Cerita Awal Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga, Berikan Kehangatan!

Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga sebentar lain bisa disaksikan oleh penonton di seluruh bioskop Indonesia. Yups, tepatnya, film yang dibintangi Angga Yunanda dan Putri Marino ini akan tayang 6 Januari 2022 mendatang.
Menjadi film pembuka di awal tahun, Cinta Pertama, Kedua & Ketiga adalah film garapan sutradara perempuan, Gina S. Noer, setelah sukses membawa Dua Garis Biru. Penasaran seperti apa ceritanya? Cus kepoin langsung yuk!
1. Awal cerita film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga dari kehidupan Gina S. Noer

Sutradara sekaligus Produser film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga, Gina S. Noer menceritakan awal mula mempunyai ide cerita hingga membawakan ke layar lebar.
"Sebenernya ini adalah sebuah surat cinta untuk kedua orang tua saya. Bapak saya juga pikun, ternyata kita lebih takut dilupakan oleh orang yang kita sayang dibanding kehilangan," ucap Gina S. Noer dalam preskon film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga Selasa (28/12/2021).
Ia juga menambahkan kondisi seperti ini sangat menarik, bahwa waktu dan memori yang terekam selama ini bisa dilupakan karena menua. "Betapa sempitnya waktu dan memori yang kita punya selama ini ternyata bisa dilupakan. Bagaimana sulit dewasa dan sulitnya menua," lanjutnya.
Gina juga menambahkan permasalahan yang sering terjadi ketika orang tua sudah menuju usia senja. "Permasalahan yang sering terjadi dalam masyarakat, siapa yang akan ngurus orang tua," tambah Gina.
2. Sudah dibuat skenarionya sejak tahun 2019 lalu

Gina menyebutkan pula bahwa sebenarnya skenario film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga sudah selesai sekitar tahun 2019 lalu. Namun, saat datang pandemik COVID-19, Gina ingin menjadi filmnya sebagai memori.
"Nulisnya sekitar tahun 2019, emang inti ceritanya keluarga yang menghadapi kesulitan. Nah, pas pandemik hadir, ini menjadi momentum yang menarik. Bagaimana kita alami dan menghadapi pandemik, suatu saat nanti ini akan jadi memori yang kita kenal bersama," ucap Gina.
Memproduksi film di awal pandemik, Gina berhasil menyelesaikan tanpa ada pemain atau kru yang terpapar COVID-19. Menurutnya kemanusiaan lebih besar daripada filmnya.
"Menaruh set di pandemik. Film ini menjadi produksi pertama di pandemik, semua kru dan pemain gak ada yang kena covid. Bagaimana pun rasa kemanusiaan lebih besar dari filmnya," lanjutnya.
3. Menceritakan tentang generasi sandwich dengan sisi positifnya

Selain membahas keluarga, Gina juga menjelaskan bahwa film terbarunya ini juga memperlihatkan sepintas tentang sandwich generation yang mempunyai sisi positifnya.
"Kita melihat sandwich generation dengan kemarahan, kenapa saya harus menanggung orang tua saya, kenapa saya berada di keluarga sederhana tapi ada bentuk lain selain kemarahan. Ada sesuatu kesempatan dengan melihat berbagai sisi, keluarga itu gak pernah berdiri di ruang hampa. Ketika kita jadi keluarga, setiap anggota mempunyai bebannya masing-masing," ucap Gina.
4. Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga berikan kehangatan untuk keluarga

Slamet Raharjo pemeran Dewa menyebutkan bahwa film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga ini memberikan kehangatan dan inspirasi dalam keluarga.
"Film ini akan memberikan inspirasi ke kita semua, bahwa setiap kita ingin melangkah kita selalu bertanya mulai dari mana ya. Nah makanya kenali dirimu, setelah kita tau siapa kita dan bagaimana kita, ternyata gak jauh-jauh semua ada di keluarga," ucap Slamet.
Film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga memberikan kehangatan dalam keluarga. Bahwa ternyata keluarga adalah suatu hal yang gak pernah sendirian. Makanya yuk nonton film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga di bioskop mulai dari 6 Januari 2022.