7 Fakta Menarik yang Belum Kamu Ketahui Tentang Akatsuki di Naruto
Akatsuki merupakan organisasi berbahaya yang terdapat dalam serial Naruto. Tujuan awal dari Akatsuki, adalah untuk menghentikan perang dan menciptakan perdamaian. Namun seiring berjalannya waktu, kelompok ini bertujuan menangkap para Bijuu yang bertujuan untuk rencana mata bulan atau Mugen Tsukuyomi.
Tapi taukah kamu kalau Akatsuki itu sebenarnya bukanlah kelompok villain, tapi merupakan antihero? Berikut 7 fakta menarik dari Akatsuki yang belum kamu ketahui!
1.Nama Akatsuki memiliki dua arti
Nama Akatsuki jika diterjemahkan berarti fajar. Namun ketika nama Akatsuki ditulis dengan Aka Tsuki, artinya menjadi bulan merah. Makna yang pertama yaitu fajar, merupakan tujuan dari Akatsuki yang ingin membawa cahaya pada kegelapan yang mereka rasakan di dunia Ninja.
Sedangkan makna dari bulan merah, merupakan rencana mata bulan yang didalangi oleh Uchiha Madara.
2. Lambang awan merah
Jubah Akatsuki memiliki warna hitam dengan gambar awan merah. Gambar awan merah itu mewakili pertumpahan darah yang terjadi di Amegakure. Yups, Amegakure yang menjadi kampung halaman Yahiko, Konan dan Nagato. Perang ninja yang terjadi di Amegakure menyebabkan pertumpahan darah, termasuk membuat ketiga serangkai ini kehilangan anggota keluarganya.
3. Lambang zodiak berkaitan dengan member Akatsuki
Ternyata, pemilihan tanggal ulang tahun beberapa member Akatsuki direprentasikan berdasarkan serta lambang zodiak. Pengarang Naruto, Masashi Kishimoto mempertimbangkan tanggal ulang tahun sesuai dengan penampilan member.
Salah satu contohnya adalah Kisame yang lahir pada 18 Maret dan memiliki zodiak pisces. Ini sesuai dengan Kisame, simbol pisces yang berlambang ikan. Sasori yang lahir pada 8 November sesuai dengan reprentasinya yaitu kalajengking dan berzodiak scorpio.
4.Cincin Akatsuki
Ketika seseorang bergabung dengan Akatsuki. Member baru itu akan diberi sebauh cincin. Cincin itu menandakan keanggotaan. Tiap cincin itu memiliki kanji yang berbeda-beda. Pain (Rei), Deidara (Ao, Sho), Konan (Byaku, Haku), Itachi (Shu), Zetsu (Gai), Orochimaru (Ku), Kisame (Nan), Kakuzu (Hoku), Hidan (San) dan Sasori/Tobi (Gyoku).
Pain memiliki kanji dengan nama Rei yang berarti kosong. Menandakan bahwa Pain sudah gak memiliki emosi alias kosong. Delapan dari sepuluh cincin itu, kecuali cincin milik Pain dan Zetsu, diambil dari Kuji-in, sembilan simbol utama gerakan tangan yang digunakan untuk meditasi.
5.Konsep awal Akatsuki adalah monster
Pada saat Masashi Kishimoto memikirikan konsep awal Akatsuki, dirinya memikirkan untuk membuat Akatsuki mengerikan seperti monster yang terlibat dalam suatu organisasi. Kisame, Zetsu dan Kakuzu adalah contohnya.
Desain Kakuzu dibuat seperti makhluk mitologi Kuchisake-Onna, yang memiliki mulut besar karena sobek. Namun kemudian Kishimoto membuat Akatsuki lebih terlihat manusiawi. Seperti Sasori, Hitachi hingga Deidara.
6.Akatsuki adalah antihero
Memang kalau Akatsuki disebut sebagai organisasi penjahat yang berbahaya. Tapi nih, sang pengarang lebih menyebut Akatsuki sebagai antihero daripada villain. Ini berdasarkan pada cerita masa lalu yang menjadi latar belakang setiap anggota yang emosional.
Seperti misalnya masa lalu Nagato dan Konan yang merupakan korban dari perang. Itachi yang menyimpan penderitaannya sendiri demi melindungi desa Konoha dan dianggap telah mengkhianati desa.
7.Inspirasi karakter dan teknik
Rupanya penciptaan Deidara terinspirasi dari seniman Jepang yang bernama Taro Okamoto. Okamoto inilah yang pertama kali pencipta bahwa seni adalah ledakan, yang kemudian kata-kata itu “dipinjam” oleh Deidara. Dan gak hanya itu, karya patung Okamoto juga menginspirasi bentuk jutsu ledakan yang dipakai oleh Deidara.
Selain Deidara, jutsu yang digunakan oleh Kakuzu juga terinspirasi dari serial anime Mobile Suit Gundam, anime yang ditonton Kishimoto sejak kecil. Jutsu Jiongu atau benang-benang yang digunakan oleh Kakuzu, terinspirasi dari robot gundam bernama MSN-02 Zeong, yang dapat melepaskan tangannya.
Itulah tujuh fakta menarik dari Akatsuki. Ternyata Akatsuki dari sudut pandang pengarangnya direprentasikan sebagai antihero, bukan sebagai villain!
