5 Film Horor Indonesia yang Tayang di Festival Internasional

Bergenre horor thriller, pertama ada film Midnight Show (2016), yang digarap oleh sutradara perempuan hebat Indonesia, Ginanti Rona. Midnight Show, berhasil membuat bangga masyarakat Indonesia, dengan tayang ajang berskala internasional  Tokyo Scream Queen Festival dan Puerto Rico Horror Film Festival.

Midnight Show, menceritakan tentang teror dari seseorang misterius, yang melakukan aksi pembantaian di bioskop, pada tengah malam. Pembantaian ini, berbarengan dengan ditayangkannya sebuah film kontroversial, menceritakan tentang anak berusia 12 tahun yang telah berani membunuh dan memutilasi seluruh keluarganya.

Midnight Show sendiri dibintangi oleh aktor dan aktris ternama, seperti Acha Septriasa, Gandhi Fernando, Ratu Felisha, Ganindra Bimo dan Raihan Khan. 

Memiliki judul internasional The Womb, Inang (2022) telah tayang lebih dahulu di Festival Film Fantasi Internasional Bucheon, hingga akhirnya tayang di bioskop seluruh Indonesia di 13 Oktober 2022. Saking mencuri perhatian, Inang juga tayang di beberapa negara Asia, seperti Singapura hingga Malaysia, di akhir tahun 2022.

Inang, menceritakan tentang terjebaknya seorang perempuan muda, yang hamil duluan, di sebuah rumah psikopat. Diperankan langsung oleh Naysilla Mirdad, dia diperlakukan dengan baik oleh keluarga yang baru saja dia kenal, saat dirinya hamil dan ditimpa masalah. Namun, keluarga tersebut ternyata ingin menjadikan Wulan sebagai tumbal dalam ritual.

Wulan, akan dibunuh oleh keluarga psikopat tersebut, agar anak laki-lakinya bisa panjang umur. Karena konon, jika ada seorang anak yang lahir di hari rabu wekasan, maka dia akan mengalami kesialan hingga meninggal. Salah satu cara mengatasinya, yakni dengan mengorbankan perempuan hamil, dalam beberapa tahun sekali.

Menjadi film terlaris Indonesia kedua di tahun 2022, dengan perolehan penonton sebanyak 6,3 juta penonton, kali ini ada Pengabdi Setan 2: Communion. Memiliki nama lain Satan's Slaves 2: Communion, film ini telah tayang di Busan International Film Festival, hingga tayang juga di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Singapura hingga Malaysia.

Pengabdi Setan 2: Communion, melanjutkan cerita dari keluarga yang sempat kehilangan sang ibu, akibat menjadi pengabdi setan. Kini telah berpindah ke sebuah rumah susun yang terlihat kumuh, keluarga ini malah terus menerus medapatkan teror. Bahkan tanpa mereka ketahui, rumah susun tersebut ternyata dijadikan sebagai tempat ritual setiap bebeberapa puluh tahun sekali, oleh sekte sesat, pengabdi setan.

Pengabdi Setan 2: Communion masih dibintangi oleh Tara Basro, Endy Arfian, Nasar Anuz,
Bront Palarae dan Muhammad Adhiyat. Namun kali ini ada tambahan pemain, yakni Ratu Felisha hingga Jourdy Pranata.

Berhasil mendapatkan rating hingga review yang cukup positif dari banyak orang dan pemerhati film, kali ini ada Pemukiman Setan. Film yang telah tayang sejak 25 Januari 2024 ini, rupanya telah lebih dahulu tayang di ajang Internasional, yakni Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Tentunya, ini melanjutkan kesukses Charles Gozali, setelah Qodrat (2022).

Pemukiman Setan, menceritakan tentang aksi pencurian sebuah rumah mewah dan tua, yang berujung dengan teror mematikan. Rupanya, di dalam rumah tua tersebut terdapat seorang perempuan yang tengah memiliki dendam. Hingga berujung pada kematian dan teror yang menghantui beberapa pencuri tersebut.

Pemukiman Setan, dibintangi oleh Maudy Effrosina, Adinda Thomas, Bhisma Mulia, Daffa Wardhana, Ashira Zamita dan Teuku Rifnu Wikana.

Segera tayang di Netflix, kali ini ada film teranyar yang juga dibintangi Marsha Timothy, ada Monster (2024). Diproduksi oleh Falcon Pictures, sebelumnya film ini tayang terlebih dahulu di ajang internasional, Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2023. Di mana, Monster menceritakan tentang penculikan yang mengorbankan 2 orang sahabat yang masih remaja.

Alana dan Zara, merupakan dua orang sahabat yang kerap menghabiskan waktu bersama, khususnya bersepeda dan bermain air di tepi sungai. Hingga akhirnya, hadir seorang karakter misterius yang menculik mereka berdua, hingga membawa dan menyekap mereka di dalam rumah besar, yang berada di tengah-tengah hutan.

Unik, Mosnter menjadi salah satu film yang tidak memiliki dialog sema sekali, di sepanjang alur ceritanya. Alhasil, penonton harus lebih jeli untuk megetahui alur cerita, yang dihadirkan oleh film Monster, arahan Rako Prijanto.

Film-film horor yang berhasil tayang di festival internasional ini, menjadi sebuah bukti dan pencapaian yang luar biasa. Maju terus industri film Indonesia, di kancah internasional.