5 Film Elevated Horror dengan Lakon Kaum Tertindas

Elevated horror adalah subgenre baru dalam sejarah sinematik yang belakangan diminati sineas dan penonton. Rumusnya mendobrak tradisi mengandalkan jumpscare dan gore dengan memasukkan kengerian serta siksaan yang bersifat psikis. Hasilnya film horor dengan kepelikan tinggi, dilema moral memesona, dan kaya komentar sosial.
Dengan rumus itu, elevated horror pun secara alamiah akan bersinggungan langsung dengan kaum tertindas atau marginal. Bisa korban rasisme sampai standar kecantikan yang tak masuk akal.
Kalau butuh referensi, coba kamu tonton bebereapa rekomendasi film elevated horror dengan lakon kaum tertindas berikut ini. Bikin kamu pengin menonton film-film serupa.
1. Piggy (2022)

Piggy berlakonkan remaja perempuan bernama Sara (Laura Galán) yang jadi target perundungan teman-teman sekelasnya karena tubuh bongsornya. Satu hari, ia jadi saksi kunci penculikan orang-orang yang sudah mengolok dan mempermainkannya. Sara punya dua pilihan, membantu upaya pembebasan mereka atau justru membiarkan mereka menderita.
Dikembangkan Carlota Martínez-Pereda dari film pendek berjudul sama. Film ini berhasil memotret perlakuan tak adil yang diterima seseorang hanya karena penampilan mereka. Dilema moralnya oke dengan twist yang lumayan mencengangkan.
2. The Ugly Stepsister (2025)

Bagaimana kalau kisah Cinderella ditulis dari sudut pandang si saudara tiri yang menyebalkan? The Ugly Stepsister adalah reimajinasi yang dimaksud. Ia berlakonkan Elvira (Lea Myren), remaja yang tak cantik menurut standar yang berlaku saat itu. Namun, sang ibu harus menikahkan Elvira dengan pria kaya untuk menyelamatkan nasib keluarganya yang di ambang kebangkrutan.
Jadilah, segala macam cara mereka lakukan untuk mencapai tujuan itu, dimulai dengan memermak penampilan Elvira dan menyisihkan rival sengit Elvira, yakni saudara tirinya yang jauh lebih menawan. Menariknya, sutradara Emilie Blichfeldt sempat bikin penonton bersimpati pada Elvira yang sebenarnya jadi korban ambisi ibunya.
3. The Innocents (2021)

Sosok tertindas lain dalam film horor adalah anak-anak di film The Innocents. Mereka diceritakan sebagai anak-anak kesepian yang punya masalah masing-masing. Ida (Rakel Lenora Fløttum) seolah dipaksa jadi dewasa sebelum usianya demi menjaga kakaknya yang mengidap kondisi neurodivergen. Mereka berkawan dengan Ben (Sam Ashraf), bocah yang jadi korban kekerasan domestik dan diabaikan orangtuanya sendiri.
Satu hari, mereka menyadari kalau mereka diberkahi kekuatan super yang beragam. Awalnya dipakai untuk bermain ala anak-anak, kekuatan ini perlahan mendorong mereka untuk melakukan hal-hal impulsif dan berisiko. Terutama Ben yang sudah muak dengan perlakuan yang diterimanya di rumah.
4. Sinners (2025)

Disebut film horor terlaris bahkan terbaik 2025 sejauh ini, Sinners sukses membahas isu rasisme di Amerika Serikat dengan perspektif yang cukup akurat. Berlatar 1930-an, film mengikuti dua bersaudara kulit hitam bernama Smoke dan Stack (Michael B. Jordan) yang berusaha membangun bisnis bar di tengah situasi tak bersahabat terhadap kaum mereka.
Di tengah dominasi kaum kulit putih, mereka mau tak mau harus mengakomodasi kepentingan mayoritas dan berusaha beradaptasi dengan kultur mereka. Satu hari, bar mereka didatangi sekelompok warga kulit putih yang ternyata membawa serta punya maksud tertentu dan erat hubungannya dengan kekuatan supranatural. Memesona secara sinematografi dan tensi antaretniknya pun mengena.
5. The Devil's Bath (2024)

Film elevated horror lain yang bisa kamu tonton adalah The Devil's Bath. Kaum marginal yang jadi titik beratnya adalah kaum perempuan Eropa pada abad 17. Mereka dibebani tanggung jawab berlapis, mulai dari peran reproduksi, mengurus rumah, sampai ikut mencari nafkah.
Belum lagi kehadiran pemuka agama yang mengakomodasi nilai patriarki justru memperparah tekanan yang mereka dapat. Mirisnya, tak ada yang sadar kalau kondisi ini tidak sehat dan ideal. Lewat balada seorang pengantin baru, kamu akan diajak bagaimana kaum perempuan pada era itu akhirnya nekat melakukan aksi fatal.
Elevated horror memang sebuah subgenre yang mengubah tatanan perfilman modern. Keberhasilan mereka adalah bukti kalau penonton masa kini jauh lebih cerdas dalam memilih tontonan.