9 Transformasi Menakjubkan Meghan Markle, Tunangan Pangeran Harry

Tidak diragukan lagi bahwa Meghan Markle adalah wanita yang menarik, apalagi di mata pangeran Harry. Markle adalah seorang wanita mandiri dengan kecantikan, rahmat, dan pesona. Dari perjuangan dengan identitas multiras sejak kecil, perceraian, dan perjuangan Markle dalam menghadapi dunia membuat dia menjadi wanita yang lebih kuat.
1. Krisis identitas anak

Meghan Markle lahir pada tanggal 4 Agustus 1981 dengan nama lengkap Rachel Meghan Markle. Markle berasal dari latar belakang bisnis pertunjukan, yang ayahnya adalah seorang sinematografer. Sebagai seorang anak, Markle menghabiskan banyak waktu dengan ayahnya, dan itu memacu ketertarikannya terhadap showbiz.
Masa kecil Markle terlihat sempurna, namun segala sesuatunya tidak selalu mudah apalagi bagi aktris pemula seperti dia. Ayah Markle, Thomas Markle adalah seorang Kaukasia, sementara ibu Markle, Doria Ragland adalah seornag Afrika-Amerika. Markle telah berbicara bagaimana dia sering bergulat dengan identitasnya dan bagaimana cirri khas ras campurannya membuatnya menonjol.
2. Thomas Markle adalah seorang ayah yang rela membantunya belajar menentukan identitas dirinya sendiri

Markle mengatakan bahwa ayahnya membantunya menerima identitas diri. Ayahnya mengatakan jika Markle tidak dapat memilih kotak sensus mana yang harus diperiksa untuk menentukan identitasnya, Thomas Markle menyuruh dia untuk menggambar kotaknya sendiri kalau hal yang sama terjadi lagi.
Di saat Markle sudah mencapai puncak ketenarannya, dia sering mengungkapkan rasa frustasinya pada industri ini karena berusaha menghaluskan fitur-fiturnya dan meringankan warna kulitnya.
3. Pengalamannya dengan rasisme memiliki dampak besar terhadap kehidupannya

Identitas multiracialnya memiliki efek mendalam pada Markle dan bagaimana dia memandang dunia. Pada tahun 2015, dia menceritakan sebuah kisah tentang pengalaman ibunya yang tumbuh di Afrika-Amerika.
Saat ini, Markle menggunakan status selebriti untuk membela kesetaraan. Dia mengatakan bahwa pengalaman keluarga menanamkan dalam dirinya sebuah "kesadaran sosial untuk melakukan apa yang saya bisa, dan setidaknya, berbicara saat saya tahu ada yang tidak beres."
4. Markle berjuang untuk memenuhi kebutuhan

Markle berjuang untuk membedakan dirinya di Hollywood. Di masa mudanya di industry ini, dia mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan. Markle memanfaatkan bakatnya dalam kaligrafi untuk menghasilkan uang.
Dia mengatakan kepada Esquire pada tahun 2013 bahwa dia menyediakan layanan kaligrafi untuk klien yang menguntungkan seperti Robin Thicke dan Dolce & Gabbana. "Saya senang bahwa di negeri yang tidak ada yang menghargai catatan tulisan tangan lagi bahwa saya dapat mencoba untuk tetap hidup," katanya.
Salah satu penampilannya di televisi awal adalah sebagai briefcase girl di acara permainan Deal or No Deal. Baru 25 tahun saat itu, Markle menyebut tugas itu sebagai "pengalaman belajar" yang membantunya "mengerti apa yang lebih suka saya lakukan." Pertunjukan itu berada di musim keduanya saat Markle tampil di sana pada 2006.
Markle mengatakan bahwa nomor teleponnya, 26, "tidak beruntung" dan bahwa tidak ada yang pernah memilihnya, memaksanya untuk tetap berdiri saat kontestan memainkan permainan tersebut. "Saya akhirnya akan berdiri di sana selamanya dengan sepatu lima inci yang sangat tidak nyaman dan murah ini hanya menunggu seseorang memilih nomor saya sehingga saya bisa pergi dan duduk," katanya.
5. Markle telah membantu mendefinisikan ulang definisi Hollywood tentang "dream girl"

