Intip 5 Cara Agnez Mo Tetap Eksis Selama 28 Tahun Berkarya

Agnez menceritakan dirinya pernah membuat lagu bergenre dance karena mengikuti tren yang saat itu dibuat oleh Lady Gaga pada tahun 2011. Hasilnya, ketika akan rekaman di sound booth, tubuhnya seperti menolak lagu tersebut. Bahkan saat akan menyanyikan nada tinggi, pita suaranya terasa tegang.

"Because it's not me. Feel-nya gak ada, feel-nya gak autentik," ujarnya.

Namun, ketika Agnez memilih apa yang ia mau dan sesuai dengan keaslian dirinya, ia justru dihargai. Agnez dianggap sebagai musisi yang bisa menentukan keinginannya sendiri, bukan sebagai musisi yang hanya dikendalikan oleh orang lain.

Berusaha menjadi trendsetter merupakan hal yang selalu ia terapkan selama berkarier. Baginya, terkadang kita harus menciptakan pasar kita sendiri. Walaupun sulit, Agnez percaya hal ini pasti bisa dilakukan.

"Kalau kita gak bisa bergabung dengan mereka, ya buat pasar kita sendiri," ungkap Agnez.

Namun, yang perlu diingat sebelum memberikan karya kepada khalayak adalah miliki terlebih dulu autentisitas dalam diri kita. Dengan begitu, karya kita akan bisa diterima dan dinikmati oleh masyarakat.

Agnez mengaku pernah menggabungkan urusan manajemen dan karyanya menjadi satu. Ketika hal itu dijalankan, Agnez hanya berpikir untuk menciptakan lagu yang bisa diterima oleh masyarakat. Dirasa gak berhasil, Agnez akhirnya memutuskan untuk memisahkan keduanya.

Ketika di dalam studio, ia akan menggunakan pemikirannya sebagai penyanyi dan artist untuk menciptakan lagu sesuai dengan keinginannya. Sementara itu ketika di ruang meeting bersama tim manajemen, ia baru memikirkan strategi agar karyanya bisa dinikmati masyarakat luas.

"Karya seni and bisnis itu saling mendukung satu sama lain, tetapi gak bisa dijadikan satu," ujar penyanyi kelahiran 1 Juli 1986 ini.

Ketika dulu Agnez melihat toko compact disk (CD) mulai kurang diminati, ia tetap mencari cara supaya karyanya bisa didistribusikan dengan baik. Maka dari itu, Agnez memutuskan untuk membuat digital card, berkolaborasi dengan restoran cepat saji, dan menjual CD di mini market. Kini dengan adanya platform digital, pendistribusian karya seharusnya menjadi lebih mudah.

Melihat kembali dirinya di masa muda, Agnez ingin mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak menjadi orang yang terlalu perfeksionis. Hal ini disadari Agnez ketika hal terbaik justru datang dari kekurangan dirinya. Gak hanya itu, pelantun lagu Tak Ada Logika ini juga berpesan agar dirinya menjadi orang yang gak takut untuk gagal.

Semoga pesan Agnez ini juga bisa jadi pengingat untuk kita semua, ya. Nah, itu dia 5 cara Agnez Monica dalam mempertahankan eksistensinya di industri musik selama 28 tahun. Patut dicontoh dan dijadikan panutan, nih!