Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Adegan Ikonik yang Berhasil Membuat Aktor Menang Oscar

film Girl, Interrupted (dok. Columbia Pictures/Girl, Interrupted)
film Girl, Interrupted (dok. Columbia Pictures/Girl, Interrupted)
Intinya sih...
  • Adegan koin Anton Chigurh di "No Country for Old Men" menunjukkan kekuatan akting Javier Bardem tanpa kekerasan eksplisit.
  • Meryl Streep tampil luar biasa dalam adegan terakhir "Kramer vs. Kramer", menampilkan emosi yang tulus dan lembut.
  • Denzel Washington meledak dalam adegan puncak "Training Day" dengan improvisasi kalimat legendaris yang memperlihatkan kehancuran moral.

Banyak aktor yang meraih Oscar berkat penampilan konsisten sepanjang film. Namun, ada juga yang berhasil mencuri hati juri hanya lewat satu adegan yang begitu kuat dan tak terlupakan. Adegan-adegan ini menjadi titik balik yang membuat karakter mereka hidup, membekas di benak penonton, dan menjadi simbol kehebatan akting mereka.

Dalam daftar ini, kita akan melihat lima momen ikonik yang bukan hanya menunjukkan kepiawaian akting para aktor dan aktris pemenang Oscar, tapi juga menjadi simbol kekuatan cerita dalam sinema. Adegan-adegan berikut ini jadi bukti bahwa dalam dunia film, satu momen bisa mengubah segalanya, baik untuk karakter, penonton, maupun karier sang pemeran.

1. No Country for Old Men (2007) – Javier Bardem

film No Country for Old Men (dok. Paramount Pictures/No Country for Old Men)
film No Country for Old Men (dok. Paramount Pictures/No Country for Old Men)

Dalam No Country for Old Men, Javier Bardem memerankan Anton Chigurh, seorang pembunuh berdarah dingin yang nyaris tak menunjukkan emosi. Salah satu adegan paling ikonik dan mungkin yang membuatnya menang Oscar adalah saat Chigurh berbicara dengan seorang pemilik pom bensin sambil melempar koin.

Adegan tersebut menimbulkan ketegangan yang luar biasa karena penonton tahu betul hidup orang ini bisa berakhir hanya karena hasil koin. Bardem menunjukkan kelasnya dalam adegan ini. Dengan suara tenang, tatapan kosong, dan potongan rambut yang aneh, ia membuat ketegangan menjalar tanpa harus mengangkat suara atau menarik pelatuk.

Bahkan tanpa kekerasan eksplisit, adegan ini memancarkan ancaman mematikan yang membuat penonton menahan napas. Inilah bukti bahwa kekuatan akting tak selalu datang dari teriakan, tapi dari ketenangan yang mengancam.

2. Kramer vs. Kramer (1979) – Meryl Streep

film Kramer vs. Kramer (dok. Coumbia Pictures/Kramer vs. Kramer)
film Kramer vs. Kramer (dok. Coumbia Pictures/Kramer vs. Kramer)

Meryl Streep memenangkan Oscar pertamanya lewat perannya sebagai Joanna dalam Kramer vs. Kramer. Joanna adalah ibu yang awalnya meninggalkan suami dan anaknya karena merasa tidak mampu secara emosional. Namun, 15 bulan kemudian ia kembali untuk memperjuangkan hak asuh memicu pertarungan hukum yang menyayat hati.

Film ini menggambarkan konflik batin seorang ibu yang dicintai namun dipertanyakan keputusannya. Streep tampil luar biasa dalam adegan terakhirnya ketika Joanna menyadari bahwa cinta sejatinya untuk sang anak bukan berarti harus memilikinya secara fisik. Di titik ini, ia menunjukkan emosi yang lembut dan tulus tanpa terlihat berlebihan.

Streep berhasil membuat penonton melihat sisi manusiawi Joanna, membuat keputusan beratnya terasa logis dan menyedihkan dalam waktu bersamaan. Aktingnya yang penuh nuansa membuat perannya sulit untuk dilupakan.

