8 Film Biopik Terlaris Sepanjang Masa, Oppenheimer Tertinggi

Kesuksesan Oppenheimer pada tahun ini menandai jika pasar film biopik masih menjanjikan. Cerita tokoh terkenal yang sudah dibaca dan diberitakan berulang kali ternyata bisa menarik penonton dalam jumlah besar. Para penonton dibuat penasaran dengan representasi tokoh favorit mereka di layar lebar.
Popularitas film biopik jelas menjadi sebuah fenomena yang unik. Pasalnya, film dalam genre ini biasa memiliki durasi yang panjang. Namun, kesediaan penonton membeli tiket berkali-kali menunjukkan jika film biopik memiliki pesona yang tidak lekang oleh waktu.
Delapan judul ini jelas sudah familier mengingat sukses besar yang mereka raih. Pasalnya, film biopik berikut ini menjadi yang paling laris sepanjang sejarah, lho!
1. Oppenheimer (2023)

Baru rilis tahun ini, Oppenheimer menjadi film biopik terlaris sepanjang masa. Karya terbaru Christopher Nolan ini mampu meraup pendapatan sebesar 912,7 juta dolar AS (sekitar Rp14,03 triliun) dalam skala internasional. Nolan sukses menarik perhatian dengan biopik yang mengikuti kehidupan J. Robert Oppenheimer sebagai bapak bom atom dan pandangan politik yang membuatnya bermasalah dengan politisi Amerika Serikat.
2. Bohemian Rhapsody (2018)

Tidak hanya mampu mengantarkan Rami Malek meraih Piala Oscar, Bohemian Rhapsody juga sukses besar secara komersil. Pendapatan menyeluruh film ini mencapai 910,8 juta dolar AS (Rp14,01 triliun). Pesona band Queen dengan Freddie Mercury sebagai sang vokalis yang flamboyan menjadi faktor terbesar dari kesuksesan film ini.
3. American Sniper (2014)

Chris Kyle (Bradley Cooper) bukanlah seorang musisi atau ilmuwan berpengaruh. Ia adalah tentara paling mematikan yang mampu membunuh 255 target saat Perang Irak. Cerita yang kontroversial tidak menghentikan American Sniper untuk meraih pendapat sebesar 547,4 juta dolar AS (sekitar Rp8,41 triliun).
4. The Greatest Showman (2017)

Kesuksesan The Greatest Showman berbeda dengan film lainnya karena tergolong sleeper hit. Pendapatan sebesar 435,7 juta dolar AS (sekitar Rp6,71 triliun) dikantongi film ini dengan kenaikan yang berkala dan tidak mengandalkan keuntungan besar pada pekan pertama waktu penayangan. Kombinasi cerita yang humanis dan lagu-lagu yang easy listening membuat biopik P T Barnum ini menemukan penonton setianya.
5. The King's Speech (2010)

Colin Flirth meraih Piala Oscar berkat perannya sebagai seorang raja yang berbicara gagap di film The King's Speech. Film ini merupakan biopik sejarah dari cerita nyata Raja George VI. Tidak hanya sukses di Piala Oscar, The King's Speech juga meraup pendapatan sebesar 427, 3 juta dolar AS (sekitar Rp6,57 triliun).
6. The Wolf of the Wall Street (2013)

Kombinasi Martin Scorsese dan Leonardo DiCaprio ternyata masih menjadi salah satu kunci sukses menaklukkan angka box office. The Wolf of the Wall Street mengikuti kisah Jordan Belfort yang memanfaatkan kejatuhan Wall Street untuk meraih kesuksesan dengan penipuan yang cerdik. Dikemas dalam gaya dark comedy, film ini meraih pendapatan sebesar 392 juta dolar AS (sekitar Rp6,02 triliun) semasa penayangannya.
7. Catch Me If You Can (2002)

Leonardo DiCaprio memang piawai saat memainkan kisah penipu ulung. Catch Me If You Can berangkat dari cerita asli Frank Abagnale, penipu yang bisa masuk ke dunia kedokteran, penerbangan, dan hukum hingga akhirnya menjadi buronan CIA. Biopik tentang kriminal ini begitu disukai publik hingga mengeruk pendapatan sebesar 352,1 juta dolar AS (sekitar Rp5,41 triliun).
8. Schindler's List (1993)

Ada masa di mana Steven Spielberg identik dengan kesuksesan besar di angka bioskop. Schindler's List menjadi salah satu film tersuksesnya. Biopik ini menceritakan Oskar Schindler, anggota Nazi yang coba menyelamatkan para pekerja Yahudi setelah melihat pembantaian terhadap kaum yang sama di Polandia. Meski kontroversinya masih dibicarakan hingga sekarang, pendapatan Schindler's List mencapai 322,1 juta dolar AS (sekitar Rp4,95 triliun).
Kesuksesan sejumlah film biopik ini berkaitan dengan keberanian para sutradara untuk mengambil risiko. Karya yang berani dan dibuat dengan sungguh-sungguh ternyata mampu diterima dengan baik oleh masyarakat.