Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IWF 2021: 5 Suka Duka jadi Penulis Skenario Film Seperti Gina S. Noer

Gina S. Noer dalam IWF 2021 (youtube.com/IDN Times)
Gina S. Noer dalam IWF 2021 (youtube.com/IDN Times)

Menjadi seorang penulis skenario film merupakan profesi yang diidam-idamkan oleh segelintir orang, terutama para generasi milenial dan Z. Namun, kamu pasti tahu jika tidak ada pekerjaan yang selamanya sempurna di dunia ini, semua ada suka dan dukanya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Gina S. Noer, penulis skenario film populer Indonesia ini membagikan suka duka dalam menekuni profesinya lewat Indonesia Writers Festival (IWF) 2021 yang diselenggarakan secara daring oleh IDN Times, Senin (25/10/2021). Penasaran seperti apa "jungkir balik" yang dialami oleh Gina? Yuk, simak di bawah ini!

1. Bekerja secara kolaborasi

Gina S. Noer saat menjalankan projek film Dua Garis Biru bersama Zara Adhisty dan tim. (instagram.com/ginasnoer)
Gina S. Noer saat menjalankan projek film Dua Garis Biru bersama Zara Adhisty dan tim. (instagram.com/ginasnoer)

Suka duka pertama yang akan kamu rasakan ketika memasuki dunia screen writer yakni bekerja secara kolaborasi. Ini artinya, kamu tidak bisa menentukan jalan sebuah proyek film sendirian, bakal ada banyak orang yang terlibat, seperti sutradara, direktur, dan lainnya.

Gina sendiri menceritakan bahwa ia kerap kewalahan dalam hal ini, di mana ia harus menyerahkan karyanya kepada orang lain dalam jumlah banyak. Namun, penulis skenario film berusia 36 tahun itu mengaku enjoy dengan pekerjaannya lantaran menulis adalah hobinya sejak dulu.

2. Skenario bukanlah karya akhir

Ilustrasi proses syuting sebuah film (pexels.com/Le Minh)
Ilustrasi proses syuting sebuah film (pexels.com/Le Minh)

Jika kamu berpikir tugas seorang penulis skenario selesai tatkala menyerahkan karyanya kepada sutradara, maka kamu keliru. Faktanya, skenario bukanlah karya akhir, melainkan baru sebuah fondasi awal sebuah film.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, seorang screen writer harus bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak di industri perfilman. Ketika ia sudah menyerahkan naskah skenario, ia harus menerjemahkan ide karyanya tersebut kepada orang banyak, barulah bisa diproduksi menjadi film

3. Harus siap menerima segala perbedaan interpretasi

ilustrasi berdiskusi dengan berbagai pihak dalam industri perfilman (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi berdiskusi dengan berbagai pihak dalam industri perfilman (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketika kamu mulai menerjemahkan karya skenariomu kepada orang banyak, kamu juga harus mempersiapkan hati untuk menerima segala perbedaan interpretasi. Sebab, Gina menjelaskan bahwasanya selera, kemampuan, dan komitmen setiap orang dalam industri hiburan pasti beda-beda.

Maka dari itu, jika kamu memang ingin menjadi seorang penulis skenario film, jangan gampang baperan, ya! Persiapkan mental dan pikiran yang terbuka agar tak mudah down saat ada selisih paham.

4. Harus berbesar hati ketika hasil tak sesuai ekspektasi

Ilustrasi di balik kamera proses syuting sebuah film (pexels.com/Kyle Loftus)
Ilustrasi di balik kamera proses syuting sebuah film (pexels.com/Kyle Loftus)

Poin penting selanjutnya yang harus dipersiapkan screen writer ketika sudah menginjak dunia perfilman yakni hati yang besar. Ini berkaitan dengan hasil film yang tak sesuai dengan ekspektasi atau standar skenario yang kamu buat.

Misalnya, ada adegan atau percakapan yang menurutmu bagus dihilangkan begitu saja dalam film, padahal kamu sudah setengah mati mengerjakan naskah skenario tersebut. Tentu, mau tak mau, kamu harus berbesar hati menerimanya.

5. Harus siap bekerja bersama partner yang tak sejalan

ilustrasi berdiskusi dengan partner kerja (pexels.com/Fauxels)
ilustrasi berdiskusi dengan partner kerja (pexels.com/Fauxels)

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, kamu juga harus mempersiapkan diri jikalau nanti mendapat partner kerja yang tak sejalan, salah satunya dalam hal skala prioritas. Menurut pengalaman yang Gina rasakan, orang-orang dalam industri hiburan itu memiliki skala prioritas yang berbeda-beda terhadap proyek film yang sedang dikerjakan.

Bagaimana, apakah kamu merasa semakin tertantang menjadi penulis skenario film? Kalau begitu, persiapkan segala sesuatunya dengan matang, ya!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan mulai 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui zoom dan YouTube channel IDN Times. IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak yang lainnya. Simak terus keseruannya di situs idntimes.com, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiara Ananda
EditorMutiara Ananda
Follow Us