5 Episode SpongeBob yang Menyinggung Fenomena Sosial di Dunia Nyata

Bagi beberapa orang yang tidak familiar dengan serial SpongeBob SquarePants, mungkin menganggap kalau ini hanyalah sekadar kartun biasa. Meskipun benar bahwa topik dan alur cerita yang diangkat dalam kartun SpongeBob, masih terbilang ringan. Namun, dalam beberapa episode, ternyata ada adegan-adegan yang seakan menyentil fenomena sosial di dunia nyata.
Entah pihak kreatif memang berniat menyindir atau mereka ingin menjadikan fenomena tersebut sebagai sisipan pelajaran bagi menonton agar tidak menirunya. Yang jelas, daftar episode SpongeBob berikut ini memperlihatkan realitas yang begitu mirip dengan apa yang terjadi dalam kehidupan manusia. Yuk, langsung simak list-nya!
1. Rock-a-Bye Bivalve - Kehidupan patriarki

Saat kecil, episode ini memang terasa cukup seru karena di sinilah kita dapat melihat peran SpongeBob dan Patrick yang berbeda dari biasanya, di mana mereka menjadi orangtua bagi bayi kerang. Tapi, setelah beranjak dewasa, kamu pun mulai menyadari bahwa episode ini nyatanya sangat menyindir realita yang banyak terjadi di kehidupan rumah tangga.
Seperti SpongeBob yang harus mengasuh bayi kerang, beberes rumah, sekaligus melayani Patrick tanpa punya kesempatan untuk beristirahat. Patrick, di sisi lain hanya bersikap seolah "ayah" yang bekerja keras dan enggan membantu SpongeBob sama sekali. Tentunya, episode ini mengangkat tema kuat soal patriarki di kehidupan rumah tangga, di mana segala urusan yang harusnya jadi tanggung jawab bersama, justru dibebankan pada pihak perempuan saja.
2. Skill Crane - Adiksi dan mengandalkan keberuntungan

Setelah gagal saat pertama kali mencoba permainan mesin capit, bukannya berhenti, Squidward justru malah semakin tertantang untuk memenangkan hadiah dari alat tersebut. Ia bahkan sampai rela menghabiskan banyak koin hingga mengambil uang dari tabungan pribadinya, demi bisa memainkan mesin capit milik Tuan Krab.
Situasi Squidward tadi sebenarnya cukup mirip dengan apa yang dialami oleh para pemain judi atau lotre di dunia nyata. Bedanya, mereka-mereka yang akrab dengan permainan berbasis keberuntungan ini, mungkin pernah merasakan kemenangan sekali saat bermain. Itulah sebabnya, mereka terus kecanduan untuk mencoba lagi hingga tak sadar sudah kehilangan banyak uang.
3. The Krabby Kronicle - Maraknya berita hoaks

Di era digital ini, berita hoaks dan informasi yang dilebih-lebihkan semakin mudah menyebar ke berbagai penjuru. Demi mendulang banyak views serta perhatian dari pembaca, beberapa pihak pun sengaja membuat judul bombastis pada tulisan mereka, meski isinya tidak akurat atau bahkan cenderung menyesatkan.
Tidak hanya di dunia nyata saja, fenomena serupa juga pernah terlihat dalam episode SpongeBob berjudul "The Krabby Kronicle". Di episode ini, SpongeBob ditugaskan oleh Tuan Krab untuk menulis berita dengan judul sensasional serta isi yang dibuat-buat, demi meningkatkan penjualan koran yang ada di Krusty Krab.
4. Not Normal - Tekanan untuk menjadi sempurna

Setelah mendengar komentar Squidward yang menyebutnya tidak normal, SpongeBob pun mulai mengubah dirinya agar lebih sesuai dengan standar yang dianggap wajar. Gak hanya itu saja, ia juga turut mengubah bentuk rumah, kebiasaannya di tempat kerja, sampai ke gaya hidupnya. Namun, dalam proses itu, SpongeBob tidak menyadari bahwa ia pada akhirnya kehilangan jati dirinya yang ceria dan unik.
Fenomena yang dialami SpongeBob tadi juga umum terjadi di dunia nyata. Banyak orang merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial yang berasal dari lingkungan sekitar atau media sosial. Ada yang rela mengubah penampilan, kebiasaan, bahkan kepribadian agar dapat diterima. Padahal, setiap orang memiliki sisi unik yang membuat mereka tampak menarik sebagai individu.
5. I'm Your Biggest Fanatic - Fanatisme berlebihan terhadap idola

Di episode ini, diceritakan bahwa SpongeBob begitu mengidolakan sosok Kevin. Tapi, salahnya SpongeBob adalah meskipun ia sangat mengagumi Kevin, ia tidak berpikir rasional hingga rela melakukan apa saja untuknya. Padahal, Kevin sendiri tidak memberikan timbal balik apa-apa untuk SpongeBob. Kevin sebagai idola malah memanfaatkan kepolosan dan fanatisme SpongeBob untuk kesenangan pribadi.
Di dunia nyata, fanatisme berlebihan juga sering terjadi. Dari yang umum saja, ada banyak penggemar yang rela menghabiskan uang banyak untuk keperluan fangirling, tanpa mempertimbangkan kebutuhan pribadi mereka. Selain itu, masih ada juga penggemar yang sering ikut serta dalam ajang fanwar di media sosial atau terus menyempatkan waktu untuk membalas komentar yang para haters tulis untuk idolanya.
Daftar episode SpongeBob di atas mungkin sedikit mengubah sudut pandangmu mengenai kartun ini yang ternyata tidak sepolos yang kamu kira. Ada banyak pesan tersirat di kartun SpongeBob yang seakan menyindir fenomena sosial di kehidupan nyata. Selain list di atas, apakah kamu masih tahu episode SpongeBob lainnya yang juga menyinggung realita sosial kita?