7 Film Indonesia Bertema Proses Perjalanan Hijrah, Inspiratif!

Pertama adalah Hijrah Cinta, yang mengadaptasi kisah nyata dari perjalanan hidup, karir hingga perjalanan hijrah dari almarhum ustadz Jefri Al Buchori. Kerap disapa dengan nama Uje, beliau adalah sosok ustaz gaul yang penuh dengan masa lalu kelam. Sebelumnya, Uje merupakan aktor ternama yang terlena dengan dunia, hingga tidak jarang melanggar tuhan.

Di pertengahan jalan, Uje akhirnya bisa bertemu dengan seorang model cantik yang berhasil menjadi istrinya, Umi Pipik. Mereka bersama-sama berjuang untuk keluar dari lingkaran setan, dengan cara berhijrah dan bertaubat kepada tuhan. Menjadi debut penyutradaraan Indra Gunawan, film ini dibintangi Alfie Alfandy dan Revalina S. Temat.

Kedua adalah Ajari Aku Islam, yang diangkat dari kisah nyata Jaymes Riyanto, mualaf yang menjadi produser di film ini. Menggandeng Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Ajari Aku Islam menceritakan tentang seorang pria tampan berdarah Tionghoa-Indonesia yang beragama Konghucu, yang ingin belajar Islam dengan cara menjadi mualaf.

Keputusan pria muda bernama Kenny Huang ini, rupanya karena dia tertarik dengan Islam yang terlihat sangat damai hingga jatuh cinta dengan seorang wanita beragama Islam. Kenny, meminta tolong kepada wanita yang dia cintai, untuk mengajar Islam kepadanya, meskipun penuh dengan tantangan.

Berlanjut ke Rentang Kisah, film garapan Danial Rifki yang dibintangi oleh Beby Tsabina, Bio One, Junior Roberts, Cut Mini, dan Donny Damara. Mengadaptasi sebuah novel yang diangkat dari kisah nyata, Rentang Kisah berpusat pada karakter Gita Savitri Devi, seorang pelajar asal Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Jerman.

Selepas melanjutkan pendidikan di Jerman, Gita menemukan banyak sekali masalah hidup, yang membuatnya memilih untuk melepas hijab. Namun di tengah perjalanan, Gita kembali diberi hidayah oleh Allah, sehingga dia memilih untuk kembali berhijab dan berhijrah. Bahkan salah satu pria yang dia cintai pun, memilih untuk jadi mualaf.

Mengadaptasi novel karya Mellyana Dhian, selanjutnya adalah Dear Imamku. Menggandeng pasangan Dul Jaelani dan Tissa Biani, Dear Imamku menceritakan tentang sepasang kekasih bernama Haris dan Alysa, yang cukup dikenal oleh masyarakat luas, karena berprofesi sebagai YouTuber ternama.

Banyak hal bersifat duniawi yang pernah mereka lakukan bersama-sama, karena di kelilingi oleh uang yang cukup hingga pergaulan bebas. Namun di tengah perjalanan, Haris meminta kepada kekasihnya untuk menjaga jarak dan hubungan, karena dia ingin bertaubat dan berhijrah. Hal ini terjadi, karena ibu Haris sedang diuji dengan penyakit yang cukup kronis.

Berdasarkan novel berjudul sama karya Arumi E, selanjutnya Merindu Cahaya de Amstel. Di bawah arahan Hadrah Daeng Ratu, Merindu Cahaya de Amstel dibintangi Amanda Rawles, Rachel Amanda dan Bryan Domani. Menceritakan tentang proses perjalanan hijrah dari seorang wanita berdarah Belanda, untuk memeluk agama Islam dan belajar banyak.

Sempat memiliki masa lalu yang cukup kelam, Khadija sangat damai setelah masuk dan memeluk agama Islam. Kedamaian dan kesolehahan dari Khadija, membuat seorang pria non muslim bernama Nico, dibuat jatuh cinta. Demi belajar Islam lebih banyak dan mendekati Khadija, Nico memilih untuk menjadi mualaf.

Menjadi film terlaris di antara film-film lainnya, keenam adalah 172 Days. Sebuah film adaptasi novel yang terinspirasi dari kisah nyata, film ini dibintangi Yasmin Napper dan Bryan Domani. Menceritakan tentang keputusan besar yang diambil oleh seorang wanita bernama Nadzira, untuk bertaubat dan menggunakan hijab.

Sempat memiliki pergaulan yang cukup bebas hingga mentalnya terganggu, Nadzira memilih untuk membuang jauh-jauh masa lalunya. Kini dia sering mendatangi pengajian-pengajian, yang tanpa disangka mempertemukan Nadzira dengan ustaz muda bernama Ameer. Uniknya, Nadzira dan Ameer saling jatuh cinta hingga melanjutkan ke pernikahan.

Diproduksi Narasi Semesta, terakhir adalah Pantaskah Aku Berhijab. Menceritakan tentang seorang perempuan bernama Sofi, yang harus hidup dengan keras, sebagai tulang punggung keluarga. Selain itu, Sofi juga harus menanggung sebuah beban dan aib yang paling besar dalam hidupnya, berupa hamil di luar nikah.

Sadar dengan hidupnya yang selalu dipenuhi hal-hal tidak baik, Sofi memutuskan untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan cara berhijrah. Meskipun di tengah perjalanan, banyak sekali orang yang mencemooh, hingga menganggap Sofi hanya berlindung di bawah hijab yang dia pakai, untuk menutupi keburukan masa lalunya.

Film Indonesia bertema proses perjalanan hijrah memberikan pesan bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk mengubah jalan hidupnya menjadi lebih baik. Tidak ada kata terlambat, untuk bertaubat dan meminta ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa.