Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Band yang Makin Sukses setelah Ganti Vokalis, Ada AC/DC

Slipknot
Slipknot (Instagram.com/Slipknot)
Intinya sih...
  • AC/DC - Bon Scott digantikan oleh Brian Johnson - Album Back in Black meledak secara global setelah pergantian vokalis.
  • Deep Purple - Rod Evans digantikan oleh Ian Gillan - Kesuksesan masif terjadi saat Ian Gillan masuk sebagai vokalis.
  • Slipknot - Anders Colsefni digantikan oleh Corey Taylor - Kesuksesan global Slipknot baru benar-benar meledak setelah Corey Taylor mengambil alih mikrofon.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi sebuah band, vokalis sering dianggap sebagai nyawa sekaligus wajah utama. Karisma dan karakter vokal seorang frontman sering kali menjadi identitas yang melekat erat dengan musik mereka. Itulah mengapa, kehilangan seorang vokalis sering kali menjadi momen paling krusial yang bisa mengakhiri karier sebuah band.

Namun, beberapa kasus malah membuktikan adanya sebuah anomali menarik. Beberapa band justru berhasil mencapai puncak kesuksesan dan status legenda setelah mereka berganti vokalis. Mereka seperti terlahir kembali menjadi versi yang lebih kuat. Siapa saja mereka? Ini beberapa band yang makin sukses setelah ganti vokalis dan menuju puncak kariernya.

1. AC/DC - Bon Scott digantikan oleh Brian Johnson

AC/DC
AC/DC (instagram.com/acdc)

Di akhir 70-an, AC/DC sedang berada di puncak popularitas bersama vokalis bengal dan karismatik, Bon Scott. Namun, sebuah tragedi terjadi saat Scott meninggal dunia secara mendadak pada 1980. Dunia musik pun meramal bahwa ini adalah akhir dari riwayat AC/DC.

Siapa sangka, keputusan mereka untuk merekrut Brian Johnson dengan vokal melengkingnya yang khas justru menjadi sebuah keajaiban. Album pertama mereka bersama Johnson, Back in Black (1980), meledak secara global dan menjadi album tersukses mereka. hHingga hari ini tercatat sebagai salah satu album terlaris sepanjang sejarah musik dunia.

2. Deep Purple - Rod Evans digantikan oleh Ian Gillan

Deep Purple
Deep Purple (instagram.com/deeppurple_official)

Di era-era awalnya, Deep Purple bersama vokalis Rod Evans memainkan musik yang lebih condong ke arah pop-rock dan psikedelik, yang cukup populer di akhir tahun 60-an. Mereka bahkan sempat mencetak hits seperti lagu "Hush".

Namun, kesuksesan masif mereka terjadi saat Ian Gillan masuk sebagai vokalis. Bersama vokal Gillan yang punya julukan “banshee scream”, musik Deep Purple berubah menjadi lebih keras, cepat, dan menjadi fondasi bagi genre hard rock dan heavy metal. Formasi inilah yang melahirkan album-album legendaris, seperti Deep Purple in Rock (1970) dan lagu abadi Machine Head (1972).

3. Slipknot - Anders Colsefni digantikan oleh Corey Taylor

Slipknot
Slipknot (Instagram.com/Slipknot)

Pada masa-masa awal yang brutal di skena musik bawah tanah Iowa, Slipknot digawangi oleh vokalis Anders Colsefni. Gaya vokal Anders sangat mentah dan lebih condong ke arah death metal, sehingga menjadi fondasi awal sound mereka yang super agresif.

Namun, kesuksesan global Slipknot baru benar-benar meledak setelah Corey Taylor mengambil alih mikrofon. Corey membawa dinamika vokal yang tidak dimiliki Anders. Ia tidak hanya mampu berteriak dan menggeram dengan buas, tapi juga bisa menyanyikan bagian-bagian melodis yang sangat kuat. Kemampuan inilah yang menyempurnakan formula musik Slipknot dan melambungkan mereka menjadi salah satu band metal terbesar di dunia.

