5 Film Jepang Tentang Survival Game, Ada Battle Royale!

Pernah main game Battle Royale seperti PUBG atau pun Fortnite? Film inilah yang menjadi asal mula istilah permainan terkenal itu. Menceritakan mengenai Jepang yang pada suatu masa mengalami kekacauan dimana para pemudanya kian membangkang. Pemerintah pun membentuk suatu undang-undang, Millenium Education Reform atau Battle Royale (BR). Ketentuan UU ini adalah setiap tahunnya akan dipilih satu kelas 3 SMP secara acak untuk megikuti program ini. Para siswa akan ditempati di sebuah pulau terpencil dan diperintahkan untuk membunuh satu sama lain hingga menyisakan satu orang dalam waktu 3 hari. Mau kabur? Tentu tidak bisa. Setiap siswa dikalungi sebuah alat yang dapat memantau setiap gerak-gerik mereka. Kalau mau dilepas sih silahkan saja asal mau kepalanya pecah.

Film yang diangkat ke layar lebar pada tahun 2000 lalu di Jepang ini telah ditayangkan di lebih dari 20 negara lain. Namun ada juga negara yang menolak menanyangkan film ini karena terlalu sadis dan brutal. Selain dari segi cerita, film ini sangat unggul dalam audio visual. Dipadu padankan dengan musik klasik membuat penonton semakinterhanyut. Battle Royale diperankan oleh aktor dan aktris muda berkelas pada masanya. Film ini pun menjadi legenda dunia perfilman dalam genre permainan bertahan hidup karena memberi nuansa baru bagi dunia perfilman. Battle Royale pun menjadi inspirasi film dengan genre serupa di seluruh dunia, katanya Hunger Games juga loh.

Shun Takahata, seorang siswa SMA yang bosan akan kehidupan sehari-hari berdoa agar ada hal yang menantang dalam hidupnya. Suatu ketika, datanglah Daruma, boneka kayu tradisional Jepang. Siapapun yang bergerak maupun berbicara ketika Daruma berbalik maka kepalanya akan pecah. Bagaimana agar bisa selamat dari ancaman Daruma? Setiap anak yang mampu bertahan dalam permainan Daruma akan masuk ke tahap selanjutnya. Shun Takahata pun menyesali doanya.

Terdapat kurang lebih 5 permainan yang harus dihadapi. Bagaimana cara bermain dan berapa orang yang dapat selamat, tidak ada yang tahu, yang jelas seluruh permainan ini mempertaruhkan nyawa. Konon katanya, permainan ini melibatkan seluruh pelajar SMA yang ada di dunia. Yang tersisa hingga akhir permainan akan disebut sebagai God's Children atau Anak Tuhan.

Permainan yang sering disingkat WW ini memang nge-trend di Indonesia karena dapat dimainkan secara langsung atau pun daring. Cara bermainnya mudah. Pemain akan mendapat jatah karakter sebagai warga, penerawan, penjaga, dan serigala. Bagaimana kalau permainan ini dimainkan di dunia nyata tapi yang dibunuh mati beneran dan werewolf harus menjadi pembunuh sungguhan? Yang menjadi permainan ini semakin sulit adalah, seluruh pemainnya merupakan teman sekelas. Setiap malam warga akan merapatkan siapakah serigala yang menyamar di antara mereka untuk dibunuh berdasarkan pemungutan suara dan harus mati. Dan tiap tengah malam, serigala harus membunuh warga. Kalau tidak dilakukan, seluruh pemain yang akan mati. Pelanggaran peraturan menyebabkan kehilangan nyawa. Serem amat, kan? Permainan yang mengorbankan nyawa maupun persahabatan pun dimulai hingga tersisa werewolf saja atau warga saja.

Film werewolf game ini sudah mencapai 8 seri film dengan cerita dan pemain yang berbeda. Film pertama diambil dari sudut pandang tokoh utama yang mendapat peran sebagai warga. Film kedua dari sudut pandang sang serigala. Begitu pula dengan film-film selanjutnya. Cerita yang tidak habis membuat penonton merasakan keseruan permainan walau seri film yang banyak.

Kali ini bukan nyawa taruhannya. Sesuai judulnya, permainan ini mempertaruhkan persahabatan. Pengkhianatan antar teman akan menjadi api pertengkaran yang dapat menyebabkan kekalahan dalam permainan ini. Apalagi yang membuat manusia saling berkhianat kalau bukan cuan?

Katagiri Yuichi yang dibintangi aktor ganteng Ryo Yoshizawa, seorang siswa SMA yatim piatu miskin yang terseret ke dalam permainan ini bersama dengan 4 sahabatnya. Mereka dibebankan sejumlah hutang yang dapat bertambah dan berkurang selama permainan dalam kondisi tertentu yang tidak diketahui. Sekali mencurigai teman maka kemungkin untuk kalah semakin besar. Kepercayaan terhadap sahabat saling diuji di sini. Tanpa ada cucuran darah, film yang diadaptasi dari komik berjudul sama ini sangat menarik untuk ditonton. Terdapat dua film hingga akhir permainan dan drama 4 episode sebagai prequelnya.

Ito Kaiji, seorang pemuda yang merantau ke Tokyo selulusnya ia dari SMA. Tidak mendapat pekerjaan yang layak, Kaiji hanya bekerja sebagai pekerja paruh. Hobinya mengumpat para orang kaya dan mengundi nasib dengan berjudi. Uang tidak punya eh malah kena sial merusak mobil orang. Belum lagi ternyata pemilik mobil, Endo, adalah penagih hutang. Habis sudah. Endo pun menawarkan Kaiji untuk ikut permainan agar hutangnya lunas. Kalau kalah, Kaiji harus menghabiskan hidupnya bekerja sebagai romusha di bawah tanah. Kasian amat. Untuk keluar dari dunia sana, harus mengikuti permainan yang lagi, mengorbankan nyawa. Bagaimana Kaiji melunasi hutangnya dan keluar hidup-hidup?

Film Kaiji yang pertama ini telah naik layar pada 2009, diikuti film kedua pada tahun 2011, dan terkahir bertajuk Kaiji Final Game yang dirilis awal tahun sebagai akhir permainan Kaiji. Semua permainan dalam film Kaiji berkonsep judi, loh sama seperti hobinya.

Walau mengerikan, film bertemakan permainan bertahan hidup ini seru untuk disaksikan. Dengan mengedepankan pola pikir yang lugas dari berbagai sudut pandang, intuisi yang tepat, dan daya analisis yang tinggi dapat membuat penonton turut berpikir dalam setiap langkah yang sangat menantang. Berani coba?