5 Film Thriller Satire Terbaik 2024, Selipkan Isu Gender
Dengan komentar sosial, sebuah film jadi lebih menarik buat ditonton. Kalau kamu perhatikan, film-film seperti itulah yang biasanya sukses mengambil hati penonton, termasuk yang bergenre horor dan thriller.
Menariknya, untuk mengeksekusi ide itu dalam genre horor dan thriller, sineas akan menyertakan satire di dalamnya. Sebagai salah satu alat ideal untuk menyampaikan kritik, perpaduan antara sesuatu yang bikin tak nyaman dengan humor ternyata efektif juga. Tak pelak, film thriller satire mulai merambah arus utama beberapa waktu belakangan.
Sudah tak terhitung film yang menggunakan rumus ini. Memang gak semua berhasil, tetapi kalau boleh merekap, ini lima film thriller satire terbaik 2024 yang wajib kamu tonton. Apa saja dan kenapa? Mari bahas satu per satu!
1. The Substance mengkritik patriarki dengan cara yang ngeri dan beri sedikit sentuhan komedi
The Substance disebut sebagai salah satu film horor terbaik 2024. Dibuat Coralie Fargeat, kamu akan diajak menyelami petualangan seorang aktris yang butuh validasi eksternal dengan lensa yang gak biasa.
Demi Moore didapuk jadi aktris yang popularitasnya mulai memudar dan tergoda menyuntikkan zat dari pasar gelap yang memungkinkannya berubah jadi sosok yang lebih muda, segar, dan menarik. Isu-isu seperti objektifikasi perempuan di industri hiburan, beauty privilege, dan pentingnya mencintai diri sendiri jadi bahasan utama di film ini.
2. Strange Darling, film thriller nonlinear yang mengobrak-abrik stigma dan relasi gender
Premisnya sebenarnya gak baru, yakni kencan pertama yang berubah jadi petaka. Namun, tidak seperti film-film thriller pada umumnya, Strange Darling dibuat dengan format nonlinear. Ini menjebak penonton untuk membuat asumsi-asumsi berdasar bias gender.
Sampai akhirnya, sebuah twist tak terduga dibocorkan pada pertengahan film. Sarat adegan gore, tetapi tetap ada kocak-kocaknya, film garapan J.T. Mollner ini berhasil mendobrak stigma gender yang banyak diyakini orang.
3. Blink Twice, film debut Zoe Kravitz yang bahas relasi gender dan perjuangan kelas sekaligus
Blink Twice adalah film debut Zoe Kravitz sebagai sutradara yang mengikuti kisah Frida (Naomi Ackie), seorang pelayan restoran yang diundang ke sebuah pesta mewah oleh sosok tech-bro kaya raya. Merasa ini akan jadi kesempatannya berjejaring, Frida mengiyakan undangan tersebut sampai ia merasa ada yang aneh dengan pesta itu.
Sebuah revelasi akan menghampirinya. Isu dan twist yang dipakai Kravitz seyogyanya tidak baru, tetapi efektif, karena lekat dengan realitas seperti relasi gender dan ketimpangan kelas.
4. Your Monster, film thriller female rage dengan akhir yang membekas
Your Monster diawali layaknya film romcom, mengikuti kisah sedih Laura (Melissa Barrera) yang didiagnosa kanker dan diputus pacarnya. Ia juga kehilangan pekerjaan karena masalah ini.
Pada titik terendah dalam hidupnya itu, sesosok monster dari masa kecilnya datang dan membantunya kembali jadi dirinya yang sebenarnya. Ia yang selama ini lebih sering mengalah dan menerima nasib mulai berani melawan dan menggertak. Caroline Lindy, sang sutradara meletakkan twist brilian tepat di akhir film.
5. Balota, political thriller asal Filipina yang ikuti perjuangan petugas KPPS menjaga kotak suara
Balota adalah film thriller satire asal Filipina yang mengikuti sosok guru bernama Emmy (Marian Rivera). Ia ditunjuk jadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang terjebak dalam sebuah upaya manipulasi suara. Dengan idealisme tingginya, ia memborgol satu kotak penting di satu tangannya dan berusaha kabur dari kejaran preman yang hendak mencuri kotak suara tersebut.
Ditutup dengan akhir yang memikat, Balota adalah dramatisasi dari kecenderungan kelompok-kelompok kepentingan melakukan intimidasi dan melancarkan strategi-strategi licik nan kotor.
Didominasi lakon perempuan dan gak sedikit yang digarap pula oleh sutradara perempuan, film-film thriller satire terbaik 2024 di atas adalah bukti efektifnya female gaze dalam pembuatan film. Isunya beragam, lekat dengan kenyataan, dan eksplorasi emosinya lebih dapat, jadi makin semangat nonton sinema-sinema garapan perempuan.