4. Genesis - Peter Gabriel digantikan oleh Phil Collins

Genesis, photo by Jorgen Angel
Genesis, photo by Jorgen Angel (instagram.com/genesis_band)

Bersama vokalis Peter Gabriel, Genesis adalah “pentolan” skena musik progressive rock. Mereka dikenal dengan lagu-lagu epik berdurasi panjang, konsep lirik yang rumit, dan pertunjukan panggung yang sangat teatrikal. Mereka sangat dihormati oleh para kritikus dan punya basis penggemar yang setia.

Namun, saat Gabriel hengkang dan sang drummer, Phil Collins, maju menjadi vokalis, Genesis mengalami transformasi drastis. Musik mereka menjadi jauh lebih simpel, radio-friendly, dan condong ke arah pop-rock. Perubahan ini ternyata membawa mereka ke puncak kesuksesan komersial yang luar biasa, mengubah Genesis dari band favorit kritikus menjadi raksasa stadion yang merajai tangga lagu dunia di era 80-an.

5. Iron Maiden - Paul Di’Anno digantikan oleh Bruce Dickinson

Iron Maiden
Iron Maiden (instagram.com/ironmaiden)

Dengan dua album pertamanya, Iron Maiden sudah menjadi nama besar di skena "New Wave of British Heavy Metal". Karakter vokal Paul Di'Anno yang serak dan punya nuansa punk sangat cocok dengan sound mereka yang masih mentah dan berenergi tinggi saat itu.

Namun, band ini baru benar-benar melesat ke status mainstream saat Bruce Dickinson bergabung. Dengan jangkauan vokal operatiknya yang dijuluki "The Air Raid Siren", Bruce membawa Iron Maiden ke level yang sama sekali baru. Album debutnya, The Number of the Beast (1982), sukses secara masif di seluruh dunia dan menjadi blueprint bagi musik heavy metal modern.

6. Faith No More - Chuck Mosley digantikan oleh Mike Patton

Faith No More
Faith No More (instagram/faithnomore)

Di era awalnya bersama vokalis Chuck Mosley, Faith No More sudah berhasil membangun reputasi sebagai band rock alternatif yang unik dengan lirik-liriknya yang nyeleneh. Mereka sudah punya basis penggemar setia dan dianggap sebagai salah satu pelopor genre funk metal.

Namun, band ini baru benar-benar "meledak" dan mendapatkan pengakuan global setelah Mike Patton yang super eksentrik dan jenius mengambil alih posisi vokal. Dengan jangkauan vokal Patton yang luar biasa luas dan karismanya yang gak main-main, album The Real Thing (1989) dengan single hits "Epic" melambungkan Faith No More ke puncak popularitas dan mengukuhkan status mereka sebagai salah-satu band paling inovatif di masanya.

7. Pantera - Terry Glaze digantikan oleh Phil Anselmo

Pantera
Pantera (instagram.com/pantera)

Banyak penggemar mungkin tidak tahu, tapi di era 80-an, Pantera adalah band glam metal yang penampilannya mirip Bon Jovi atau Mötley Crüe. Bersama vokalis aslinya, Terry Glaze, mereka merilis beberapa album yang tidak terlalu sukses dan jauh dari sound cadas yang kita kenal sekarang.

Semuanya berubah saat seorang vokalis muda bernama Phil Anselmo bergabung. Masuknya Anselmo memicu ‘revolusi’ total dalam musik Pantera. Mereka menanggalkan citra glam-nya, sound-nya menjadi jauh lebih berat, dan lahirlah kembali Pantera sebagai raksasa groove metal. Transformasi drastis inilah yang menghasilkan album legendaris Cowboys from Hell (1990) dan mengukuhkan status mereka sebagai salah satu band metal paling berpengaruh di dunia.

Pada akhirnya, pergantian vokalis bisa jadi perubahan total buat sebuah band. Di saat pergantian vokalis sering menjadi akhir dari suatu band, mereka ini justru berhasil terlahir kembali menjadi versi yang lebih kuat dan sukses. Kalau menurut kamu, band apa dari deretan di atas yang paling sukses dalam mengganti vokalisnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Hype

See More

Sinopsis 28 Years Later: The Bone Temple, Ada Cillian Murphy!

03 Sep 2025, 22:48 WIBHype