8 Film dengan Teknik Tracking Shot, Tontonan Imersif!

Oldboy adalah salah satu film yang disebut Dev Patel sebagai inspirasinya saat menggarap Monkey Man (2024). Bukan tanpa alasan, Oldboy memang melegenda karena berbagai elemen menawan di dalamnya, mulai dari plot twist yang menggelegar sampai teknik pengambilan gambarnya yang memukau. Salah satu yang ikonik adalah saat sinematografer Chung Chung Hoon menggunakan tracking shot untuk adegan berkelahi di koridor. Coba tonton lagi, deh.

Film pemenang Oscar, Birdman, adalah contoh terjelas dari aplikasi teknik tracking shot dalam film. Sejak awal, kamera dengan setia mengikuti pergerakan sang protagonis yang diperankan Michael Keaton. Tak hanya itu, camera work di film ini sengaja dibuat makin dinamis seolah melawan gravitasi. Didukung pula oleh ide cerita yang orisinal dan unik, tak salah kalau Birdman disebut salah satu film terbaik yang harus ditonton sekali seumur hidup. 

Gaya serupa diadopsi film Hungaria Son of Saul. Sama-sama berhasil memenangkan Oscar, film berlatar Holokaus ini juga mengekor pergerakan lakonnya dengan setia. Dengan teknik itu, kamu tak akan bisa menyaksikan adegan kekerasan, tetapi hanya bisa mendengar suara di sekitar sang lakon sambil menebak ekspresi wajah dan beberapa karakter lain yang berinteraksi dengannya. 

Digarap sutradara Stanley Kubrick, tracking shot jadi salah satu teknik pengambilan gambar yang gak asing saat nonton The Shining. Teknik ini bahkan digunakan sejak adegan pembuka, yakni ketika kamera mengikuti pergerakan mobil keluarga Jack Torrance dari ketinggian. Ini pun termasuk pada adegan ikonik kala kamera mengikuti Danny kecil (Danny Llyod) yang menyusuri koridor hotel menggunakan sepeda roda tiganya.

Ada beberapa bagian dari film Pulp Fiction yang sengaja menggunakan teknik tracking shot. Kamu bisa melihat salah satunya saat karakter Butch, yang diperankan Bruce Willis, kembali untuk mengambil jam tangannya yang tertinggal. Adegan itu amat imersif, apalagi penonton tahu betul apa yang sedang menanti Butch di tempat tujuan. 

Meski bukan peserta Oscar, Ayka adalah salah satu film berkualitas yang berhasil mengeksekusi teknik tracking shot dengan tepat. Formatnya mirip Son of Saul, yakni mengikuti lekat-lekat wajah sang lakon yang sedang dilanda berbagai masalah hidup. Kadang, kamera akan terlihat shaky alias tak stabil sehingga menambah kesan mendesak. Itu salah satu yang bikin film ini menghipnotis, selain isunya yang juga menarik. 

Tak berlebihan bila Paths of Glory disebut salah satu film antiperang terbaik yang pernah dibuat. Dibuat pada 1950-an, mungkin Paths of Glory merupakan salah satu film yang memelopori teknik tracking shot. Kamu bisa melihatnya dengan jelas saat kamera mengikuti karakter bernama Dax (Kirk Douglas) menyusuri parit persembunyian sekutu untuk melaksanakan misinya. 

Tak hanya one-shot, film kriminal Jerman berjudul Victoria juga menggunakan prinsip tracking shot. Ia dengan seksama mengikuti pergerakan sang lakon yang diperankan Laia Costa sejak adegan awal hingga akhir. Kamera benar-benar tak pernah meninggalkannya. Hal ini membuat penonton seolah sedang memerankan karakter Costa yang harus mengalami perubahan hidup drastis dalam semalam. Dibanding Birdman yang pakai dua teknik pengambilan gambar serupa, Victoria memang lebih minimalis dan low-budget, tetapi tak kehilangan daya tariknya. 

Harus diakui tracking shot berdampak besar dalam sebuah film. Usaha untuk membuatnya pun tidak mudah. Jadi, ini sudah seharusnya diapresiasi. Imersif dan menghipnotis, tak heran kalau film-film di atas meraih setidaknya satu penghargaan bergengsi, mulai dari European Film Awards, Cannes Film Festival, hingga Academy Awards.