Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Film Duologi Terbaik, Wajib Ditonton Sekali Seumur Hidup

The Raid (dok. Sony Pictures/The Raid)
The Raid (dok. Sony Pictures/The Raid)
Intinya sih...
  • Kill Bill: Volume 1 (2003) dan Kill Bill: Volume 2 (2004)
    • Volume 1 penuh aksi, Volume 2 memperdalam emosi The Bride.
    • Tarantino menggabungkan drama, Western, dan seni bela diri.
    • The Hustler (1961) dan The Color of Money (1986)
      • Eddie Felson berkembang dalam dua film yang berbeda era.
      • Perkembangan karakter luar biasa dari seorang legenda.
      • Blade Runner (1982) dan Blade Runner 2049 (2017)
        • Film sci-fi menjadi karya seni visual yang memengaruhi gener
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam dunia perfilman, tidak semua cerita harus dibuat menjadi trilogi atau franchise panjang. Ada film-film yang justru menemukan bentuk terbaiknya hanya dalam dua bagian. Duologi seperti ini sering menjadi bukti bahwa kualitas cerita tidak harus datang dari jumlah film yang banyak, tetapi dari eksekusi yang tepat dan hubungan antarfilm yang saling melengkapi.

Di bawah ini adalah lima duologi film yang dinilai sempurna. Masing-masing hadir dengan gaya, tema, dan cara bercerita yang berbeda, tetapi semuanya menunjukkan kehebatan sinema dalam format dua film saja. Deretan film duologi terbaik ini menawarkan pengalaman menonton yang tidak hanya menghibur, tapi juga membekas. Film mana saja yang pantas masuk daftar tontonan seumur hidup?

1. Kill Bill: Volume 1 (2003) dan Kill Bill: Volume 2 (2004)

Kill Bill: Vol. 1
Kill Bill: Vol. 1 (dok. Miramax/Kill Bill: Vol. 1)

Duologi Kill Bill pada dasarnya adalah satu film panjang yang akhirnya dibagi dua karena durasinya melebihi 4 jam. Bagian pertama memperlihatkan perjalanan awal The Bride (Uma Thurman) dalam misi balas dendamnya. Film ini penuh dengan gaya khas Quentin Tarantino. Volume 1 berjalan cepat, penuh aksi, dan membuat penonton tak sempat menarik napas.

Volume 2 kemudian memperdalam emosi dan alasan di balik kemarahan The Bride. Di sinilah kisah masa lalu, luka, dan pengkhianatan yang dilakukan Bill perlahan dibuka. Tarantino menggabungkan elemen drama, Western, dan seni bela diri dalam satu paket yang memuncak pada konfrontasi penuh tensi antara The Bride dan Bill.

2. The Hustler (1961) dan The Color of Money (1986)

The Color of Money
The Color of Money (dok. Touchstone Pictures/The Color of Money)

Jauh sebelum istilah legacy sequel populer, Paul Newman telah melakukannya lewat karakter Fast Eddie Felson. The Hustler memperkenalkan Eddie sebagai pemain biliar muda yang hidup dari meja ke meja, mengejar kemenangan sambil berhadapan dengan sisi gelap dunia perjudian. Film pertamanya memiliki nuansa elegan ala 60-an, tetapi tetap penuh intrik dan konflik moral.

Selang 25 tahun kemudian, Eddie kembali dalam The Color of Money karya Martin Scorsese. Kini ia menjadi mentor bagi pemain muda yang arogan, diperankan Tom Cruise. Seiring waktu, Eddie harus menghadapi masa lalu, ambisi lama, dan dilema moral yang sama sekali tidak hilang.

Kedua film ini bisa berdiri sendiri, namun ditonton berurutan akan menunjukkan perkembangan karakter yang luar biasa dari seorang legenda. Tak heran Newman akhirnya meraih Oscar dari perannya yang ikonik ini.

3. Blade Runner (1982) dan Blade Runner 2049 (2017)

 Blade Runner 2049
Blade Runner 2049 (dok. Warner Bros/Blade Runner 2049)

Duologi Blade Runner adalah contoh bagaimana film sci-fi bisa menjadi karya seni visual yang memengaruhi generasi modern. Film pertama karya Ridley Scott menghadirkan dunia dystopia yang kelam soal identitas dan kemanusiaan. Gaya visualnya futuristik, tetapi suram masih menjadi rujukan hingga sekarang. Walaupun lambat dan penuh, pengaruhnya tak bisa dibantah.

Satu dekade kemudian, Blade Runner 2049 datang sebagai sekuel yang tidak hanya menghormati pendahulunya, tetapi juga memperluas dunianya dengan cara yang elegan. Denis Villeneuve menghadirkan pengalaman baru yang tetap terasa intim, penuh misteri, dan emosional. Hasilnya adalah film sci-fi modern yang dianggap sebagai salah satu sekuel terbaik sepanjang masa.

4. The Addams Family (1991) dan Addams Family Values (1993)

The Addams Family
The Addams Family (dok. Universal Pictures/The Addams Family)

Pada awal 90-an, Barry Sonnenfeld membawa keluarga Addams ke layar lebar dengan energi campy yang sukses total. The Addams Family menonjol berkat casting sempurna Raul Julia sebagai Gomez dan Anjelica Huston sebagai Morticia yang memancarkan karisma gelap. Film ini menggabungkan komedi keluarga dengan sentuhan gothic yang membuatnya ikonik hingga kini.

Addams Family Values kemudian muncul sebagai sekuel yang dianggap lebih kuat dari film pertamanya. Humor lebih tajam, ceritanya lebih absurd, dan interaksi karakter, terutama Wednesday Addams, semakin menghibur. Kombinasi kehangatan keluarga yang eksentrik dan humor gelap menjadikan duologi ini favorit klasik banyak penonton.

5. The Raid (2011) dan The Raid 2 (2014)

The Raid (dok. Sony Pictures/The Raid)
The Raid (dok. Sony Pictures/The Raid)

Duologi The Raid adalah kebanggaan dunia sinema aksi yang memperkenalkan pencak silat ke penonton internasional lewat gaya koreografi brutal dan intens. Film pertama menampilkan konsep sederhana yakni satu gedung, satu misi, dan puluhan musuh mematikan. Iko Uwais tampil luar biasa sebagai Rama, polisi yang harus bertarung untuk bertahan hidup.

The Raid 2 memperluas ceritanya ke dunia kriminal yang lebih kompleks. Kali ini, Rama harus menyamar untuk membongkar jaringan mafia, menghadirkan drama dan aksi yang lebih variatif namun tetap mempertahankan brutalitas yang membuat franchise ini terkenal. Meski sempat direncanakan ada film ketiga, duologi ini sudah cukup kuat berdiri sebagai salah satu karya aksi terbaik sepanjang dekade. 

Duologi-duologi ini membuktikan bahwa dua film saja bisa meninggalkan dampak besar dalam sejarah sinema. Jika kamu ingin menonton sesuatu yang padat, lengkap, dan memuaskan, daftar ini adalah tempat terbaik untuk mulai. Dari lima duologi di atas, mana yang paling ingin kamu tonton terlebih dahulu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Hype

See More

7 Chief God dalam Record of Ragnarok, Lebih Kuat dari Dewa Biasa!

16 Des 2025, 18:39 WIBHype