8 Anime Berlatar Perang Dunia II, Ada yang Kisah Nyata!

Anime ini diadaptasi dari manga karya Keiji Nakazawa. Manga ini berdasarkan pengalaman pribadi Keiji sebagai salah satu penyintas kejadian yang menimpa Hiroshima saat Perang Dunia II. Tak hanya diadaptasi menjadi anime, tapi juga live action, serial, buku, teater, dan pertunjukkan opera dan musikal.

Berpusat pada Gen, seorang bocah enam tahun yang berhasil selamat dari serangan bom atom yang menyerang Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Dia harus bertahan hidup setelah bom tersebut menyerang kotanya.

Omong-omong, peredaran Barefoot Gen dibatasi di sekolah dasar dan menengah pertama karena menggambarkan adegan kekerasan, kekejaman, dan bahasa yang vulgar.

Berpusat pada perjuangan kakak adik yang harus bertahan hidup pasca jatuhnya bom di kota tempat tinggal mereka, Kobe. Bukan perjuangan menghindar dari musuh, tapi berjuang menghadapi kelaparan. Film ini berhasil mendapat banyak ulasan positif dan berhasil membawa kisah tragedi akibat peristiwa Perang Dunia II.

Grave of the Fireflies diadaptasi dari novel karya Akiyuki Nosaka dengan tajuk serupa. Novel ini berisi pengalaman pribadinya sebelum, saat, dan sesudah peristiwa pengeboman kota Kobe tahun 1945. Salah satu saudara perempuannya meninggal karena sakit, ayah tirinya meninggal saat serangan bom, dan adik tirinya meninggal karena malnutrisi. Siapa yang belum menonton film?

Bergenre drama, Who’s Left Behind? atau Kayoko’s Diary adalah anime drama yang diangkat dari pengalaman pribadi sang kreator, Kayoko Ebina. Film berlatar Perang Dunia II ini digarap oleh Mushi Productions. Tahun 2000, film ini tayang di Arab dan menjadi salah satu film animasi asal Jepang yang paling dikenal di Arab.

Di tahun 1940, ada seorang gadis kecil periang dan polos bernama Kayoko. Dia hidup bersama ibunya yang sedang hamil dan ketiga kakak laki-lakinya. Kayoko terpaksa hidup di tengah peperangan yang terjadi. Hingga akhirnya sampailah di masa-masa suram, tepatnya di tahun 1945. Bisakah Kayoko yang periang ini menghadapi masa-masa sulit Perang Dunia II?

Anime ini diadaptasi dari manga bertajuk Battlefield karya Leiji Matsumoto. Setiap episodenya digarap oleh studio yang berbeda, yaitu Madhouse, Jacom, dan Visual 80. The Cockpit adalah sebuah anime antologi dengan tiga cerita yang berbeda, tapi berpusat pada pilot penerbangan ketika Perang Dunia II terjadi.

Episode satu bertajuk Slipstream dan berpusat pada pilot Jerman yang ditugaskan untuk membawa bom atom Nazi ke Peenemunde. Tak hanya membawa bom, dia juga mengajak kekasih dan ayahnya di pesawat ini. Apakah dia berhasil menjatuhkan bom tersebut atau semua ini hanya misi bunuh diri?

Episode dua bertajuk Sonic Boom Squadron. Berpusat pada seorang pilot asal Jepang yang gagal ketika menjalankan misi menyerang Amerika dan berhasil bertahan hidup. Hari selanjutnya, tepatnya tanggal 6 Agustus 1945, dia kembali diberi misi untuk menyerang Amerika. Di saat yang bersamaan, dia mendapat kabar bahwa Hiroshima mendapat serangan bom atom.

Episode terakhir bertajuk Knight of the Iron Dragon. Mengisahkan dua prajurit Jepang yang melakukan perjalanan menuju pangkalan udara. Selama perjalanan, mereka mendapat serangan dari tentara Amerika. Mampukah mekera sampai ke tujuan untuk memenuhi sebuah janji?

