Film karya anak bangsa memiliki kualitas yang tidak kalah bagusnya dengan film dari luar negeri. Dengan latar belakang yang ada dalam negeri, cerita yang cukup mengena, dan berbagai macam genre. Kita diberi banyak pilihan menarik.
Untuk menemani weekend kalian, ini enam rekomendasi film Indonesia yang bisa kalian tonton.
Kalau kalian pernah menonton Groundhog Day, film yang dibuat pada tahun 1993, diperankan oleh Bill Murray, kalian mungkin akan suka dengan film ini karena memiliki konsep yang sama, mengulang hari yang sama.
Menceritakan seorang pria bernama Sabar (Vino G. Bastian) yang lari dari pernikahannya dengan kekasihnya sejak SMA, Astrid. Empat tahun setelahnya, dia harus menerima kenyataan pahit saat menerima surat undangan pernikahan Astrid. Meski sulit, dia akhirnya datang ke pernikahan itu. Tapi kemudian ada yang aneh, keesokan harinya dia terbangun di hari yang sama, dan kemudian keesokan paginya juga. Sabar mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang harus dia lakukan di balik hari berulangnya ini.
Bercerita tentang Pak Domu (Arswendi Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama Sarma (Gita Bhebhita), anak kedua mereka. Menginginkan ketiga anak lelakinya: Domu (Boris Bokir) anak pertama, Gabe (Lolox) yang ketiga dan Sahat (Indra Jegel) anak keempat, yang sudah lama merantau untuk pulang ke rumah dan menghadiri acara adat Nenek mereka. Namun menolak untuk pulang karena hubungan mereka tidak harmonis dengan Pak Domu. Pak Domu dan Mak Domu menyusun strategi berpura-pura berkelahi dan ingin bercerai agar anak mereka mau pulang.
Mengangkat kisah dengan latar belakang suku Batak, film ini memberikan kita suguhan yang menarik dan juga menghibur. Tawa, haru dan juga kehangatan keluarga ada dalam satu paket lengkap. Dan juga mata kita dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat indah.
Bisa dibilang ini adalah film yang cukup sederhana namun bermakna cukup dalam. Kalian mungkin akan sedikit bingung dengan alurnya yang tiba-tiba kembali ke masa lalu, kemudian ada di masa sekarang. Tapi film ini patut kalian beri kesempatan.
Berkisah tentang Dinda yang akhirnya lepas dari hubungannya yang toxic kemudian dia bertemu dengan Kale. Kale dan Dinda sama-sama mempunyai pengalaman pahit dari orang tua mereka. Dinda hanya ingin dicintai dan Kale berhasil meyakinkan dirinya dia bisa mencintai Dinda. Kale mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan ayahnya, sementara Dinda menyadari bahwa dia tidak akan pernah bisa memiliki kesabaran yang dimiliki ibunya. Perasaan ingin melindungi dan memiliki yang semula indah akhirnya menjadi mimpi buruk bagi mereka berdua.
Banyak mencuri perhatian setelah perannya menjadi Tuktuk di Mencuri Raden Saleh, akting Ari Irham memang patut diacungi jempol. Kalau kalian memang penggemarnya atau hanya sekadar mengagumi aktingnya, film satu ini bisa jadi salah satu pilihan tepat. Pria dengan wajah mungil ini akan membuat kita marah, sedih dan juga gemas dengan perannya sebagai Abby.
Abby (Ari Irham) selalu menjadikan kakak satu-satunya, Indah (Aghniny Haque), sebagai sosok yang akan selalu dikaguminya. Namun, Abby harus menerima kenyataan bahwa Indah hilang dalam kecelakaan pesawat. Abby yang sulit untuk merelakan Indah akhirnya menjadi lebih dekat dengan Sephia (Taskya Namya), sahabat kakaknya. Tapi bisakah kehadiran Sephia membantu Abby merelakan kepergian kakaknya?
Hidup memang tidak seindah bayangan. Rencana juga memang tidak selalu berjalan mulus. Kadang semua terjadi tidak seperti apa yang kita inginkan. Banyak kejadian dan cerita yang cukup relate dalam film ini dengan kehidupan sekitar kita. Terutama dalam hal karier, berat badan dan juga kisah cinta.
Bagi Rara (Jessica Mila), terlahir gemuk dan berkulit gelap adalah sebuah kutukan, apalagi adiknya Lulu (Yasmin Napper) mirip sekali dengan ibu mereka Debby (Karina Suwandi), yang pernah menjadi model di tahun 1990-an. Beruntung, fotografer Dika (Reza Rahadian) mencintai Rara apa adanya. Suatu hari Rara mendapat kesempatan untuk naik jabatan di kantor tempatnya bekerja, namun bosnya, Kelvin (Dion Wiyoko) mengharuskannya untuk mengubah penampilannya.
Mungkin beberapa dari kalian berpikir kalau film ini hanya berkisah tentang persahabatan masa SMA. Tapi jangan salah, film ini lebih dari itu. Dengan cerdasnya mereka memasukkan unsur agama, suku, dan ras tapi dengan porsi yang tepat.
Empat sahabat, Francis Lim (Morgan Oey), Retno Wulandari (Mikha Tambayong), Yusuf Hasanuddin atau dipanggil Ucup (Deva Mahenra), dan Farah Lestari (Anggika Bolsterli) yang sudah berteman dari SMA memiliki kehidupan dan karier masing-masing. Suatu hari mereka mendapat kabar bahwa Francis akan menikah di Barcelona.
Kenangan dan juga perasaan yang tak tersampaikan di masa mereka SMA kemudian membuat mereka melakukan berbagai hal untuk bisa mereka utarakan secara langsung sebelum semuanya terlambat.
Enam rangkaian film ini bisa jadi referensi untuk kalian yang mungkin bingung ingin menonton apa di akhir pekan atau di waktu luang. Jadi, mana yang mau kalian tonton dulu?