5 Serial Barat Bertema Spionase Terbaik 2024, Ada Black Doves!

Ketika film berjudul sama yang rilis pada 2005 sudah begitu ikonik, urgensi untuk membuatnya ulang dalam format serial tentu perlu dipertanyakan. Namun, aturan tersebut tak berlaku untuk Mr. & Mrs. Smith. Serial yang meraih tiga nominasi—termasuk Best Television Series – Drama—di Golden Globe 2025 ini membuktikan bahwa ide segar dan eksekusi cerdik mampu menghidupkan kembali kisah yang sudah akrab.

Mr. & Mrs. Smith mengambil pendekatan berbeda dari film aslinya. Alih-alih mengikuti kisah sepasang suami istri yang sudah menikah dan kemudian saling membongkar rahasia, serial ini menceritakan dua agen rahasia yang ditugaskan berpura-pura jadi pasangan suami istri. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka justru jatuh cinta satu sama lain.

Kehadiran Donald Glover dan Maya Erskine sebagai protagonis membawa energi dinamis yang membuat versi serialnya ini terasa lebih hidup dan mendebarkan. Mulai dari kisah cinta yang manis, aksi menegangkan, hingga komedi cerdas, semua dieksekusi dengan sempurna oleh mereka dalam setiap episodenya. Sayang banget kalau dilewatkan!

Siapa yang tak kenal dengan Park Chan Wook? Sutradara asal Korea Selatan tersebut dikenal dengan gaya penyutradaraannya yang unik, penuh ketegangan, dan kontroversial. Kini, sentuhan magisnya kembali dihadirkan dalam serial spionase produksi HBO berjudul The Sympathizer.

Serial ini merupakan adaptasi dari novel pemenang Pulitzer Prize karya Viet Thanh Nguyen. Berlatar belakang pasca-Perang Vietnam, The Sympathizer mengikuti kisah seorang agen ganda Vietnam Utara yang menyusup ke kalangan militer Vietnam Selatan. Ketika perang berakhir, ia dipaksa untuk mengasingkan diri ke Amerika Serikat. Di sana, ia harus beradaptasi dengan kehidupan baru sambil tetap menjalankan misi rahasia.

Secara keseluruhan, The Sympathizer masih menggunakan aksi spionase yang menegangkan sebagai magnet untuk menarik audiens. Namun, di balik itu, serial ini juga menyajikan satire tajam terhadap budaya Amerika. Salah satunya adalah penggambaran Hollywood yang sering kali merepresentasikan Vietnam secara stereotipikal dan tidak akurat dalam film-film perang. 

Slow Horses adalah salah satu contoh serial yang mampu mempertahankan kualitasnya meski sudah memasuki musim keempat. Sejak awal, serial spionase milik Apple TV+ ini terus menghadirkan cerita-cerita menarik yang melibatkan para agen MI5 yang dianggap gagal dan ditempatkan di Slough House. Musim keempat ini tak terkecuali, bahkan bisa dibilang sebagai salah satu musim terbaiknya (nominasi Best Television Series – Drama yang diraihnya di Golden Globe 2025 telah "berbicara" banyak).

Ceritanya kali ini lebih personal, membawa penonton lebih dekat dengan kehidupan pribadi salah satu karakter utama, River Cartwright (Jack Lowden). Kisah keluarga River, terutama hubungannya dengan sang kakek, David Cartwright (Jonathan Pryce), menjadi fokus utama. Slow Horses Season 4 juga semakin meningkatkan tensi dengan menghadirkan aksi yang lebih intens, terutama lewat kemunculan karakter antagonis baru yang diperankan oleh Hugo Weaving.

Serial spionase terbaik tahun ini yang juga meraih nominasi Best Television Series – Drama di Golden Globe 2025 adalah The Day of the Jackal. Serial ini adaptasi dari novel karya Frederick Forsyth yang dirilis pada 1971. Diperankan oleh aktor kenamaan Eddie Redmayne dan Lashana Lynch, The Day of the Jackal menghadirkan kisah menegangkan tentang seorang pembunuh bayaran ulung yang diburu oleh seorang agen rahasia.

Redmayne tampil memukau sebagai Jackal, seorang pembunuh berdarah dingin yang tak mengenal ampun. Sementara itu, Lynch juga memberikan performa yang kuat sebagai Bianca Pullman, agen MI6 yang gigih dalam mengejar Jackal. Sepanjang 10 episode, permainan "kucing-kucingan" yang melibatkan keduanya dijamin akan membuatmu terduduk di ujung kursi!

Black Doves berani mengambil risiko dengan menggabungkan genre mata-mata dengan komedi gelap. Namun, di luar dugaan, serial spionase garapan Joe Barton (Giri/Haji) ini berhasil menyajikan tontonan yang menghibur sekaligus menegangkan. Salah satu daya tarik utama serial ini adalah kedua pemeran utamanya, Keira Knightley dan Ben Whishaw, yang saling melengkapi dengan karakteristik yang berbeda.

Black Doves menceritakan tentang Helen (Knightley), seorang agen rahasia yang bekerja untuk organisasi misterius bernama Black Doves. Ia menjalani kehidupan ganda sebagai istri seorang politikus terkemuka, sembari menjalankan misi berbahaya bagi organisasi tersebut. Namun, ketika selingkuhannya terbunuh, Helen harus bekerja sama dengan Sam (Whishaw), seorang pembunuh bayaran sekaligus teman lamanya, untuk mengungkap kebenaran di balik kejadian tersebut.

Meski tak meraih nominasi utama di Golden Globe 2025 seperti Mr. & Mrs. Smith, Slow Horses, dan The Day of the Jackal, Black Doves mampu menyabet satu nominasi lewat kategori akting untuk Keira Knightley. Seperti yang telah disinggung di atas, chemistry antara kedua protagonisnya menjadi salah satu pesona dari serial ini. Dan Knightley berdiri tegak sebagai pilar yang menyokong semua itu.

Dari aksi berbumbu romansa ala Mr. & Mrs. Smith hingga drama spionase berlatar Perang Vietnam seperti The Sympathizer, deretan serial ini membuktikan bahwa genre mata-mata tak pernah kehilangan pesonanya. Ditambah dengan sentuhan komedi gelap ala Black Doves, kamu dijamin tak akan bosan berganti-ganti serial!