Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Film Women Support Women untuk Ditonton saat Hari Ibu

Under the Fig Trees (dok. Mad Distribution/Under the Fig Trees)
Under the Fig Trees (dok. Mad Distribution/Under the Fig Trees)

Hari Ibu sudah dekat, adakah rencana untuk merayakannya? Gak perlu mewah dan heboh, kamu bisa kok merayakan hari itu dengan menunjukkan solidaritas serta dukungan untuk ibu-ibu yang sudah berusaha jadi yang terbaik untuk anak mereka. Rekomendasi film berikut bisa jadi salah satu hadiah mindful untuk memperingati Hari Ibu.  

Bertema women support women, delapan film berikut bakal menyadarkanmu kalau persaingan dan rasa iri bukanlah jawaban dari masalah yang sedang kita hadapi. Sebaliknya, empati dan kerja sama yang bakal menyelamatkanmu. 

1. Adam (2019)

Adam (dok. Artemis Productions/Adam)
Adam (dok. Artemis Productions/Adam)

Adam adalah film Maroko yang dimulai dengan masalah pelik yang menghinggapi seorang perempuan muda. Hamil di luar nikah, ia terpaksa kabur dari pekerjaan dan rumahnya karena takut dianggap aib keluarga. Setelah terlunta-lunta beberapa hari, ia akhirnya menemukan sebuah toko roti yang dikelola seorang ibu dan anak perempuannya. Sang pemilik toko awalnya ragu memberinya pekerjaan dan tumpangan, tetapi melihat perut si tamu yang membesar, rasa iba pun menghampirinya. 

2. Inshallah a Boy (2023)

Inshallah a Boy (dok. Palace Films/Inshallah a Boy)
Inshallah a Boy (dok. Palace Films/Inshallah a Boy)

Inshallah a Boy dimulai dengan kematian seorang pria yang membuat istri dan anak perempuannya dalam masalah. Semua tampak berantakan di awal, sang istri terancam tergusur dari rumah, kehilangan hak asuh, dan pekerjaannya. Ia bahkan sempat tergoda mengambil jalan pintas, tetapi memilih teguh pada pendiriannya. Pada momen krisis itu, ia tak hanya menemukan dirinya sendiri, tetapi juga solidaritas dengan sesama perempuan yang juga mengalami nasib malang di negara patriarki itu. 

3. Laapataa Ladies (2024)

Laapataa Ladies (dok. Aamir Khan Productions/Laapataa Ladies)
Laapataa Ladies (dok. Aamir Khan Productions/Laapataa Ladies)

Laapataa Ladies adalah film drama feminis asal India yang juga dimulai dengan sebuah insiden. Tepatnya tertukarnya dua pengantin perempuan di kereta api saat mereka akan menuju ke rumah mempelai pria. Namun, dari insiden ini pula, kedua perempuan itu menemukan diri mereka sendiri. Mulai dari kemandirian sampai jalan keluar untuk meraih mimpi. Momen keduanya saling membantu tanpa pernah bertemu juga jadi highlight yang menarik. 

4. Under the Fig Trees (2021)

Under the Fig Trees (dok. Trigon Film/Under the Fig Trees)
Under the Fig Trees (dok. Trigon Film/Under the Fig Trees)

Berlatar pedesaan Tunisia, Under the Fig Trees mengikuti sekelompok remaja yang mengisi waktu liburan sekolah dengan bekerja di kebun buah. Bekerja bareng dari pagi hingga sore saat waktu panen dan jelas saja mereka bergosip ria. Ada masalah percintaan dan rencana setelah lulus, tetapi juga masalah dengan si pengelola kebun yang zalim. Sampai akhirnya mereka sadar, pada akhirnya dengan sesamanya mereka harusnya bersolidaritas. 

5. Ayka (2018)

Ayka (dok. Kinodvor/Ayka)
Ayka (dok. Kinodvor/Ayka)

Berlakonkan pekerja migran perempuan asal Asia Tengah di Moskow, Rusia, Ayka adalah film psikodrama yang gak memberimu jeda untuk bernapas lega. Sejak awal, lakon kita dihinggapi masalah yang tak ada habisnya. Pada satu momen, ia bertemu sesama pekerja migran perempuan seperti dirinya yang juga berjuang bertahan hidup di negeri orang. Momen itu memang singkat, tetapi menenangkan dan bikin kita percaya kalau kemanusiaan itu belum musnah. 

6. A Traveler's Needs (2024)

A Traveler's Needs (dok. Berlinale/A Traveler's Needs)
A Traveler's Needs (dok. Berlinale/A Traveler's Needs)

A Traveler's Needs adalah film terbaru Hong Sang Soo yang dibintangi aktris senior Prancis, Isabelle Huppert. Ia didapuk jadi perempuan paruh baya Prancis yang kehilangan sumber penghasilannya. Di tengah ketidakpastian itu, ia bertemu dengan perempuan di sebuah taman dan menemukan tujuan hidup baru. Semuanya dimulai dengan sesederhana mengajari mereka bahasa baru. Kalau butuh film untuk healing, boleh catat dulu judulnya. 

7. Roma (2018)

Roma (dok. Netflix/Roma)
Roma (dok. Netflix/Roma)

Jadi sensasi saat tayang perdana pada 2018, Roma memang sekeren itu. Berformat hitam putih dan berlatar Meksiko 1970-an, film mengikuti kehidupan di sebuah rumah kelas menengah. Sebuah keluarga empat anak dengan beberapa asisten rumah tangga hidup di dalamnya. Film kemudian fokus pada sosok sang ART yang naif dan menemukan dirinya hamil dan ditinggalkan ayah si bayi. Pada saat yang hampir bersamaan, suami majikannya memilih keluar dari rumah itu dan meninggalkan anak istrinya. 

8. Lingui, the Sacred Bonds (2021)

Lingui, The Sacred Bonds (dok. MUBI/Lingui, The Sacred Bonds)
Lingui, The Sacred Bonds (dok. MUBI/Lingui, The Sacred Bonds)

Coba juga nonton Lingui, The Sacred Bonds, deh. Film yang berlatarkan Chad ini mengikuti kemelut dalam hidup seorang ibu tunggal yang menemukan putrinya hamil pada usia belia. Tak mau mengakui pelakunya, sang ibu bingung mencari cara untuk menyelamatkan masa depan sang putri di tengah masyarakat yang konservatif dan patriarki ini. Ia terpikir menikahkannya dengan seorang pria hingga ia sadar itu hanya akan memperkeruh masalah. Apa jalan keluar yang akan ia ambil? 

Mengingat ibu masih sering jadi objek perbandingan yang gak ada habisnya, ini saatnya menyebarkan semangat women support women di Hari Ibu. Semoga rekomendasi tontonan alternatif di atas bisa membuka wawasan dan menggugah empati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Ayu Silawati
EditorDwi Ayu Silawati
Follow Us