Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Buku Cerita Rakyat dari Pulau Kalimantan

rekomendasi buku cerita rakyat di situs BUDI (dok. Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra/Buku Digital)
Intinya sih...
  • Cerita rakyat Kalimantan menyimpan nilai-nilai kehidupan lokal yang relevan hingga kini, jadi jendela untuk memahami cara pandang masyarakat terhadap alam dan kehidupan sosial.
  • Buku cerita rakyat dari Pulau Kalimantan seperti Legenda Telaga Alam Banyu Batuah, Nyai Balau, Puan dan Si Taddung, Putri Kumalasari, serta Seri Genteng mengandung nilai-nilai moral dan kearifan lokal.
  • Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui program Gerakan Literasi Nasional telah membuat berbagai cerita rakyat Kalimantan tersedia dalam bentuk buku digital yang mudah diakses.

Cerita rakyat tidak hanya menyimpan jejak sejarah dan budaya, tetapi juga menyampaikan nilai kehidupan yang relevan hingga kini. Di tengah arus modernisasi, warisan sastra yang turun-temurun ini menjadi jendela untuk memahami cara pandang masyarakat lokal terhadap alam, keluarga, dan kehidupan sosial. Kalimantan sebagai pulau yang kaya akan ragam etnis dan budaya pun memiliki banyak cerita rakyat yang menarik untuk diketahui.

Melalui program Gerakan Literasi Nasional oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, kini kamu dapat membaca berbagai cerita rakyat Kalimantan dalam bentuk buku digital yang mudah diakses. Yuk, simak kelima rekomendasi buku cerita rakyat dari Pulau Kalimantan yang tersedia secara legal di situs BUDI!

1. Legenda Telaga Alam Banyu Batuah (Kalimantan Selatan)

Legenda Telaga Alam Banyu Batuah (dok. Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra/Buku Digital)

Buku Legenda Telaga Alam Banyu Batuah menceritakan tentang perjalanan Halaban, seorang pemuda gagah berani dari Dayak Biaju, yang diutus mengambil air bertuah dari puncak Bukit Bajuin. Ceritanya dipenuhi rintangan magis dan ajaib, seperti pertemuan dengan biawak putih yang berbicara serta serangan bangkui gaib, yang menguji kesabaran dan keberanian Halaban. Pembaca diajak memahami nilai pengorbanan, ketaatan pada orang tua, serta kepercayaan masyarakat akan kearifan lokal dan kekuatan alam melalui pertualangannya.

2. Nyai Balau (Kalimantan Tengah)

Nyai Balau (dok. Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra/Buku Digital)

Nyai Balau mengisahkan pertualangan dua saudara Supak dan Gantang yang mempunyai sifat berlawanan. Mereka dalam misi menyelamatkan putri Raja Anua yang diculik oleh Raja Gajah. Cerita rakyat dari Kalimantan Tengah ini memuat berbagai ujian, mulai dari tipu daya binatang hingga pengkhianatan saudara, yang menguji ketekunan dan kejujuran Supak. Melalui kisah penuh lika-liku, pembaca diajak merenungkan nilai kesabaran, kerja keras, dan pentingnya integritas.

3. Puan dan Si Taddung (Kalimantan Timur)

Puan dan Si Taddung (dok. Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra/Buku Digital)

Puan dan Si Taddung menceritakan perjalanan Taddung, seorang pemuda miskin yang berbakti kepada ibunya dan berjuang melindungi kampungnya dari serangan lanun dengan kecerdasan dan kesaktiannya. Buku ini juga mengisahkan pertualangan Taddung yang mencari "kijang suci" sebagai bentuk ketaatannya pada ibunya. Pembaca akan belajar tentang nilai-nilai moral seperti kerja keras, kesetiaan, dan pentingnya berbakti kepada orang tua melalui kisah inspiratif ini.

4. Putri Kumalasari (Kalimantan Utara)

Putri Kumalasari (dok. Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra/Buku Digital)

Putri Kumalasari mengisahkan seorang putri raja yang jatuh sakit dan hanya bisa disembuhkan dengan buluh perindu dari Gunung Masmas. Cerita ini berpusat pada perjuangan Ujang, seorang pemuda sederhana, yang berhasil menemukan buluh perindu dan memenangkan sayembara, sehingga dinikahkan dengan sang putri. Melalui kisah ini, pembaca diajak untuk memahami nilai-nilai ketulusan, kerja keras, serta pentingnya kebersamaan dan kepedulian sosial.

5. Seri Genteng (Kalimantan Barat)

Seri Genteng (dok. Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra/Buku Digital)

Seri Genteng bercerita tentang Enten, gadis kecil yang hidup bersama ibunya di bukit terpencil Kalimantan Barat, hingga pertemuannya dengan keluarga Senarai memperkenalkannya pada padi dan nasi. Sekembalinya, Enten menanam benih itu dan menanti panen dengan harapan besar, tetapi karena tak sabar, ia jatuh sakit dan berubah menjadi ulat disusul sang ibu yang turut berubah wujud. Kini mereka dikenal sebagai penjaga tanaman padi, dalam legenda asal-usul ulat Seri Genteng yang mengajarkan cinta, harapan, dan pengorbanan.

Kalau tertarik mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah di Kalimantan, kelima buku cerita rakyat dari Pulau Kalimantan ini bisa jadi pintu masuk yang menyenangkan sekaligus bermakna. Ceritanya cocok dibaca segala usia, apalagi buat kamu yang ingin mengenalkan budaya Indonesia ke generasi muda. Mulai dari kisah kepahlawanan hingga pengorbanan, cerita rakyat ini membuktikan bahwa warisan leluhur kita tetap relevan dan menyentuh hati hingga sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us