Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekomendasi Film Jepang Bertema Boys' Love, Hangat dan Mengharukan

adegan dalam film Restart After Come Back Home. (dok. Canter/Restart After Come Back Home)
adegan dalam film Restart After Come Back Home. (dok. Canter/Restart After Come Back Home)

Isu LGBTQ+ memang masih menjadi perbincangan sensitif di beberapa negara Asia. Namun, hal ini tak menghalangi lahirnya karya-karya seni yang mengangkat tema tersebut secara apik dan berkesan.

Salah satu negara yang cukup berani dan sukses memproduksi tontonan bertema LGBTQ+ adalah Jepang, yang dikenal dengan drama boys' love alias BL-nya yang ikonik. Tak hanya dalam format serial, Jepang juga piawai meramu kisah cinta sesama pria ini ke dalam medium film layar lebar. Hal ini tentunya menawarkan pengalaman menonton yang lebih mendalam dan penuh intensitas.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan representasi BL dalam sinema Jepang, IDN Times punya lima rekomendasi film BL Jepang terbaik yang wajib banget kamu tonton. Dari kisah cinta yang menggemaskan hingga yang emosional, semuanya dijamin bikin hati hangat dan mata berkaca-kaca!

1. My Beautiful Man: Eternal (2023)

adegan dalam film My Beautiful Man: Eternal. (dok. C and I Entertainment/My Beautiful Man: Eternal)
adegan dalam film My Beautiful Man: Eternal. (dok. C and I Entertainment/My Beautiful Man: Eternal)

Jika kamu telah menonton My Beautiful Man (2021) dan My Beautiful Man Season 2 (2023), serta jatuh cinta dengan dinamika hubungan antara Hira (Riku Hagiwara) dan Kiyoi (Yusei Yagi), maka My Beautiful Man: Eternal adalah tontonan wajib. Film ini memberikan penutup yang manis dan memuaskan bagi kisah cinta mereka. Dijamin, kamu akan kembali dibuat baper dengan interaksi keduanya.

My Beautiful Man: Eternal mengambil latar setelah kejadian di musim kedua. Hira kini bekerja sebagai asisten Noguchi (Soko Wada), seorang fotografer terkenal, sementara Kiyoi mulai meniti kariernya di dunia akting dengan peran-peran kecil. Sekilas, semuanya tampak berjalan lancar bagi pasangan ini. Namun, tentu saja, sebuah hubungan tak selalu mulus.

Konflik mulai muncul ketika Hira merasa khawatir kehadirannya akan mengganggu karier Kiyoi. Ia pun mulai menjaga jarak, yang justru menciptakan jurang di antara mereka. Bagaimana keduanya mengatasi rintangan ini dan mempertahankan cinta mereka?

2. Cherry Magic: The Movie (2022)

adegan dalam film Cherry Magic: The Movie. (dok. TV Tokyo Corporation/Cherry Magic: The Movie)
adegan dalam film Cherry Magic: The Movie. (dok. TV Tokyo Corporation/Cherry Magic: The Movie)

Lima tahun lalu, Cherry Magic (2020) sukses menetapkan standar tinggi dalam ranah serial BL. Drama tersebut berhasil memadukan dengan apik tema office romance yang menggemaskan dan elemen fantasi yang unik seputar kemampuan protagonisnya membaca pikiran orang lain. Kesuksesan ini kemudian berlanjut ke layar lebar dengan Cherry Magic: The Movie.

Melanjutkan cerita tepat setelah akhir dari dramanya, film ini mengikuti Adachi (Eiji Akaso) dan Kurosawa (Keita Machida), dua protagonisnya, yang kini telah resmi berpacaran dan tinggal bersama. Namun, ketika Adachi mendapat tawaran pekerjaan sementara ke Nagasaki, hubungan mereka diuji oleh jarak. Konflik internal ini pun memaksa Adachi untuk belajar berkomunikasi secara lebih terbuka dan jujur dengan Kurosawa alih-alih mengandalkan kekuatannya.

Tak hanya berfokus pada konflik hubungan long distance, Cherry Magic: The Movie juga menyentuh isu sosial yang relevan di Jepang, yaitu pengakuan terhadap hubungan gay. Film ini secara halus mengangkat isu pentingnya penerimaan keluarga dan masyarakat terhadap relasi mereka. Hal ini tentu membuat ceritanya jauh lebih bermakna dari versi dramanya.