3. Training Day (2001) – Denzel Washington

film Training Day (dok. Warner Bros/Training Day)
film Training Day (dok. Warner Bros/Training Day)

Dalam Training Day, Denzel Washington memerankan Alonzo Harris, detektif korup yang karismatik namun mematikan. Sepanjang film, ia memegang kendali penuh atas situasi, memanipulasi orang-orang di sekitarnya dengan kepercayaan diri yang mengintimidasi.

Namun, ketika ia menyadari kekuasaannya runtuh, Washington meledak dalam adegan puncak yang penuh emosi dan kemarahan, berteriak, “King Kong gak ada apa-apanya sama gue!” Adegan ini menunjukkan kejatuhan seorang pria yang selama ini merasa dirinya tak tersentuh.

Washington memadukan amarah, keputusasaan, dan ego yang terluka dalam satu ledakan emosi yang ikonik. Improvisasi kalimatnya menjadi kutipan legendaris dan menunjukkan mengapa ia pantas meraih Oscar sebagai Aktor Terbaik. Ini bukan hanya soal teriakan, tapi tentang bagaimana aktor besar bisa membuat kehancuran moral terasa begitu nyata.

4. The Silence of the Lambs (1991) – Jodie Foster

film The Silence of the Lambs (dok. 20th Century Studios/The Silence of the Lambs)
film The Silence of the Lambs (dok. 20th Century Studios/The Silence of the Lambs)

Jodie Foster tampil memukau sebagai Clarice Starling, agen FBI muda yang berusaha memahami pola pikir seorang pembunuh berantai dengan bantuan Hannibal Lecter. Dalam salah satu adegan paling emosional, Clarice menceritakan pengalaman masa kecilnya yang traumatis kepada Lecter tentang saat ia mendengar anak-anak domba disembelih dan mencoba menyelamatkan mereka.

Foster memainkan adegan ini dengan emosi terpendam yang sangat kuat. Ia tidak menangis histeris, tetapi luka batinnya terasa sangat nyata di balik ekspresi tegar seorang agen. Adegan ini memperlihatkan kerentanan Clarice sekaligus tekadnya, dan menjadi titik balik dalam hubungan anehnya dengan Lecter. Akting Foster yang penuh kedalaman emosional membuatnya layak meraih Oscar sebagai Aktris Terbaik.

5. Girl, Interrupted (1999) – Angelina Jolie

film Girl, Interrupted (dok. Columbia Pictures/Girl, Interrupted)
film Girl, Interrupted (dok. Columbia Pictures/Girl, Interrupted)

Angelina Jolie mencuri perhatian dalam Girl, Interrupted sebagai Lisa Rowe, seorang pasien rumah sakit jiwa yang manipulatif dan kejam. Lisa tampak mendominasi lingkungan sekitarnya, namun kekuatannya berasal dari cara ia menekan dan mengendalikan pasien lain.

Dalam satu adegan yang sangat menyakitkan, Lisa menyerang psikologis Daisy, temannya yang menderita trauma seksual, hingga akhirnya menghancurkan mentalnya. Adegan ini menjadi momen paling kuat Jolie dalam film karena ia berhasil menunjukkan sisi tergelap karakter Lisa.

Jolie benar-benar membuat penonton percaya bahwa Lisa menikmati kekuasaan atas penderitaan orang lain, sambil tetap menyiratkan bahwa karakter ini sendiri rusak secara emosional. Penampilan Jolie sangat mengganggu namun tak bisa diabaikan, dan tak heran jika peran ini memberinya Oscar untuk Aktris Pendukung Terbaik.

Kelima adegan film ini menunjukkan betapa besarnya kekuatan satu momen dalam sebuah film. Setiap aktor memberi nyawa pada karakter mereka dalam cara yang tidak hanya meyakinkan, tetapi juga mengguncang emosi penonton. Menurutmu, adegan Oscar-worthy mana lagi yang pantas masuk dalam daftar ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us