5 Film yang Menunjukkan Guru Lebih dari Sekedar Pengajar

Dead Poets Society adalah salah satu film legend di dunia. Karya klasik yang menceritakan dan memaknai apa arti sesungguhnya dari kebebasan. Film ini akan membawa kalian untuk bisa melihat apa sebenarnya seni puisi itu, kenapa hal itu bisa lebih dari hanya karya tulisan semata saja dan tebak yang akan membuka mata kalian mengenai pesan-pesan indah itu adalah sosok guru.

Film ini akan menceritakan tentang sekumpulan pemuda yang hidup dalam kehidupan sekolah yang kaku, bertemu dengan seorang guru puisi yang membuka kebebasan mereka. Guru disini berbeda seperti yang kalian kenal, yang kerap menutut muridnya untuk taat aturan dan patuh. Namun, disini kalian melihat sosok guru yang sebenarnya adalah sosok yang mau anak murid bebas dan tidak terbelenggu. Menjadi teman curhat sampai membuka potensi para muridnya. Guru tersebut berani melawan aturan demi para muridnya bisa merasakan kebebasan dari kehidupan.

Film India yang inspiratif, kisahnya juga bikin terharu apalagi disini sosok guru diperlihatkan sebagai orang yang lebih mengerti anak muridnya dibanding orang tuanya sendiri. Miris tapi memang itu kenyataannya. Film ini seakan menyinggung kalau orangtua sendiri kadang tidak terlalu mengerti dengan anaknya sendiri dibanding sosok guru yang selalu disebut orangtua kedua.

Film ini akan menceritakan seorang anak laki-laki berusia delapan tahun yang mengidap disleksia yang membuatnya kesulitan dalam baca tulis, namun memiliki bakat seni yang disadari oleh salah satu guru. Dari sinopsis sudah bisa terlihat kalau guru bukan hanya sebagai pengajar tapi sebagai teman terdekat yang bisa dimiliki. Guru itu sadar akan potensi muridnya dibandingkan orangtua sendiri. Aneh namun hal seperti itu masih sering terjadi di kehidupan nyata guru lebih relate dengan murid daripada orang tua kandung.

Film ini menunjukkan kalau guru bisa dikatakan juga sebagai sebuah jalan untuk anak murid. Di tengah konflik guru bisa menjadi sebuah solusi untuk mengakhiri generasi yang pecah dan penuh konflik akibat rasial.

Film ini akan menceritakan seorang guru muda yang harus berjuang untuk menginspirasi muridnya menjadi orang yang lebih baik dikala konflik rasial yang menimpa mental mereka. Disini kita bisa lihat guru bisa mengakhiri trauma konflik yang terjadi, guru bisa menjadi tempat bersandar untuk berkeluh kesah dan menjadi orang yang membantu kita ke arah yang lebih baik.

Ketika semua orang sudah menyerah dengan kenakalan remaja, masih ada guru yang akan berusaha sekuat tenaga mengembalikan rasa hormat para pemuda ke tempat yang seharusnya. Lean On Me bisa saja akan sedikit relate dengan kalian, akan menceritakan seorang kepala sekolah galak dan tegas yang berusaha merubah kembali sekolahnya menjadi tempat yang disiplin dan penuh integritas.

Guru dan tenaga pendidik tidak akan pernah berhenti mengembalikan moralitas anak itulah yang seharusnya, apalagi hal itu relate dengan keadaan Indonesia yang bisa dikatakan banyak murid yang kehilangan rasa sopan santunnya, dibutuhkan guru yang bukan cuman pengajar namun memiliki integritas seperti film ini. Lebih dari pendidik namun sosok yang mengembalikan sopan santun itu.

Yang terakhir ini adalah sebuah karya film yang menampilkan sosok guru malahan bukan menjadi sosok yang patuh tapi penuh kebebasan berekspresi, jangan terlalu menganggap serius film satu ini karena dasarnya adalah sebuah film komedi.

School Of Rock akan menceritakan tentang seorang guru yang dikeluarkan dari grup bandnya akhirnya dia memutuskan untuk menjadi seorang guru diam-diam untuk membentuk band. Absurd kan ceritanya tapi siapa sangka ini adalah cerita inspiratif yang dibalut dengan gaya ringan. Kalian akan melihat disini kadang guru lebih sadar akan potensi siswa, guru bukan cuman mengajar namun bisa membawa kalian meraih potensi penuh sebagai seorang dengan bakat terpendam.

Itulah 5 film yang menunjukkan kalau guru lebih dari hanya sekedar pengajar saja, gimana sekarang kalian paham kan kalau pekerjaan guru lebih dari itu. Mereka bisa menjadi apapun yang murid mereka butuhkan. Gimana, apakah dari 5 film itu ada yang pernah merasa punya guru dengan gaya serupa.