Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Musisi yang Berbohong tentang Kisah Hidupnya demi Menarik Perhatian

The White Stripes (instagram.com/thewhitestripes)

Di balik kesuksesan besar, musisi sering kali membangun persona yang menarik perhatian publik. Namun, tidak semua cerita yang mereka bagikan adalah sebuah kebenaran. Beberapa musisi ternyata merekayasa kisah hidupnya untuk menciptakan citra tertentu.

Entah demi popularitas, menciptakan misteri, atau sekadar ingin melarikan diri dari masa lalu, kebohongan ini terkadang justru menjadi bagian dari daya tarik mereka. Setidaknya, ada enam musisi yang berbohong tentang latar belakang mereka. Kira-kira siapa saja, ya?

1. Bob Dylan

Bob Dylan (instagram.com/bobdylan)

Sebelum namanya mendunia, Bob Dylan menciptakan kisah hidup penuh petualangan. Dalam sebuah wawancara radio awal kariernya, Dylan mengaku pernah bekerja di karnaval selama 6 tahun, menjadi petugas pembersih hingga operator wahana. Kisah ini memperkuat citranya sebagai musisi jalanan yang tangguh.

Namun kenyataannya, Dylan tumbuh dalam keluarga kelas pekerja yang stabil dan nyaman di Minnesota. Tidak ada bukti bahwa ia pernah bekerja di karnaval, bahkan mungkin tidak pernah mengunjungi satu pun. Ia mengarang cerita tersebut sebagai cara untuk membangun persona misterius yang menarik perhatian publik.

2. Jim Morrison

Jim Morrison (instagram.com/jimmorrison)

Salah satu cerita yang Jim Morrison sebarkan adalah bahwa orangtuanya sudah meninggal. Faktanya, kedua orangtuanya masih hidup saat ia mencapai puncak ketenaran.

Ayahnya, George Morrison, adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut AS, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga. Kehidupan mereka penuh aturan ketat yang mungkin membuat Morrison merasa terkekang.

Alih-alih jujur bahwa ia memutuskan hubungan dengan keluarganya, Morrison memilih menciptakan narasi dramatis bahwa ia yatim piatu. Bahkan, label rekaman Elektra Records mempublikasikan kebohongan ini dalam materi promosi album debut The Doors. Keluarganya pun baru mengetahui kesuksesan Morrison setelah ia menjadi bintang.

3. Seasick Steve

Seasick Steve Morrison (instagram.com/seasickstevemusic)

Seasick Steve dikenal sebagai musisi blues yang menyentuh hati banyak orang dengan kisahnya sebagai gelandangan hidup dari jalanan. Penampilannya yang sederhana dengan gitar tua membuat orang percaya bahwa ia adalah sosok otentik dari dunia bawah. Namun, kisah ini terbongkar sebagai kebohongan yang dirancang untuk menarik simpati publik.

Nama asli Seasick Steve adalah Steven Leach, bukan Steven Wold, seperti yang ia klaim. Dia bukan gelandangan atau buruh migran, melainkan seorang produser musik yang pernah bekerja di industri musik sejak 1980-an. Meskipun hidupnya mungkin tidak selalu mudah, kisah dramatisnya tentang kelaparan dan perjuangan di jalanan ternyata lebih banyak dibuat-buat daripada kenyataan.

4. Lou Reed

Michael Imperioli dan Lou Reed (instagram.com/Lou Reed)

Vokalis The Velvet Underground ini terkenal sebagai sosok yang suka mengubah-ubah cerita masa lalunya. Reed pernah mengakui kepada Mojo bahwa ia telah berbohong begitu banyak tentang kehidupannya, sehingga ia sendiri tak tahu mana yang benar. Reed tidak pernah menetap pada satu narasi tertentu, melainkan terus berbohong untuk membangun citranya sebagai seniman penuh misteri.

Meskipun Reed dikenal sebagai ikon punk dan rock alternatif, masa mudanya jauh dari kisah liar yang sering ia ceritakan. Lahir di New York, Reed tumbuh dalam keluarga yang cukup stabil, meskipun ia menderita serangan panik dan kesulitan membaca akibat disleksia. Buku-buku karya Jack Kerouac menjadi pelariannya.

5. The Clash

The Clash (instagram.com/the_clash)

The Clash dikenal sebagai band punk rock yang memperjuangkan isu-isu sosial dan politik. Namun, dua anggotanya, Paul Simonon dan Joe Strummer, ternyata memiliki latar belakang jauh dari gambaran pekerja keras kelas bawah yang sering diasosiasikan dengan punk. Simonon tumbuh di lingkungan penuh seni, dengan dinding kamar dipenuhi lukisan-lukisan indah karya ayahnya dan seniman terkenal lainnya.

Sementara itu, Strummer juga memiliki latar belakang keluarga yang cukup mapan. Namun, demi membangun citra sebagai pemberontak kelas pekerja, mereka menyembunyikan aspek-aspek ini. Ironisnya, setelah The Clash bubar, Simonon kembali ke dunia seni sebagai pelukis dan desainer, menunjukkan bahwa seni memang selalu menjadi bagian dari dirinya.

6. David Bowie

David Bowie (instagram.com/davidbowie)

Pada 1972 sebelum meluncurkan Ziggy Stardust, David Bowie mengaku bahwa ia adalah seorang gay, meskipun pada saat itu homoseksualitas masih sangat kontroversial. Beberapa tahun kemudian, ia mengidentifikasi dirinya sebagai biseksual. Namun, pada 1980-an, Bowie mulai menjauh dari identitas queer yang ia gunakan sebelumnya.

Banyak penggemar merasa kecewa dengan perubahan ini, tetapi Bowie menjelaskan bahwa semua itu adalah bagian dari menciptakan karakter Ziggy Stardust. Meskipun identitas seksualnya berubah-ubah, Bowie tetap menjadi ikon yang merayakan keberbedaan dan kebebasan berekspresi.

7. The White Stripes

The White Stripes (instagram.com/thewhitestripes)

The White Stripes, duo rock dari Detroit, dikenal dengan penampilan minimalis mereka. Jack dan Meg White selalu memperkenalkan diri sebagai kakak-adik, lengkap dengan gaya pakaian serasi yang mendukung cerita mereka. Hubungan ini menciptakan daya tarik tersendiri di dunia musik, seolah mereka adalah duo keluarga dengan chemistry unik.

Namun kenyataannya, mereka bukan saudara kandung. Faktanya, Jack dan Meg pernah menikah sebelum akhirnya bercerai. Mereka memilih untuk menyembunyikan hubungan pernikahan demi menjaga citra unik yang telah mereka bangun. Meski kebohongan ini akhirnya terungkap, penggemar tetap mencintai musik mereka.

Membangun persona di dunia musik memang tak mudah. Beberapa musisi merasa perlu menciptakan kisah hidup yang lebih menarik agar bisa menonjol. Meski kebohongannya akhirnya terungkap, banyak dari musisi tersebut tetap diingat karena karya dan persona yang telah mereka ciptakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us