Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Richard Linklater, Sineas Kontemporer yang Realistis

sutradara Richard Linklater (grahamreynolds.com)
sutradara Richard Linklater (grahamreynolds.com)

Mahir dalam menggarap film kontemporer yang kompleks dan realistis, Richard Linklater adalah satu dari segelintir sineas yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal di sekolah film. Pasca meninggalkan studinya di Sam Houston State University, Linklater pindah ke Austin, Texas, dan disanalah dirinya menemukan tujuan hidupnya.

Bermula dari membuat klub film, sutradara kelahiran 30 Juli 1960 tersebut tergugah untuk menggarap filmnya sendiri. Bermodalkan insting, kreativitas, dan pengalamannya selama tinggal di wilayah pinggiran kota yang membosankan, Richard Linklater merilis film pertamanya yang diberi judul It’s Impossible to Learn to Plow by Reading Books (1988). Namanya mulai dikenal oleh publik usai film panjang keduanya, Slacker (1990), menjadi perbincangan hangat di ajang Sundance Film Festival.

Selama 35 tahun malang melintang di industri perfilman, Richard Linklater dikenal sebagai sineas jenius lewat narasi menggugah seputar hidup dan peran kita di masyarakat dengan gaya pembuatannya yang tak biasa. Sederet filmnya tidak hanya sukses di pasaran, tetapi juga mendapatkan sambutan hangat dari para kritikus.

1. Before Sunrise (1995)

cuplikan film Before Sunrise (dok. Columbia Pictures/Before Sunrise)
cuplikan film Before Sunrise (dok. Columbia Pictures/Before Sunrise)

Melalui Before Sunrise, Richard Linklater membuktikan bahwa premis paling sederhana sekalipun bisa menjelma sebagai mahakarya yang mampu menyentuh hati para penontonnya jika digarap dengan tepat. Improvisasi yang dilakukan oleh Ethan Hawke dan Julie Delpy sebagai pemeran utama menghasilkan dialog yang ringan dan penuh dengan kelakar, tetapi di saat yang bersamaan memiliki makna mendalam. Diperkuat dengan kemistri yang terjalin dengan luar biasa mengagumkan dan didasari dari pengalaman pribadi Linklater dan penulis naskah Kim Krizan soal menghabiskan waktu bersama dengan orang yang baru mereka temui di tempat asing, Before Sunrise dengan mudah menjadi film terbaik Richard Linklater di sepanjang karirnya.

Before Sunrise mengikuti Jesse (Ethan Hawke), pemuda asal Amerika yang tengah berkeliling Eropa bertemu dengan seorang mahasiswi bernama Celine (Julie Delpy) dalam perjalanan kereta menuju Wina, Austria. Jesse mengajak Celine untuk menghabiskan malam bersamanya di Wina sebelum kembali ke Amerika keesokan paginya. Tak ingin menyia-nyiakan waktu lebih lama lagi, keduanya mengarungi satu malam yang menyenangkan.

2. Before Sunset (2004)

Before Sunset (dok. Warner Independent Pictures/Before Sunset)
Before Sunset (dok. Warner Independent Pictures/Before Sunset)

Mengambil latar waktu 9 tahun dari film pertamanya, Richard Linklater mempertemukan kembali Jesse dan Celine dalam kesempatan tak terduga dan batas waktu yang bahkan jauh lebih singkat. Linklater turut menggaet Ethan Hawke dan Julie Delpy dalam proses penulisan naskah untuk menghadirkan dialog yang kaya dan realistis tentang dua insan yang masih dihantui oleh perasaan tak terungkapkan pasca menghabiskan malam bersama di Wina. Tidak heran jika penulisannya yang apik diganjar nominasi Best Adapted Screenplay.

Before Sunset menceritakan Jesse (Ethan Hawke) yang kali ini telah menjelma sebagai penulis sukses tengah melakukan tur untuk mempromosikan buku terbarunya. Di toko buku di Paris sebagai destinasi terakhirnya, Jesse kembali bertemu dengan Celine (Julie Delpy) yang kini bekerja sebagai aktivis sosial. Hanya memiliki waktu beberapa jam sebelum jadwal penerbangannya tiba, sekali lagi Jesse dan Celine menghabiskan waktu bersama untuk mencari tahu apakah mereka ditakdirkan bersama.

