5 Alasan Anime Genre Seinen Tidak Sepopuler Shounen

Anime genre seinen memang sangat berbeda dengan shounen, di mana seinen ditujukan untuk remaja yang beranjak dewasa, yaitu mereka yang berusia 19 hingga 50 tahun. Anime seinen sering kali memiliki jalan cerita yang lebih kompleks dan dibumbui dengan konten berorientasi dewasa dibandingkan dengan anime bergenre shounen.
Genre anime seinen pertama kali dipopulerkan oleh anime Berserk, digarap oleh studio OLM pada tahun 1997. Berserk memiliki tema dark fantasy, horor, gore, dan petualangan yang dibumbui dengan romansa. Bahkan, Berserk tidak hanya menjadi kiblat bagi anime seinen modern, tetapi juga menginspirasi game populer seperti Dark Souls. Namun, anime seinen tidak begitu disukai seperti anime shounen. Apa yang menjadi alasan anime genre seinen tidak sepopuler shounen? Yuk, simak ulasan singkat di bawah ini!
1. Karakter utama yang tidak naif
Kebanyakan karakter utama anime seinen memiliki sifat yang "anti-naif," yaitu bersedia melakukan apa pun untuk mencapai tujuan mereka tanpa rasa belas kasih. Biasanya, karakter utama seinen tidak segan-segan untuk membunuh demi mencapai keinginannya.
Sifat anti-naif ini bisa menjadi pedang bermata dua, di mana hanya sedikit orang yang menyukai karakter seperti itu. Berbeda dengan karakter utama dalam anime shounen yang cenderung memiliki sifat naif—baik hati, penolong, ceria, dan sering kali mengampuni musuhnya. Sifat naif seperti ini banyak disukai karena menggambarkan karakter pahlawan yang ideal.