7 Film Drama Psikologi Berbobot yang Gak Bikin Ngantuk

Ini adalah cerita Gabriel, seorang drummer yang didiagnosa mengidap bipolar. Tak sanggup lagi menyembunyikannya dari rekan satu band, ia pun menjalani terapi dan sepak bola adalah salah satu kegiatannya di pusat rehabilitasi.

Lewat sepak bola, ia bertemu dengan Christopher, seorang remaja yang memiliki Aspergers Syndrome. Mereka pun menjalin pertemanan dengan penyakit mental masing-masing sebagai jembatan sekaligus hambatan.

Film ini menceritakan kehidupan ayah dan putrinya yang selama ini tinggal terpencil di sebuah hutan lindung di Portland, AS. Saat keberadaannya akhirnya diketahui pihak berwajib, mereka pun harus menjalani serangkaian pemeriksaan.

Sempat dicurigai sebagai seorang ayah yang abusive, sebenarnya Will hanyalah seorang veteran perang yang menderita PTSD dan tak nyaman berada di keramaian. Saat mereka diarahkan untuk hidup normal seperti orang lainnya, Will justru merencanakan perjalanan untuk kembali hidup di hutan.

Sementara, sang putri yang beranjak remaja mulai senang dengan kehidupan normal yang selama ini tak pernah ia rasakan.

Tiga anak laki-laki sedang bermain di pinggir jalan dekat pemukiman mereka di Boston tahun 1975. Nahasnya, salah satu dari mereka, Dave, diculik oleh dua pria tak dikenal. Saat ditemukan beberapa hari kemudian, kepolisian mengonfirmasi bahwa Dave menjadi korban pelecehan seksual selama diculik. 

Berhasil selamat dari trauma hingga beranjak dewasa, persahabatan Dave, Jimmy dan Sean kembali diuji saat putri Jimmy ditemukan terbunuh. Semua orang mencurigai Dave.

Di sisi lain, Sean yang bekerja sebagai detektif justru yang menangani kasus ini menemukan fakta-fakta lain yang membuat semua orang kembali ke kejadian memilukan yang pernah menimpa Dave di masa lalu.

Ini adalah cerita Curtis, seorang ayah dan suami yang mulai mengalami mimpi buruk dan halusinasi berlebihan. Menganggapnya sebagai penyakit mental, ia pun dengan cepat mencari pertolongan dan menjalani konseling.

Walau begitu, ia tetap mengalami kekhawatiran berlebihan yang membuatnya bersikeras membangun sebuah banker anti badai di halaman belakang rumahnya. Banker ini awalnya ia tujukan untuk menyelamatkan diri dan keluarganya ketika badai benar-benar terjadi seperti yang selama ini ia percaya dan lihat dalam mimpinya.

Namun, proses pembangunan banker ini justru mengancam keutuhan rumah tangga dan kewarasannya sendiri.

The Road Within bercerita tentang Vincent, remaja yang memiliki Tourette Syndrome. Selama ini ia tinggal di klinik rehabilitasi demi menjaga nama baik sang ayah yang sedang kampanye untuk posisi penting dalam politik. Di sana ia bertemu dengan Marie, penderita anorekisa dan Alex, seseorang dengan OCD. 

Vincent yang baru saja kehilangan sang ibu secara impulsif ingin membuang abu ibunya ke lautan sebagai bentuk tribute. Ia pun mengajak Alex dan Marie dalam perjalanan ini, tentunya tanpa izin dari orang tua bahkan klinik yang merawat mereka. 

Ini adalah cerita tentang sekelompok veteran perang Irak yang berusaha kembali ke keluarga mereka dan hidup seperti orang biasa. Namun, mereka ternyata mengalami kesulitan.

Pasca perang mereka mengalami berbagai gejala gangguan mental dan trauma yang membuat mereka tak bisa kembali seperti dulu. Penulis naskahnya pernah menulis untuk film AmericanSniper (2014) yang juga membahas seorang veteran perang yang menderita PTSD. 

Jangan kaget kalau kamu melihat Adam Sandler di film ini. Mungkin ini adalah salah satu dari sedikit film yang mempercayai Adam Sandler untuk memerankan karakter serius. 

Cerita dimulai dengan Alan Johnson, seorang pria dengan keluarga harmonis dan pekerjaan mapan. Namun, ia sebenarnya ia merasa terisolasi karena suatu hal yang ia sendiri pun tak bisa menjelaskan.

Di sisi lain, ada Charlie, teman semasa kuliah Ian yang hidupnya tak jelas pasca mengalami kebangkrutan dan tragedi yang membunuh semua keluarganya. Saat akhirnya keduanya kembali bertemu, Alan merasa bahwa Charlie yang justru bisa membantunya merasa lebih baik. 

Menarik nih film-filmnya, cocok buat siapa pun yang butuh tontonan berbobot. Meski alurnya kebanyakan lambat, dijamin tak bikin kamu ngantuk.