Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
wallpapersite.com

Film animasi tidak hanya untuk anak-anak. Kalau ingin membangun semangat lagi, film-film ini akan membantumu. Tidak hanya disuguhi karakter lucu nan menggemaskan, nilai-nilai moral pun disiratkan agar membantumu bangkit lagi!

1. Moana

Animasi buatan Disney yang tayang tahun 2017 ini bercerita mengenai seorang anak kepala suku bernama Moana yang merasa tidak pas dengan orang-orang dan hal-hal yang ada di pulau tempat ia hidup. Sebagai anak kepala suku, Moana dituntut untuk memberikan keputusan dan berada menetap di pulau tersebut.

Namun, hati Moana malah tertarik untuk mengarungi lautan. Moana merasa seolah-olah lautan memanggilnya, namun tidak ada yang percaya hal tersebut bahkan orang tua Moana sendiri. Sampai akhirnya ada masa dimana penduduk di pulau tersebut kesulitan mendapat bahan makanan, kelapa-kelapa kering dan ikan-ikan tidak ada.

Nenek Moana bercerita jika hal tersebut karena Maui yang mencuri jantung Te Fiti sehingga kemakmuran berkurang di seluruh bumi. Moana pun bertekad mencari Maui dengan mengarungi lautan dan mendesaknya untuk mengembalikan jantung Te Fiti.

Film Moana akan membawa kamu menyadari jika selama kamu mau belajar, kamu pun akan bisa. Seperti Moana yang awalnya tidak tahu caranya berlayar, karena bantuan Maui ia pun bisa melakukannya. Kamu pun akan lihat bagaimana pengorbanan Moana yang mengarungi lautan untuk menemukan jati dirinya sekaligus menyelamatkan pendudukan di pulau tempat ia tinggal.

2. Ferdinand

Menjadi banteng seolah-olah hanya memiliki satu tujuan hidup, yakni bertarung dengan matador di arena. Namun, lain hal dengan Ferdinand karena ia merasa bahwa mimpinya bukan bertanding di arena seperti teman-teman bantengnya. Ferdinand menyukai bunga hingga akhirnya bisa melarikan diri dan menemukan Nina dan ayahnya yang menerima Ferdinand bukan seperti banteng pada umumnya.

Ketika Ferdinand akan menghadiri festival bunga yang sangat disukainya, ia malah menghancurkan seluruh kota. Hal tersebut tentu membuat Ferdinand ditakuti, dan membuatnya diseret ke tempat awal ia dilahirkan dan dipaksa menjadi banteng petarung. Kegigihan Ferdinand yang tidak mau bertarung membuat ia menghadapi berbagai masalah.

Kebaikan dan kerendahan hati Ferdinand untuk menolong sesama patut dicontoh. Bahkan banteng yang dianggap buas pun, bisa menjadi baik seperti yang ditunjukkan oleh sosok Ferdinand. Ia menunjukkan jika selama kamu yakin dengan dirimu, dan selama yang kamu yakini adalah benar, jangan takut.

3. Coco

Miguel sejatinya ingin menjadi pemusik seperti tokoh idolanya, Ernesto de La Cruz. Namun, keluarga Miguel sangat melarang keras ada musik di kehidupan mereka karena kakek buyutnya meninggalkan keluarga hanya untuk bermusik.

Dengan mimpi yang ‘dilarang' oleh keluarganya tersebut, Miguel masih tetap ingin menjadi pemusik. Karena memecahkan foto di Ofrenda, ia menemukan jika Ernesto adalah kakek buyutnya. Malam pertunjukan di Plaza tempat ia tinggal menyelenggarakan pertunjukkan bakat, ia pun ingin ikut. Miguel pun terpaksa mencuri gitar dari Ernesto di pemakaman yang membuatnya terperangkap di dunia roh dengan para buyut-buyutnya.

Jalan kembali satu-satunya adalah dengan meminta restu dari Mama Imelda, nenek buyutnya. Namun, syarat yang diberikan Mama Imelda tidak mau dipenuhi karena melarangnya bermusik seumur hidup. Ia pun bertekad untuk meminta restu dari Ernesto, karena ia yakin jika Ernesto akan mengerti dirinya. Bersama Hector, ia pun pergi menemui Ernesto dan kabur dari keluarnya di dunia roh.

Akhir dari film ini tidak tertebak lho. Selain bekerja keras untuk meraih mimpi kamu ternyata keluarga pun jangan dilupakan untuk mendukungmu meraih mimpi tersebut.

4. Zootopia

Terlahir sebagai kelinci membuat Judy diremehkan jika dirinya berkeinginan menjadi Polisi. Ia pun bertekad untuk menjadi Polisi di Zootopia, kota dimana hewan-hewan bisa menjadi apapun yang mereka inginkan. Judy pun berhasil diterima di Departemen Kepolisian Zootopia, namun Ketua Bogo meremehkan kemapuan Judy dengan menempatkannya ke bagian parkir kendaraan.

Judy yang tidak ingin berkutat dengan parkir pun mencoba membantu menangkap pencuri ubi-ubian yang membuatnya terkena teguran oleh Ketua Bogo. Di saat yang bersamaan, Judy mengetahui dari Emmitt Otterton jika 14 predator telah hilang tanpa jejak di Zootopia. Judy pun meminta agar ia memegang kasus tersebut, bersama Nick ia pun mencari tahu mengapa 14 predator tersebut bisa hilang.

Film yang akan membuatmu berpikir dua kali untuk menyerah begitu saja dengan mimpimu, apalagi jika sudah ditengah-tengah perjalanan menuju kesuksesan tersebut. Hanya karena berbagai masalah, Judy tidak begitu saja menerima takdirnya yang hanya menjadi petani jika ia seekor kelinci. Dengan kegigihannya ia ingin membuktikan jika kelinci pun bisa bersanding dengan predator-predator pemegang kekuasaan.

5. Ratatouille

Terlahir menjadi tikus jalanan membuat Rémy tidak mungkin menjadi chef terkenal di Paris seperti yang ia dambakan. Sampai ia mengetahui jika ternyata dirinya selama ini tinggal di gorong-gorong yang diatasnya berdiri restoran terkenal milik Auguste Gusteau. Rémy pun diberi kesempatan melalui tukang sampah baru yang bekerja di restoran tersebut bernama Linguini.

Kemampuan Rémy mengolah masakan ditunjukkan ketika Linguini tidak sengaja mengacaukan sup yang akan dihidangkan kepada para pemesan. Linguini mengatahui jika Rémy bisa memasak saat itu. Ketika diperintahkan oleh kepala chef untuk membuat sup itu kembali, Linguini meminta pertolongan Rémy karena ia tidak bisa memasak. Dari situlah perjalanan memasak Rémy dan Linguini dimulai.

Film Ratatouille menjadi pemenang dalam Academy Awards tahun 2008 kategori film animasi terbaik. Film ini mengajarkan jika hal yang paling mustahil pun bisa diwujudkan. Akhir film ini pun akan memperlihatkan jika dibalik sukses besar kejujuran itu perlu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team