evangelion, Deadman Wonderland, atau yang paling terkenal The Promised Neverland. Biasanya, studio terpaksa memangkas bagian terpenting dalam cerita untuk segera mengakhiri anime. Biasanya, alasannya karena waktu atau anggaran.
2. Ending yang menggantung

Kebanyakan anime biasanya dibagi ke dalam beberapa musim. Hal ini dilakukan guna meninjau terlebih dahulu antusias penggemar dan demi menghindari episode filler. Sayangnya, untuk beberapa alasan tertentu, tidak semua anime cukup beruntung untuk mendapatkan sekuel.
Hal ini tentunya membuat akhir cerita dari anime tersebut menggantung begitu saja dengan banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Tidak sedikit anime yang sebenarnya bagus, tetapi entah mengapa tak kunjung mendapatkan sekuel. Contoh yang paling terkenal mungkin adalah No Game No Life. Meski anime ini cukup diminati oleh penggemar anime isekai, anime ini tak kunjung mendapatkan sekuel meski 1 dekade lebih telah berlalu.
3. Terlalu banyak kilas balik

Kilas balik sebenarnya merupakan bagian terpenting dalam sebuah cerita. Dengan mengungkapkan kejadian yang terjadi sebelum seri dimulai, kilas balik berguna untuk perkembangan karakter atau memberikan plot twist. Namun, terlalu banyak menggunakan kilas balik pada akhir seri juga sepertinya bukan pilihan yang tepat.
Kilas balik bisa menghilangkan momen penting, terutama jika ditampilkan pada klimaks cerita. Momen yang seharusnya menjadi puncak dari sebuah seri bisa kehilangan arti ketika tiba-tiba menggunakan terlalu banyak kilas balik. Lebih membosankan lagi jika kilas balik tersebut sebenarnya sudah ditampilkan, tetapi ditampilkan berulang-ulang untuk mengulur waktu. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Naruto: Shippuden pada pertarungan klimaks antara Tim 7 melawan Kaguya Otsutsuki.
4. Meninggalkan terlalu banyak misteri yang tidak terpecahkan

Beberapa anime memang ada yang dengan sengaja meninggalkan beberapa pertanyaan tidak terjawab hingga akhir cerita. Hal ini biasanya dilakukan guna mendorong penonton untuk berteori dan memiliki ending versi masing-masing. Contoh terbaik anime dengan ending seperti ini mungkin adalah Monster, salah satu anime psychological paling terkenal.
Meski begitu, bukan berarti jika semua anime harus mengakhiri cerita dengan meninggalkan banyak pertanyaan yang tidak terjawab. Jika sebuah anime menghadirkan sebuah pertanyaan, mereka memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jika tidak, hal tersebut akan membuat akhir cerita menjadi ambigu.
Contoh paling terkenal dengan kesalahan ini mungkin adalah Neon Genesis Evangelion. Alih-alih memecahkan semua misteri dalam seri, studio malah mengakhiri cerita dengan mendalami psikologi sang protagonis. Alhasil, banyak pertanyaan yang tidak terjawab sehingga hal tersebut merusak keseluruhan cerita.
Jika kamu perhatikan lagi, kebanyakan anime dengan bad ending biasanya melakukan salah satu atau semua kesalahan di atas. Tentunya, hal ini sangat disayangkan karena akhir yang buruk dapat merusak keseluruhan cerita. Jadi, bagaimana pendapatmu? Menurutmu, kesalahan umum apa lagi yang sering dilakukan oleh kebanyakan anime dengan bad ending?