Anime 26 episode ini diadaptasi dari manga karya Kaiji Kawaguchi yang rilis tahun 2000-2009. Anime buatan Studio Deen ini disutradarai oleh Kazuhiro Furuhashi. Premis anime ini mirip dengan film bertajuk The Final Countdown (1980). Omong-omong, Zipang tersedia dalam bentuk manga, anime, dan video game, lho!

Zipang berpusat pada Japan Maritime Self-Defence Force (JMSDF) yang sedang berlayar dalam rangka latihan bersama Angkatan Laut Amerika Serikat. Dalam perjalanan, pasukan JMSDF kehilangan kontak dengan kapal-kapal lainnya. Diketahui mereka tak sengaja kembali ke tahun 1945, di mana mereka menemukan kapal Yamato dan Nagano, dua kapal yang digunakan pada mana Perang Dunia II.

First Squad adalah anime kolaborasi Studio 4°C, studio asal Jepang, dan Molot Entertainment, studio asal Rusia. Film berdurasi 73 menit ini memenangkan penghargaan di Kommersant, salah satu koran nasional Rusia. Berpusat pada kelompok remaja Soviet yang direkrut dalam unit khusus untuk melawan tentara Jerman.

Namun, keberadaan kelompok ini ditentang oleh perwira Schutzstaffel (SS). Perwira SS ini sedang membuat strategi untuk membangkitkan pasukan supernatural, yaitu Ksatria Teutonik, untuk melawan Nazi. Tokoh protagonis film animasi ini, Nadya, ditugaskan untuk mengeksplor dunia supernatural ini supaya strategi mengalahkan Nazi berhasil.

Berpusat pada Jiro Horikoshi, seorang perancang pesawat tempur Mitsubishi A6M Zero yang digunakan Jepang di Perang Dunia II. Jiro awalnya memiliki impian untuk menjadi seorang pilot, tapi dia harus mengubur impiannya karena rabun yang dideritanya. Akhirnya, dia bergabung di sebuah perusahaan besar dan menjadi perancang pesawat paling inovatif.

Tak hanya mengisahkan kehidupan Jiro, The Wind Rises juga menggambarkan beberapa peristiwa besar, seperti gempa bumi besar yang terjadi di Kanto tahun 1923, penurunan ekonomi besar-besaran, wabah TBC, hingga Jepang yang terlibat dalam Perang Dunia II.

Membawa genre biografi fiksi, film ini menggabungkan novel semi otobiografi karya Tatsuo Hori bertajuk The Wind Has Risen dan pengalaman hidup Jiro Horikoshi. The Wind Rises menjadi film animasi paling sukses asal Jepang di tahun 2013, bahkan berhasil masuk nominasi di beberapa ajang penghargaan, seperti Oscar dan Golden Globe.

Dibalik kesuksesannya, anime ini mengundang kontroversi karena meromantisasi kehidupan Jiro Horikoshi, pembuat pesawat tempur Mitsubishi A6M Zero yang digunakan untuk menyerang Pearl Harbour di masa Perang Dunia II.

Masih bergenre drama, Giovanni’s Island berpusat pada persahabatan dua bocah beda kebangsaan, Jepang dan Rusia. Mereka bertemu di perbatasan pulau Shikotan dan Sakhalin Oblast. Anime ini memperlihatkan perjuangan dua warga beda negara ini membangun hubungan satu sama lain di tengah kondisi peperangan yang terjadi.

Anime ini terisnpirasi dari kisah nyata dan pulau Shikotan dan Sakhalin Oblast adalah pulau nyata. Giovanni’s Island merupakan produksi studio Production I.G dan berhasil meraih banyak penghargaan. Film animasi ini juga tayang di beberapa negara, seperti Amerika, Rusia, hingga Australia.

Beberapa film bertema perang tak hanya berpusat pada perjuangan para pasukan perang, tapi juga perjuangan warga biasa yang harus menanggung akibat dari peristiwa perang tersebut. Untuk kalian yang belum menonton tajuk-tajuk di atas, langsung masukkan watchlist agar tidak kelupaan.