3. His (2020)

adegan dalam film His. (dok. Dub Corporation/His)
adegan dalam film His. (dok. Dub Corporation/His)

Selama ini, Rikiya Imaizumi memang dikenal sebagai sutradara andal yang piawai mengolah kisah romansa yang kompleks. Sebut saja Just Only Love (2019), salah satu karyanya yang sukses menggambarkan dinamika hubungan heteroseksual dengan begitu nyata. Namun, dalam sekuel drama His - Koisuru Tsumori Nante Nakatta (2019) ini, Imaizumi hadir dengan sesuatu yang berbeda, yaitu romansa homoseksual.

His bercerita tentang Shun (Hio Miyazawa), pria yang memilih meninggalkan hiruk pikuk Tokyo untuk mencari ketenangan di pedesaan. Di sana, ia bertemu kembali dengan Nagisa (Kisetsu Fujiwara), mantan kekasihnya di masa SMA, yang datang bersama putrinya. Pertemuan ini kembali membangkitkan kenangan dan perasaan yang telah lama terkubur.

Dalam His, Imaizumi dengan cerdik membuat penonton ikut merasakan gejolak emosi Shun dan Nagisa. Di satu sisi, Shun diposisikan sebagai sosok yang masih terluka oleh perpisahan di masa lalu, sementara di sisi lain, Nagisa menyembunyikan hasrat romantis yang mendorongnya mencari Shun. Ketidakmampuan keduanya untuk berbicara secara terbuka menciptakan dinamika yang tegang sekaligus mengharukan.

4. Restart After Come Back Home (2020)

adegan dalam film Restart After Come Back Home. (dok. Canter/Restart After Come Back Home)
adegan dalam film Restart After Come Back Home. (dok. Canter/Restart After Come Back Home)

Diangkat dari manga hit karya Cocomi, Restart After Come Back Home adalah ode untuk siapa pun yang pernah merasa tersesat dan mencari arah baru dalam hidup. Film ini mengikuti perjalanan Mitsuomi (Yuuki Furukawa), pria yang kembali ke kampung halamannya setelah dipecat dari pekerjaannya di Tokyo. Kepulangannya yang awalnya terasa berat, terutama karena penolakan dari sang ayah, justru membawanya pada sebuah restart setelah berkenalan dengan Yamato (Ryo Ryusei), pemuda ceria yang tinggal di dekat rumah orang tuanya.

Kisah cinta mereka berkembang secara perlahan, dimulai dari ketidaknyamanan hingga akhirnya tumbuh rasa saling peduli dan membutuhkan. Mitsuomi yang awalnya merasa terganggu dengan keceriaan Yamato, perlahan mulai belajar untuk membuka diri dan melihat sisi positif dari kehidupan. Begitu pula sebaliknya, Yamato, yang selama ini menutupi kisah kelamnya dengan topeng keceriaan, membantu Mitsuomi memperbaiki hubungannya dengan sang ayah dan menerima masa lalunya.

5. Let Me Hear It Barefoot (2021)

adegan dalam film Let Me Hear It Barefoot. (dok. Erice Company/Let Me Hear It Barefoot)
adegan dalam film Let Me Hear It Barefoot. (dok. Erice Company/Let Me Hear It Barefoot)

Terakhir, tetapi tak kalah manis, ada Let Me Hear It Barefoot yang sempat diputar di International Film Festival Rotterdam 2022. Film ini digarap oleh Riho Kudo, sineas yang sebelumnya dikenal lewat Orphans’ Blues (2018) yang meraih berbagai penghargaan di festival film. Lebih dari sekadar tontonan boys’ love, di sini, Kudo menyajikan kisah yang lembut dan menyentuh tentang pencarian jati diri dan hubungan antarmanusia.

Kisah Let Me Hear It Barefoot berpusat pada Naomi (Shion Sasaki), pemuda yang bekerja di perusahaan pengumpulan sampah milik ayahnya, dan Maki (Shuri Suwa), rekan kerjanya. Pertemuan Naomi dengan Midori (Jun Fubuki), nenek angkat Maki yang buta, membawa mereka pada sebuah petualangan imajinatif. Midori, yang mengaku telah berkeliling dunia, ternyata hanya menceritakan ulang kisah-kisah yang didengarnya.

Keinginan Midori untuk menjelajahi dunia mendorong Maki dan Naomi untuk menciptakan sebuah kebohongan yang manis. Mereka mengirimkan rekaman suara palsu tentang perjalanan fiktif Maki ke berbagai tempat. Di tengah kebohongan ini, benih-benih perasaan mulai tumbuh di antara Naomi dan Maki.

Deretan film BL Jepang di atas membuktikan bahwa cinta hadir dalam berbagai bentuk dan warna, serta layak dirayakan dengan segala keberagamannya. Sudah memutuskan mau menonton yang mana dulu? Segera siapkan camilan dan tisu, lalu nikmati perjalanan emosional yang ditawarkan kelima film ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us