5 Lagu BTS Ini Terinspirasi Dari Kisah Terkenal, Pernah Dengar?

Kata omelas pertama kali muncul di MV "Spring Day". Kata tersebut tertulis pada palang nama besar bangunan yang berdiri di tengah salju, di mana setiap anggota BTS terlihat keluar masuk bangunan tersebut.

Omelas sendiri berasal dari kisah The Ones Who Walk Away From Omelas yang ditulis oleh Ursula K. Le Guin pada tahun 1973. Cerpen klasik ini bercerita kisah kelam sebuah kota mewah bernama Omelas yang mengorbankan penderitaan seorang anak untuk kebahagiaan warganya.

Ketika mengetahui kenyataan tadi, banyak dari warga kota yang menganggap hal ini keji. Namun, tetap tinggal disana sedangkan sebagian lainnya pergi dari kota dan tidak pernah kembali.

Cerpen ini memenangkan banyak penghargaan, diantaranya Hugo Award for Best Short Story, National Book Award, Kafka Award, dan Pushcart Prize.

"The other realm, however, overlapping half our house, was completely different. A loud mixture of horrendous, intriguing, frightful, mysterious things, including slaughterhouses and prisons, drunkards and screeching fishwives, calving cows, horses sinking to their death, tales of robberies, murders, and suicides."

Dalam short film "Reflection" untuk album Wings, RM menjadi narator yang membaca penggalan isi buku Demian di atas dalam bahasa inggris. Meski kisah ini ditulis Hermann Hesse pada tahun 1919, kita bisa melihat visualisasi tulisannya dari konsep photobook, baju, lirik lagu, comeback trailer, hingga MV "Blood, Sweet and Tears".

Demian menceritakan lika-liku kehidupan Emil Sinclair yang sedang mencari jati dirinya diantara dunia penuh cahaya serta dunia ilusi nan gelap. Sang tokoh mengalami pergolakan fisik dan batin saat pemikirannya di masa kecil bertentangan saat ia bertemu Max Demian. 

Nama tokoh utama Kafka dari buku Kafka on the Shore karya Haruki Murakami muncul dalam lirik lagu "Butterfly". RM yang terlibat dalam penulisan lagu ini memang seringkali merekomendasikan buku Haruki Murakami.

Cerita dalam novel fiksi ini berputar dikehidupan seorang remaja cowok yang kabur dari rumah. Ia lalu bertemu pria tua yang tenggelam dalam masa lalunya buruk saat perang.

Dunia Kafka mimiliki batas ambigu antara kenyataan dan mimpi. Hal ini karena kucing dapat berbicara, jiwa dapat bebas keluar dari badannya untuk berkelana, hingga terjadinya fenomena hujan ikan.

Petualangan Kafka menjadi ide lagu "Butterfly". Jika diperhatikan, beberapa kali liriknya mengatakan mimpi. Irama lagunya mengingatkan kita akan dunia fantasi serta sihir dan MV pembuka album juga berlokasi di tepi pantai. 

Buku Into the Magic Shop: A Neurosurgeon’s Quest to Discover the Mysteries of the Brain and the Secrets of the Heart  karya James R. Doty yang berhasil menyentuh banyak hati pembaca. Hal ini juga menjadikan buku tersebut menjadi inspirasi utama lagu "Magic Shop".

Buku ini mengisahkan pertemuan sang penulis dengan seorang wanita tua yang ia temui di toko sulap. Wanita ini berhasil membuka hatinya serta menginspirasinya untuk mengubah pandangan akan dunia hingga berhasil menjadi dokter bedah saraf terkenal.

Lagu "Magic Shop" menyentuh hati penggemar karena lirik penuh kehangatan yang ditulis Jungkook. Lagu ini meminta setiap orang untuk membuka hatinya yang terluka dan mengingat, bahwa kita tidak berjuang dan menderita sendirian dalam hidup.

The Pied Paper of Hamelin mengisakan tokoh fiksi dalam legenda kota Hamelin di Jerman. Sosok ini meniupkan seruling ajaib yang membantu mengusir tikus-tikus kota dalam balutan bajunya yang berwarna-warni.

Namun, ketika warga kota tidak membayarnya setelah melakukan pekerjaanya ia mengambil anak-anak yang terhipnotis suara seruling.

BTS menggunakan kisah ini sebagai judul lagu mereka, "Pied Paper". Lirik lagu ini meminta fans untuk berhenti mengikuti semua musik dan konten mereka untuk sejenak. BTS ingin para fans lebih fokus memikirkan kehidupan mereka sendiri di masa depan.

Unik banget, kan? BTS menggunakan cara mereka sendiri untuk menyampaikan kisah dalam buku-buku tersebut lewat lagu yang mereka bawakan. Mana lagu yang jadi favoritmu?