Tiga bulan pertama dari tahun 2020 diwarnai oleh beragam film Hollywood dari berbagai genre. Dari genre fantasi, animasi, aksi, horor, hingga superhero, satu per satu film hadir meramaikan bioskop untuk mencuri hati para penikmat film.
Namun tampaknya tak semua film berhasil meraih hasil yang memuaskan, baik dari segi respons publik maupun penghasilan. Selama tiga bulan terakhir, berikut 8 film Hollywood yang dinilai gagal memuaskan para kritikus hingga merugi dari segi penghasilan.
Dengan budget produksi mencapai USD84 juta, Warner Bros sempat menargetkan Birds of Prey untuk meraih minimal USD50 juta pada minggu pertama penayangan di Amerika. Miris, film yang mengisahkan geng anti-hero Harley Quinn ini hanya mampu meraih USD33 juta pada minggu pertama.
Hingga satu bulan penayangannya, Birds of Prey hanya mampu meraih penghasilan USD197 juta dari hasil penayangan di seluruh dunia, seperti yang dilansir dari situs boxofficemojo.com. Hasil ini diperkirakan membawa hasil rugi jika dibandingkan total biaya produksi dan distribusi. Warner Bros sampai harus mengganti judul Birds of Prey menjadi Harley Quinn: Birds of Prey di beberapa negara untuk menarik lebih banyak peminat.
Promosi besar-besaran sempat dilakukan oleh Universal Pictures untuk film Dolittle yang memasang nama Robert Downey Jr. Namun setelah dirilis, film ini mendapat beragam komentar pedas dari kritikus hingga diganjar rating hanya 14 persen di Rotten Tomatoes.
Kritik tersebut berdampak pula pada penghasilan Dolittle di box office. Film ini hanya mampu mendapat USD221 juta dari penayangan di seluruh dunia. Padahal budget produksi saja mencapai USD175 juta, dan belum termasuk biaya distribusi.
The Grudge sempat digadang-gadang menjadi film horor paling dinanti tahun 2020. Sayangnya, hasil film ini dinilai tak memuaskan oleh para kritikus dan penikmat film. The Grudge pada akhirnya tak bertahan lama di posisi 5 besar box office Amerika. Jumlah penghasilan film ini dari penayangan di seluruh dunia mencapai USD49 juta.
Film besutan sutradara Jeff Wadlow ini juga mendapat kritik yang tak kalah brutal dari kritikus. Di Rotten Tomatoes, Fantasy Island diganjar rating hanya 8 persen. Hal ini berdampak pada hasil di box office. Fantasy Island tak mampu bersaing dengan Sonic The Hedgehog dan Birds of Prey pada minggu pertama rilis. Dari penayangan di seluruh dunia, Fantasy Island meraih pendapatan USD45 juta.
Film The Turning tercatat mengeluarkan budget produksi hingga USD14 juta di situs boxofficemojo. Dengan budget yang cukup tinggi, film yang diadaptasi dari novel klasik karya Henry James ini hanya mampu meraih penghasilan USD18 juta dari penayangan di seluruh dunia. Di Rotten Tomatoes, The Turning hanya meraih rating 12 persen.
Dongeng Gretel & Hansel cukup melegenda di dunia dan familiar bagi banyak orang. Namun adaptasi dongeng tersebut ke dalam film karya OZ Perkins mendapat reaksi pro-kontra dari kritikus dan penikmat film. Dilansir dari Rotten Tomatoes, Gretel & Hansel meraih rating 63 persen dari kritikus namun hanya 23 persen dari audiens.
Dari segi penghasilan, film ini hanya meraih USD21 juta dari total penayangan di seluruh dunia.
Dengan budget produksi mencapai USD10 juta, Brahms: The Boy II hanya mampu meraih USD19 juta dari hasil penayangan di seluruh dunia, serta tak mampu bertahan lama di box office Amerika. Di situs Rotten Tomatoes, film ini diganjar rating 10 persen.
Seperti film animasi produksi Disney-Pixar lainnya, Onward dirilis dalam skala besar di Amerika dengan total 4,300 studio di seluruh penjuru negeri. Disney dan Pixar menargetkan film ini meraih USD50juta pada minggu pertama penayangan. Namun nahas, merebaknya virus Corona berdampak pada pasar bioskop belakangan ini sehingga membuat Onward hanya meraih USD40 juta.
Itulah 8 film Hollywood yang kabarnya mengalami kerugian karena penghasilan yang diraih tidak sesuai dengan target yang dibuat oleh rumah produksi. Apakah film favorit kamu termasuk dalam daftar di atas?