Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Arti Kucing Pemanggil di Dandadan? Ini Penjelasannya!

Turbo Granny terjebak dalam patung kucing di Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)
Turbo Granny terjebak dalam patung kucing di Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Salah satu ciri khas anime shounen adalah adanya karakter pendamping atau maskot berupa hewan. Dalam Dandadan, Nenek Turbo yang terperangkap dalam patung kucing menjadi maskot untuk seri ini. Kepribadiannya yang unik memberikan warna tersendiri bagi Dandadan. Ia tidak hanya berperan sebagai penambah unsur komedi, tetapi juga memberikan penjelasan penting saat bertemu dengan makhluk supranatural lainnya.

"Patung kucing" tersebut adalah sebuah simbol yang telah ada selama berabad-abad dan dikenal dengan nama "maneki-neko" atau "kucing yang memanggil". Apa makna di balik maneki neko dan mengapa patung tersebut menjadi "penjara" yang tepat bagi Nenek Turbo? Biar gak makin penasaran, yuk, simak penjelasan tentang kucing pemanggil di Dandadan berikut ini!

1. Maneki neko merupakan simbol keberuntungan dari Jepang

Maneki neko (dok. wikipedia.org/wiki/Maneki_neko)
Maneki neko (dok. wikipedia.org/wiki/Maneki_neko)

Maneki neko (招き猫) yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "beckoning cat" atau "lucky cat", sebuah patung yang dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Patung ini biasanya berupa seekor kucing bobtail Jepang bercorak calico dengan salah satu cakarnya terangkat dalam gerakan memanggil. Maneki neko berasal dari Tokyo pada periode Edo (1603–1868). Gerakan memanggil di Barat biasanya dilakukan dengan mengulang gerakan melengkungkan jari telunjuk ke arah diri sendiri dengan telapak tangan menghadap ke atas, atau melengkungkan semua jari ke arah diri sendiri dengan telapak tangan menghadap ke atas.

Namun, di Jepang, gerakan memanggil dilakukan dengan mengulang gerakan melengkungkan pergelangan tangan ke bawah dengan jari-jari sedikit melengkung ke arah telapak tangan kemudian menggerakkan tangan maju mundur. Perbedaan budaya inilah yang menyebabkan banyak orang Barat menganggap maneki neko sedang melambai, bukan memanggil. Patung maneki neko sangat populer di zaman modern dan sering ditempatkan di dekat pintu masuk berbagai toko, gedung, dan rumah. Patung ini tersedia dalam berbagai warna dan bahan seperti keramik atau plastik. Namun, yang paling umum adalah warna putih dengan aksen merah, kuning, dan hitam. Warna putih melambangkan keberuntungan secara umum, merah melambangkan kesehatan, kuning atau emas melambangkan kekayaan, dan hitam melambangkan perlindungan dari kejahatan.

Biasanya, maneki neko digambarkan dalam posisi duduk dengan salah satu cakarnya memegang koin emas besar atau "koban" yaitu koin Jepang berbentuk oval yang dibuat pada awal tahun 1600-an; replika koban dari karton berlapis emas kini dijual sebagai jimat keberuntungan. Cakar yang diangkat juga memiliki makna tersendiri. Cakar kiri yang terangkat melambangkan kesuksesan dalam bisnis, sementara cakar kanan yang terangkat melambangkan kekayaan dan kemakmuran di rumah. Desain maneki neko telah berubah seiring berjalannya waktu dari yang realistis menjadi lebih menyerupai kartun. Meowth ("Nyaasu" atau "Nyarth") dari franchise Pokémon juga terinspirasi dari maneki neko yang mungkin menjelaskan adanya koban di dahinya. Hubungan antara kucing dan koin berasal dari kebiasaan masyarakat Jepang dahulu yang meletakkan koin pada kalung kucing sebagai pengganti lonceng.

2. Mengapa patung kucing ini dikaitkan dengan keberuntungan?

Maneki neko (dok. wikipedia.org/wiki/Maneki_neko)
Maneki neko (dok. wikipedia.org/wiki/Maneki_neko)

Ada dua kisah legenda yang menjelaskan alasan maneki neko dikaitkan dengan keberuntungan. Kisah pertama mengisahkan seorang janda miskin yang terpaksa meninggalkan kucing kesayangannya karena tidak mampu lagi memberinya makan. Suatu malam, kucing tersebut mengunjunginya dalam mimpi, memaafkannya, dan memintanya untuk membuat patung kucing untuk mengenangnya. Sang janda pun mengumpulkan uang untuk membeli tanah liat dan membuat sebuah patung kucing kecil yang ia pajang di jendelanya.

