Review Film Ghostbuser: Pengusir Hantu Kocak Versi Indonesia

Latar belakang para hantu yang kocak tapi absurd

Film Ghostbuser: Misteri Desa Penari resmi tayang pada Jumat (9/4/2021) di Disney+ Hotstar. Film ini dibintangi oleh Wulan Guritno, Tora Sudiro, Gary Iskak, dan Anneth Edoardo.

Bergenre komedi dan horor, Ghostbuser (2021) merupakan film debut Tora Sudiro. IDN Times sudah menyaksikannya dan menemukan 6 kelebihan dan kekurangan tentang film Ghostbuser (2021).

Peringatan: artikel ini berpotensi mengandung spoiler. Jika tak ingin terkena, hati-hati saat membacanya, ya!

1. Menghadirkan aktor senior Indonesia, seperti Wulan Guritno, Tora Sudiro, dan Gary Iskak

Review Film Ghostbuser: Pengusir Hantu Kocak Versi IndonesiaInstagram.com/ghostbuserthemovie/

Film Ghostbuser resmi tayang pada 9 April 2021 melalui aplikasi Disney+ Hotstar. Film ini dibintangi oleh deretan aktor senior, seperti Wulan Guritno (Alexandra), Tora Sudiro (Sigit), dan Gary Iskak (Genjing).

Ghostbuser (2021) merupakan film debut dari Tora Sudiro sebagai sutradara. Meski memiliki jalan cerita yang menarik, sayangnya film ini tidak dieksekusi dengan baik.

Di beberapa kasus, Ghostbuser (2021) tidak memberikan kesimpulan yang jelas kepada penonton. Meski begitu, film yang juga dibintangi oleh Anneth Edoardo (Ningsih) tetap menghibur.

2. Kisah kelompok pengusir hantu versi Indonesia

Review Film Ghostbuser: Pengusir Hantu Kocak Versi IndonesiaInstagram.com/ghostbuserthemovie/

Ghostbuser (2021) bercerita tentang Sigit, seorang fotografer freelance yang memiliki kemampuan melihat makhluk halus. Karena memerlukan pekerjaan untuk menyambung hidup, Sigit mengajak kedua sahabatnya, Genjing dan Alexandra untuk membuka jasa pengusir setan.

Bebekal kemampuan indigo, ketiganya membantu para hantu dan manusia yang membutuhkan jasa mereka. Memiliki ide yang serupa dengan Ghostbuster asli, film ini dikemas dengan nuansa Indonesia.

3. Film Ghostbuser (2021) memadukan unsur horor dan komedi menjadi satu

Review Film Ghostbuser: Pengusir Hantu Kocak Versi IndonesiaInstagram.com/ghostbuserthemovie/

Film debut Tora Sudiro ini bergenre komedi dan horor. Meski menampilkan beberapa make up hantu yang creepy, tingkah para hantu di film ini tidak begitu menyeramkan.

Alih-alih menyuguhkan efek, make up, hingga colour grading yang gelap, film ini justru fokus menceritakan kisah menarik para hantu. Dibalut dengan dialog komedi, penonton akan dibuat tersenyum dengan tingkah mereka.

Sayangnya, bagi orang-orang yang kurang menyukai genre komedi, akan sulit untuk ikut tertawa dengan komedi ringan mereka. Meski begitu, film ini tidak akan membuatmu berpikir selama menonton.

Baca Juga: 10 Potret Sporty Wulan Guritno yang Kini Genap Berusia 40 Tahun

4. Latar belakang kematian Hantu Ningsih dan kawan-kawan yang terbilang unik

Review Film Ghostbuser: Pengusir Hantu Kocak Versi IndonesiaInstagram.com/ghostbuserthemovie/

Salah satu kekuatan dari film ini adalah latar belakang dari kematian para hantu yang dibalut dengan unsur komedi. Tidak menyuguhkan kematian yang menyeramkan, justru Ghostbuser (2021) menampilkan kisah absurd mereka.

Hantu Ningsih yang meninggal dalam wujud nenek-nenek akhirnya menggentayangi Sigit dengan wujud anak remaja. Tewas karena tertabrak mobil, pada akhirnya Ningsih membantu Sigit sebagai pengusir hantu agar bisa menemukan dalang dari kecelakaan yang ia alami.

Michael, hantu berbadan tambun dan berkemeja putih digambarkan sebagai hantu genit. Ia meninggal karena bunuh diri ditinggal oleh sang kekasih.

Sedangkan Totok, sahabatnya yang bertubuh tinggi dan sedikit melambai tewas karena latah melihat Michael bunuh diri. Totok mempunyai kemampuan merasuki tubuh manusia.

5. Mengangkat beberapa isu yang sedang ramai diperbincangkan pada tahun 2019

Review Film Ghostbuser: Pengusir Hantu Kocak Versi IndonesiaInstagram.com/ghostbuserthemovie/

Film Ghostbuser: Misteri Desa Penari mulai diproduksi sejak tahun 2019. Sedangkan baru ditayangkan melalui Disney+ Hotstar pada 9 April 2021.

Maka tidak mengherankan jika kisah Desa Penari menjadi salah satu topik utama yang mereka pilih. Meski begitu, film ini tidak menyuguhkan kisah Desa Penari persis seperti kasus yang sempat viral saat itu.

Selain itu, ada beberapa adegan yang menyuguhkan teman-teman kos Sigit berlatih untuk turnamen PUBG. Di lain adegan, sutradara dan penulis menyuguhkan pegawai salon tempat Genjing berkerja juga bermain PUBG.

E-sport memang jadi kegiatan yang digilai masyarakat beberapa tahun terakhir. Tentunya masih banyak masyarakat yang menganggap jika bermain game merupakan kegiatan yang kurang penting.

Tapi tidak bisa dipungkiri jika E-sport sudah menjadi salah satu olahraga yang diturnamenkan. Dan tentunya menjadi cabang olahraga yang diperhitungkan dan ditekuni.

6. Desain produksi dibuat ala tahun 90-an dengan warna, setting, dan properti klasik

Review Film Ghostbuser: Pengusir Hantu Kocak Versi IndonesiaInstagram.com/ghostbuserthemovie/

Ghostbuser (2021) menyuguhkan desain produksi ala 90-an yang kental dengan warna-warna klasik. Latar tempat dan properti yang mereka pilih tidak kekinian, tapi enak untuk dinikmati.

Film ini berbeda dengan beberapa film komedi Indonesia masa kini yang justru menyuguhkan desain produksi kekinian dan warna cerah. Colour grading yang dipilih cenderung berwarna putih dan kuning pudar. 

Seragam jumpsuit berwarna orange dan mobil truck khas tim pengusir setan jadi salah satu hal unik yang Ghostbuser (2021) suguhkan. Mirip sama film Ghotbusters asli bukan?

Itu dia 6 kelebihan dan kekurangan tentang film Ghostbuser (2020)! Dengan segala kekurangan dan kelebihannya IDN Times memberi rating 3,5/5. Kamu bisa tonton Ghostbuser (2021) melalui aplikasi Disney+ Hotstar!

https://www.youtube.com/embed/Y1R0wMaVsCc

Baca Juga: Bagikan Behind The Scene di Instagram, Ini 10 Fakta Film Ghostbuser 

Topik:

  • Triadanti

Berita Terkini Lainnya