5 Film Hollywood yang Jadikan Anak-anak sebagai Villain, Meresahkan!

Di dunia perfilman, villain merupakan karakter antagonis yang berperan sebagai penjahat atau yang berseberangan dengan sifat protagonis. Biasanya, seorang villain dituntut untuk membawakan peran dengan karakter yang kuat hingga terkesan menakutkan.
Belakangan ini, karakter villain menjadi salah satu tokoh yang banyak digemari oleh pencinta film. Namun, bagaimana jika yang menjadi sosok villain justru seorang anak-anak? Bukannya gemas, malah ngeri!
1. The Bad Seed (2018)
Film bergenre horor-thriller ini berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Emma yang tinggal bersama sang ayah. Disutradarai Rob Lowe, film yang dirilis pada 2018 ini menjadikan anak-anak sebagai villain, lho.
Dimulai dengan kematian teman sekolahnya dengan cara tenggelam, karakter Emma digambarkan tidak mempunyai kesedihan sama sekali. Film yang diangkat dari series yang ditayangkan di stasiun TV Lifetime ini berhasil membuat penonton penasaran dengan latar belakang sikap Emma yang begitu jahat.
Dengan pengemasan cerita yang menarik dan membuat penasaran, film ini berhasil membuat adrenalin bertambah. Bahkan dalam suatu adegan, Emma mengaku bahwa dirinyalah dalang dari semua pembunuhan yang terjadi. Bikin merinding, kan?
2. The Prodigy (2019)
The Prodigy mengisahkan seorang anak bernama Miles, anak jenius yang memiliki perilaku mengerikan. Film ini mampu membuat penonton penasaran dengan kisah-kisah kelam yang dihadirkan, mulai dari melukai pengasuh hingga menyerang teman sekolah.
Dengan mengangkat tema "anak setan," The Prodigy lebih berfokus pada atmosfer yang dibawakan secara slow burning alih-alih menempatkan jumpscares yang berlebihan.
The Prodigy disutradarai oleh Nicholas McCarthy dan diproduksi oleh Onion Pictures. Film bergenre horor ini berhasil mendapatkan predikat sebagai salah satu film horor terbaik pada 2019, lho.
3. Case 39 (2009)
Case 39 merupakan film bergenre horor, misteri, dan thriller yang rilis pada 2009. Kisah film ini berfokus pada Emily sebagai seorang pekerja sosial yang menangani kasus Lillith, gadis berusia 10 tahun yang mengalami penyiksaan dari kedua orangtuanya.
Berawal dari telepon Lillith untuk meminta bantuan, Emily dengan bantuan seorang detektif berhasil menggagalkan percobaan pembunuhan Lillith. Atas peristiwa tersebut, Emily memutuskan untuk mengasuh Lillith.
Namun, kejanggalan demi kejanggalan dari sikap Lillith mulai muncul. Selain perilaku Lillith yang berbeda dengan gadis seumurannya, satu per satu orang di sekitar Emily mulai mengalami kejadian mengerikan.
Berdurasi sekitar 109 menit, film yang digarap oleh Christian Alvart ini menyajikan cerita menegangkan di sepanjang film. Banyaknya adegan psikopat yang diperankan oleh anak-anak membuat beberapa negara yang tidak meloloskan kelayakan tayang film ini, lho.
4. Home Movie (2008)
Film satu ini dibuat dengan gaya found footage. Berkisah tentang keluarga dengan ayah sebagai pastor dan ibu psikolog yang mempunyai sepasang anak kembar bernama Jack dan Emily berusia 10 tahun. Alih-alih menjalani kehidupan secara harmonis, kedua anak mereka justru melakukan teror kepada orangtuanya.
Mengangkat genre psychological horror, film ini memberikan sensasi menakutkan yang berbeda. Penggambaran karakter si kembar yang kejam dan pendiam membuat suasana film semakin menegangkan.
Selain itu, dengan mengambil kisah dengan latar belakang kedua orangtua yang berbeda, film yang ditulis dan disutradarai oleh Christoper Denham ini memberikan isu yang relevan mengenai spiritualitas dan sains. Menarik untuk menjadi bahan tontonan, kan?
5. We Need to Talk About Kevin (2011)
We Need to Talk About Kevin bercerita tentang Eva yang kehidupannya berubah setelah menjadi ibu. Kehidupannya yang bebas berubah setelah mempunyai seorang anak, Eva sering bersikap dingin kepada anaknya, Kevin.
Ulah Kevin yang di luar batas normal anak-anak seusianya membuat Eva merasa ada bibit psikopat dalam jiwa Kevin. Hal ini membuat Eva depresi dan terpuruk. Parahnya, karena suatu kejadian yang dilakukan Kevin, seluruh warga yang terdapat dalam kompleks tersebut kemudian membenci Eva dan keluarganya.
Mengambil sudut pandang orangtua, film bergenre psychological thriller ini menjadi salah satu film dengan villain anak-anak yang menarik untuk ditonton. Selain menegangkan, permasalahan mengenai ketakutan mendasar orangtua akan perilaku anaknya dalam film ini patut untuk diperdebatkan.
Walau menjadikan anak-anak sebagai villain, film-film di atas layak banget untuk ditonton bersama sahabat dan orang terkasih. Yuk, pilih film favoritmu!