Tidak lama kemudian, keberuntungan sang janda berubah. Masyarakat sekitar membantunya keluar dari kemiskinan. Orang-orang yang meminjam patung kucing keberuntungan tersebut juga mengalami peningkatan rezeki. Kabar tentang patung kucing keberuntungan pun tersebar luas, dan banyak orang yang ingin membeli patung buatan sang janda. Akhirnya, ia pun hidup dengan makmur.

Kisah kedua berlatar pada abad ke-17 dan mengisahkan seorang biksu di kuil Buddha Gōtoku-ji yang memiliki seekor kucing putih kesayangan. Meskipun kuil tempatnya tinggal hampir runtuh, sang biksu tetap setia merawat kucingnya. Ketika ia berkata kepada kucingnya bahwa ia harus mencari tempat tinggal baru, sang kucing memilih untuk tetap tinggal di dekat pemiliknya dan duduk di gerbang kuil (torii). Suatu hari, seorang bangsawan kaya bernama Ii Naotaka melewati kuil tersebut saat terjadi badai petir. Ia berlindung di bawah sebuah pohon besar.

Tiba-tiba ia melihat seekor kucing putih memanggilnya ke arah gerbang kuil. Karena penasaran, ia pun menghampiri kucing tersebut. Tepat setelah ia mencapai gerbang kuil, petir menyambar pohon tempatnya berlindung dan menumbangkannya. Naotaka pun selamat berkat kucing tersebut. Ia kemudian merenovasi kuil Gōtoku-ji yang kini dikenal sebagai "Kuil Kucing". Kuil yang terletak di Setagaya-ku, Tokyo ini dihiasi dengan banyak patung kucing putih untuk mengenang kucing keberuntungan yang menyelamatkan nyawa Naotaka.

3. Makna simbolis bentuk maneki neko versi Nenek Turbo di Dandadan

cuplikan anime Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)
cuplikan anime Dandadan (dok. Yukinobu Tatsu, Science SARU, Shounen Jump+/Dandadan)

Alasan mengapa kucing maneki neko menjadi wadah yang tepat bagi Nenek Turbo terkait dengan kisah asal usul patung tersebut yang mengisahkan seorang janda. Setelah Okarun dan Momo mengalahkan Nenek Turbo, terungkap bahwa yokai tersebut terikat dengan sebuah terowongan yang merupakan lokasi beberapa kasus penyerangan dan pembunuhan terhadap para perempuan yang dibawa ke sana oleh pria. Setelah mengutuk Okarun, Nenek Turbo mencoba untuk menyelamatkannya dari alien Serpo sebelum kebangkitan kekuatan psikis Momo.

Kebiasaan Nenek Turbo yang melahap "pisang" mungkin merupakan caranya untuk "mengebiri" para pria yang membawa perempuan ke terowongan tersebut dalam upaya untuk melindungi para perempuan dan menghibur arwah gadis-gadis yang mengalami kematian tragis di sana. Menurut Seiko, para cenayang selalu memburu Nenek Turbo, yokai yang muncul di tempat para gadis mengalami kematian tidak wajar untuk menghibur arwah mereka yang tidak tenang.

Penampilan Nenek Turbo yang menyerupai nenek juga mencerminkan sifat keibuannya dalam melindungi perempuan. Nenek umumnya diasosiasikan dengan kebijaksanaan dan pengalaman hidup sebagai seorang perempuan. Nenek Turbo mungkin juga memiliki pengalaman buruk di masa lalunya sebelum menjadi yokai. Dengan memahami hal ini, kita menyadari bahwa menyebut Nenek Turbo sebagai roh "jahat" adalah salah.

Nenek Turbo sangat peduli pada para gadis yang telah menjadi "Kepiting Roh Duniawi" dan menjadi bagian dari alasan mereka akhirnya menemukan kedamaian berkat bantuan Momo dan yang lainnya. Bagi Momo dan Okarun, Nenek Turbo menjadi katalisator bagi persahabatan mereka, yang bagi Okarun adalah sebuah mimpi menjadi kenyataan. Bisa dikatakan, kucing pemanggil di Dandadan sesuai dengan mitos maneki neko yang menggambarkan kucing sebagai pembawa keberuntungan atau pelindung. Bagaimana menurutmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
jajang nurjaman
Editorjajang nurjaman
Follow Us