3. Before Midnight (2013)

Before Midnight (dok. Castle Rock Entertainment/Before Midnight)
Before Midnight (dok. Castle Rock Entertainment/Before Midnight)

Sebagai penutup dari Before Trilogy, Before Midnight mengambil latar waktu 9 tahun dari Before Sunset dimana Jesse dan Celine telah menikah. Berbeda dengan dua film pendahulunya, Richard Linklater menyoroti bagaimana keduanya bergulat dengan banyak hal mulai dari tantangan, ketakutan, kompromi, impian, hingga pengorbanan yang telah mereka lakukan selama menjalin pernikahan dalam dialog yang intim dan emosional.

Masih menggandeng Julie Delpy dan Ethan Hawke dalam penulisan naskah, Before Midnight mengajak penontonnya menyusuri bagaimana anggapan akan cinta dan komitmen berubah seiring dengan bertambahnya usia. Before Midnight mengikuti Jesse (Ethan Hawke) dan Celine (Julie Delpy) yang kini telah menikah dan dikaruniai sepasang anak kembar.

Mendapatkan undangan berlibur dari rekan sesama penulis, Jesse memboyong keluarganya untuk menghabiskan libur musim panas di Yunani bersama putra dari pernikahan Jesse sebelumnya. Ketika liburan hampir berakhir dan bersiap-siap mengantarkan putranya kembali ke Amerika, Jesse mulai mempertanyakan kembali hidupnya–terutama hubungannya dengan Celine yang terancam kandas.

4. Boyhood (2014)

cuplikan film Boyhood (dok. IFC Productions/Boyhood)
cuplikan film Boyhood (dok. IFC Productions/Boyhood)

Pada umumnya, masa produksi sebuah film memakan waktu antara 6—12 bulan. Namun, demi mewujudkan visinya dalam membuat film yang otentik, Linklater beserta kru yang terlibat menghabiskan waktu 12 tahun dalam proses pembuatan Boyhood.

Memulai tahap produksi pada Mei 2002, para kru dan cast akan bertemu setiap tahunnya untuk merekam adegan dan terus berlangsung hingga Agustus 2013. Para karakternya pun dibangun dengan sangat apik dan mendalam lewat perubahan yang mereka lalui dari tahun ke tahun. Hasilnya, Boyhood menghadirkan nostalgia masa lalu dan masa depan penuh harapan.

Boyhood sendiri mengisahkan Mason (Ellar Coltrane) yang tinggal bersama adiknya Samantha (Lorelei Linklater) dan ibunya, Olivia (Patricia Arquette) usai orangtuanya resmi berpisah. Ayahnya Mason Evans Sr. (Ethan Hawke) mengunjungi mereka setiap akhir pekan. Perceraian orang tuanya serta suka duka yang dihadapi selama 12 tahun dalam hidupnya mempengaruhi cara Mason dalam memandang dunia.

5. Waking Life (2001)

Waking Life (dok. Fox Searchlight Pictures/Waking Life)
Waking Life (dok. Fox Searchlight Pictures/Waking Life)

RIlis pada 2001, Waking Life merupakan film Richard Linklater pertama yang digarap dalam format rotoscope animation sekaligus menjadi film rotoscope animation digital pertama berdurasi panjang. Rotoscope animation sendiri merupakan teknik pembuatan film dimana adegan diambil secara langsung lalu animator akan membuat ilustrasi berdasarkan dari adegan tersebut untuk menghasilkan tampilan animasi. Hal tersebut tentu sesuai dengan konsep Waking Life yang memang berpusat pada mimpi serta dunianya yang surealis.

Waking Life mengikuti bocah laki-laki (Wiley Wiggins) yang terjebak dalam mimpi tak berkesudahan ketika dirinya berinteraksi dengan banyak karakter. Mulai dari kawan baik hingga filsuf dan cendekiawan terkenal, mereka mencari tahu arti dari hidup serta sifat dari mimpi itu sendiri.

Saat ini, Richard Linklater tengah disibukan dengan proyek film teranyarnya bersama Sandra Adair. Diadaptasi dari drama musikal besutan Stephen Sondheim berjudul Merrily We Roll Along yang berlatar dalam rentang waktu 20 tahun, Richard Linklater memutuskan untuk menggarap film tersebut dalam urutan kronologis. Artinya, Merrily We Roll Along baru akan tayang di bioskop pada tahun 2040.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febby Arshani
EditorFebby Arshani
Follow Us