Karir Markle di Hollywood mungkin mulai memasuki awal yang berbatu, namun mendapatkan peran sebagai Rachel Zane dalam drama Suits telah mengubahnya menjadi bintang. Karakter Rachel tidak hanya cantik, tapi juga pintar yang oleh Markle disebut sebagai the dream girl.
Perannya sebagai Rachel Zane tidak hanya memulai karirnya, tapi juga membantu memecahkan masalah dengan menempatkan seorang wanita multiras di TV.
6. Tidak hanya bermain di film, Markle juga pintar dalam hal pendidikan

Markle adalah perempuan yang benar-benar mandiri dan kuat, disamping mengikuti jejak ayahnya dalam bisnis pertunjukan, ia juga tidak lupa dalam hal pendidikan seperti ibunya. Ibunya, Doria Ragland meraih gelar B.A dari Universitas Antioch dan kemudian melanjutkan pendidikannya untuk mendapatkan gelar Master dalam pekerjaan social dari University of Southerm California.
Markle sendiri lulus dari Northwestern University pada tahun 2003 dimana ia meliput jurusan teater dan studi Internasional.selain berakting, Markle juga telah bekerja untuk Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Buenos Aires, Argentina, dan sebagai advokat Perempuan PBB.
7. Markle bekerja tanpa lelah untuk memberdayakan wanita

Sebagian besar karya kemanusian Markle berfokur pada pemberdayan perempuan. Ia pernah pergi ke India bersama World Vision pada bulan Januari 2017 dan menulis sebuah karya yang sangat bagus untuk Time tentang gadis-gadis muda yang ia temui dan terbebani oleh ‘stigma seputar kesehatan menstruasi’.
8. Markle mulai memperjuangkan feminisme pada usia 11 tahun dengan menulis sepucuk surat

Markle telah berbicara atas nama perempuan sejak masih kecil. Pada usia 11 tahun, saat ia pulang dari sekolah dan kembali k e rumah, ia menulis surat kepada tokoh wanita terkemuka, termasuk pengacara hak sipil Gloria Allred dan kemdian kepada Ibu Negara Hillary Clinton.
Hari ini, ia sangat vokal tentang wanita "membutuhkan tempat duduk di meja." Markle mengatakan bahwa jika sebuah undangan ke meja tersebut tidak tersedia, perempuan "perlu membuat meja mereka sendiri" karena "kita memerlukan pemahaman global bahwa kita tidak dapat menerapkan perubahan secara efektif tanpa partisipasi politik perempuan.
9. Markle menunjukkan bagaimana feminitas dan feminisme tidak saling eksklusif

Saat ini, Markle adalah salah satu feminis paling terlihat dari generasinya dan menjauhkan stereotip dari apa yang seharusnya dan tidak boleh dilakukan seorang feminis. Dalam pidato utama tahun 2016 di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Create & Cultivate, Markle mengajukan sebuah pertanyaan dari seorang hadirin yang menanyakan kepadanya bagaimana dia menyeimbangkan feminin dengan menjadi seorang feminis. "Mereka tidak saling eksklusif," jawab Markle. "Anda bisa menjadi wanita yang ingin tampil bagus dan tetap membela kesetaraan wanita."
Kata-katanya adalah pengingat kuat bahwa feminisme adalah tentang membiarkan wanita membuat pilihan sendiri dan menjalani hidup mereka sesuai keinginan mereka. "Anda tidak harus bermain berdandan menjadi feminis," katanya. "Anda seorang feminis persis seperti Anda."
Hasrat Markle sangat menginspirasi. Pada Hari Perempuan Internasional pada tahun 2015, dia berkata, "Perempuan menghasilkan lebih dari separuh populasi dan potensi dunia, jadi tidak adil, tidak praktis, untuk suara mereka, untuk suara-suara KAMI, untuk tidak terdengar pada tingkat keputusan tertinggi”