5 Film Terbaik Era 2020-an yang Wajib Ditonton Fans David Lynch

- Skinamarink (2022): Film horor eksperimental dengan atmosfer mencekam dan visual absurd ala Lynch.
- Dream Scenario (2023): Nicolas Cage bintangi film surealisme, komedi gelap, dan kritik sosial yang sejiwa dengan karya Lynch.
- Beau Is Afraid (2023): Ari Aster ciptakan film horor psikologis mirip Mulholland Drive dengan cerita tentang distorsi realitas.
David Lynch adalah maestro sinema yang dikenal dengan dunia ciptaannya yang absurd, misterius, dan sering kali menakutkan. Karya-karyanya, dari Twin Peaks hingga Mulholland Drive, selalu menantang logika penonton dengan tema yang membaurkan mimpi dan realitas. Meski sudah jadi legenda, pengaruh sineas peraih 4 nominasi Oscar itu tetap hidup, terutama di film-film modern yang berani bermain dengan psikologi, visual surreal, dan atmosfer aneh khasnya.
Era 2020-an ternyata menghadirkan sejumlah film yang menyalurkan vibes ala Lynch, atau yang kerap disebut "Lynchian". Beberapa bahkan terasa seperti spiritual successor karyanya, tapi dengan sentuhan modern yang segar dan kreatif. Berikut lima rekomendasi film terbaik era 2020-an yang dijamin bikin kamu, fans David Lynch, tercengang dan overthinking sampai selesai!
1. Skinamarink (2022)

Film horor eksperimental yang sempat jadi bahan perbincangan beberapa tahun lalu ini punya semangat serupa dengan karya-karya David Lynch. Salah satunya tentu Eraserhead (1977), debut film panjang sang sineas yang legendaris. Seperti film klasik tersebut, Skinamarink juga mengandalkan logika mimpi, atmosfer mencekam, dan visual absurd yang bikin penonton lebih merasa terperangkap daripada sekadar menonton.
Skinamarink mengisahkan dua anak kecil, Kevin (Lucas Paul) dan Kaylee (Dali Rose Tetreault), yang mendadak terbangun di tengah malam dan mendapati orangtua mereka menghilang. Di saat yang bersamaan, pintu, jendela, dan bahkan toilet di rumah mereka satu per satu ikut lenyap tanpa jejak. Suasana pun makin menyeramkan saat mereka mulai mendengar suara misterius yang memberikan perintah-perintah aneh!
2. Dream Scenario (2023)

Dibintangi Nicolas Cage dalam salah satu performa terbaiknya, Dream Scenario sukses gabungkan surealisme, komedi gelap, dan kritik sosial dalam satu “menu” yang lezat. Cage memerankan Paul Matthews, dosen yang hidupnya hambar dan haus pengakuan, yang suatu hari mendapati dirinya muncul dalam mimpi orang-orang di seluruh dunia. Fenomena aneh ini awalnya membuatnya terkenal, tapi lama-kelamaan berubah jadi mimpi buruk yang gak bisa ia kendalikan.
Dream Scenario terasa sejiwa dengan karya-karya David Lynch, karena sama-sama memadukan realitas yang banal dengan absurditas yang mengganggu. Film ini juga menyoroti tema-tema yang sangat “Lynchian”, seperti sisi gelap popularitas dan obsesi manusia terhadap pengakuan. Terlebih, Dream Scenario juga dibintangi Nicolas Cage, yang sebelumnya pernah bekerja sama dengan Lynch dalam Wild at Heart (1990).
3. Beau Is Afraid (2023)

Film yang “sangat” David Lynch selanjutnya datang dari tangan dingin maestro horor modern, Ari Aster (Hereditary, Midsommar), lewat Beau Is Afraid. Di sini, Aster meninggalkan formula horor konvensional dan memilih menjelajahi bentuk teror yang lebih psikologis dan abstrak. Hasilnya adalah perjalanan layaknya "mimpi demam" berdurasi 3 jam yang menegangkan sekaligus melankolis, mirip dengan masterpiece Lynch macam Mulholland Drive (2001) dan Inland Empire (2006).
Ceritanya mengikuti Beau (Joaquin Phoenix), pria dengan gangguan kecemasan ekstrem yang memendam rasa bersalah terhadap ibunya, Mona (Patti LuPone). Saat sang ibu meninggal dunia, Beau mencoba melakukan perjalanan untuk menghadiri pemakamannya. Siapa sangka, niat mulia itu justru berubah jadi distorsi realitas yang membuatnya sulit membedakan antara nyata dan fiksi.
4. Love Lies Bleeding (2024)

Disutradarai Rose Glass, yang sebelumnya mencuri perhatian lewat Saint Maud (2019), Love Lies Bleeding mengangkat romansa LGBTQ+ yang berbalut ambisi dan kriminalitas. Kisahnya berfokus pada Lou (Kristen Stewart), manajer gym penyendiri yang jatuh cinta pada Jackie (Katy O’Brien), binaragawan ambisius yang sedang melintasi kotanya. Hubungan mereka yang awalnya romantis, berubah ketika ayah Lou, Lou Sr. (Ed Harris), pengusaha sekaligus gangster yang berpengaruh, turut terlibat.
Kalau kamu fans David Lynch, tentu sadar kalau selain absurditas, neo-noir juga jadi elemen penting dalam semesta sinemanya. Nah, Love Lies Bleeding bermain di ranah yang sama, yakni dunia penuh kekerasan, hasrat, dan mimpi-mimpi aneh yang sulit dipahami secara logika. Namun, alih-alih meniru secara mentah gaya Lynch, di sini, Glass menyuntikkan sentuhan khasnya sendiri yang feminin, sensual, sekaligus brutal!
5. I Saw the TV Glow (2024)

Last but not least, ada I Saw the TV Glow yang berbagi banyak kesamaan dengan serial Twin Peaks (1990–1991, 2017) maupun filmnya, Twin Peaks: Fire Walk with Me (1992). Baik film ini maupun karya populer David Lynch tersebut, keduanya sama-sama menyuguhkan atmosfer yang aneh dan penuh misteri, di mana mimpi dan kenyataan sulit dibedakan. Namun, I Saw the TV Glow terasa lebih personal dan intim karena menyoroti pergulatan remaja dengan identitas diri dan trauma pribadi.
Film ini bercerita tentang Owen (Justice Smith), remaja SMA yang diperkenalkan oleh teman sekelasnya, Maddy (Jack Haven), pada acara TV misterius bernama The Pink Opaque. Serial itu mengikuti dua remaja berkekuatan psikis yang melawan Mr. Melancholy, villain dengan kemampuan mengubah waktu dan realitas. Namun, tontonan yang seharusnya jadi pelarian manis itu malah menjerumuskan Owen ke pertanyaan eksistensial tentang siapa dirinya sebenarnya.
Kalau kamu penggemar David Lynch, lima film era 2020-an ini jelas wajib masuk watchlist karena masing-masing berhasil menangkap aura surreal, misterius, dan absurd khas sang maestro. Jadi, sudah siap "tersesat" dalam kisah dari judul yang mana dulu, nih?


















